Pemprov DKI Jelaskan Soal Pembangunan Sumur Resapan di Atas Trotoar
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan bahwa pembuatan sumur resapan di Jakarta ditentukan berdasarkan lokasi rawan genangan saat hujan. Terpenting, Riza berharap keberadaan sumur resapan tidak mengganggu kenyamanan publik.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan bahwa pembuatan sumur resapan di Jakarta ditentukan berdasarkan lokasi rawan genangan saat hujan. Terpenting, Riza berharap keberadaan sumur resapan tidak mengganggu kenyamanan publik.
"Sumur resapan yang ada di trotoar ada yang sebagian di pinggir trotoar, di taman, itu memang disesuaikan dengan kondisi dan tempat yang ada. Tentu harapan kami pengerjaannya harus sesuai dengan spek, harus baik, harus kuat tidak boleh menimbulkan masalah baru," ucap Riza di Balai Kota, Rabu (1/12) malam.
-
Kapan R.A.A Kusumadiningrat memimpin? Sebelumnya, R.A.A Kusumadiningrat sempat memerintah pada 1839-1886, dan memiliki jasa besar karena mampu membangun peradaban Galuh yang cukup luas.
-
Kapan hasil PSU DPD RI Sumbar diumumkan? Perolehan suara itu dibacakan langsung oleh Ketua KPU Sumbar Surya Efitrimen pada Sabtu, (20/7) siang.
-
Kapan Sumatra Thawalib resmi didirikan? Pada tahun 1918, nama Koperasi Pelajar berubah menjadi Sumatra Thawalib yang dicanangkan oleh Ichwan, El Yunusy, Jalaluddin Thalib, dan Inyiak Mandua Basa pada tahun 1919.
-
Apa yang dilakukan anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta saat rapat paripurna? Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Cinta Mega kedapatan tengah bermain game slot saat rapat paripurna penyampaian pidato Penjabat (Pj) Gubernur terhadap Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2022 di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (20/7).
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Kapan Rizki Natakusumah menjabat sebagai anggota DPR RI? Rizki telah menjabat sebagai anggota DPR RI sejak 1 Oktober 2019, dan aktif terlibat dalam berbagai kegiatan legislatif.
Kendati pembangunan sumur resapan terus menuai kritik, Riza bergeming. Menurutnya, sumur resapan cukup membantu menekan dampak banjir saat musim hujan.
Perihal kualitas penutup sumur resapan menimbulkan ketidaknyamanan bagi publik, Riza menjelaskan bahwa tutup tersebut bersifat temporer. Kontraktor pekerjaan sumur resapan akan menggantinya dengan penutup permanen.
"Akan diatur nanti di bawah koordinasi dinas yang harus bertanggung jawab terhadap sumur resapan ini. Harus sesuai dengan spek yang baik," ujarnya.
Kualitas sumur resapan di beberapa lokasi kemudian menimbulkan pendapat bahwa Pembangunan sumur resapan oleh Pemprov DKI Jakarta dinilai hanya kejar target. Akibatnya, lokasi pembuatan sumur resapan banyak yang tidak tepat.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta August Hamonangan mengkritik, pemilihan lokasi sumur resapan yang asal menyebabkan fungsi sumur tidak berjalan semestinya.
"Efektivitas sumur resapan sangat tergantung dengan pemilihan lokasi, sebaiknya pemilihan lokasi memperhatikan cekungan air dan kejenuhan tanah," ucap August kepada merdeka.com, Rabu (1/12).
Pembuatan sumur resapan di pinggir jalan pun menurut August mengganggu kendaraan yang berlalu lintas. Bahkan, efektivitas sumur diragukan.
Politikus PSI itu pun mengapresiasi keputusan DPRD yang memangkas anggaran Dinas Sumber Daya Air (SDA) untuk kegiatan sumur resapan.
"Rasanya memang tepat ketika DPRD DKI Jakarta mengurangi anggaran untuk sumur resapan di APBD 2022," ujarnya.
August mengingatkan, agar Pemprov mengoptimalkan anggaran penanggulangan banjir untuk kegiatan normalisasi sungai.
"Jangan mengorbankan anggaran miliaran rupiah tapi pemilihan lokasinya berikut pengerjaannya asal-asalan, sehingga pada akhirnya masyarakat lagi yang merugi," kritik August.
Membahayakan Pengguna Jalan
Salah satu pembangunan sumur resapan yang menjadi sorotan di Jalan Lebak Bulus III, Jakarta Selatan.
Sumur-sumur resapan ini berada di jalan yang menurun. Ada sekitar 23 sumur resapan, 8 sumur terletak sebelum Gereja Sumber Kasih dan sisanya terletak di depan gereja tersebut.
Sumur resapan akan dipasang sejajar sepanjang 300 meter di jalan tersebut. Bagian atapnya tertutup lat besi. Meski ada pengerjaan, kendaraan di sekitarnya tetap melaju cepat.
Sumur resapan di titik itu belum semuanya selesai. Tampak seorang pekerja masih menggali sumur yang berlokasi tepat di depan Gereja Sumber Kasih. Para pekerja itu mengaku baru hari mulai bekerja melakukan penggalian.
"Ini saya sedang memasukkan pipa ke dalam sumur sumur ini," kata pekerja galian, Aziz kepada merdeka.com.
Dia tidak tahu apakah sumur resapan yang menyebabkan kerusakan jalan akan diperbaiki atau tidak. Dia hanya mendapatkan tugas untuk memasang pipa resapan.
"Saya tidak ada hubungannya soal ngerapihin sumur ini atau memperbaiki jalanan ini. Saya hanya disuruh untuk masukin pipa ke dalam sumur ini," tambahnya.
Irwan, warga setempat menilai keberadaan sumur resapan membahayakan pengguna kendaraan bermotor. Belum lagi ketika malam hari, penerangan di Jalan Lebak Bulus III kurang terang.
"Memang cukup membahayakan jalanan di sini, karena motor sama mobil banyak yang ngebut. Kalau malam juga lampu penerangan di sini sangat kurang " kata irwan.
Ia mengungkapkan, belum lama ini terjadi kecelakaan yang diakibatkan sumur resapan tersebut. Beruntungnya, tidak ada korban jiwa. Untuk itu, Irwan meminta Pemprov DKI Jakarta memperbaiki jalan yang rusak akibat sumur resapan.
"Ya semoga lah diperbaikin biar jadi rata jalanannya, biar semakin rapi dan bagus jalanannya," tutupnya.
(mdk/gil)