Percakapan Terakhir Pembunuh Mayat Wanita Dalam Koper, Ngamuk Dimaki-maki Usai Bercinta
Tersangka merupakan rekan kerja korban perempuan mayat dalam koper
Tersangka merupakan rekan kerja korban perempuan mayat dalam koper
- Mayat Wanita Korban Pembunuhan Mengapung dengan Pemberat Batu Penggiling, Ditemukan Luka di Leher
- Kesaksian Istri Pembunuh Wanita dalam Koper: Kaget Tiba-Tiba Suami Rajin Salat
- 3 Hari Sebelum Pembunuh Mayat dalam Koper Ditangkap, Polisi Intai & Geruduk Rumah Istri Pelaku di Palembang
- VIDEO: Terungkap Hubungan Pembunuh dan Korban Wanita, Mayat Dimasukan Dalam Koper
Percakapan Terakhir Pembunuh Mayat Wanita Dalam Koper, Ngamuk Dimaki-maki Usai Bercinta
Kasus pembunuhan mayat dalam koper di Bekasi terungkap. Tersangka, Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (28) naik pitam saat disebut 'brengsek' oleh korban, Rini Mariany (50).
Korban dieksekusi tersangka di sebuah kamar hotel di Bandung, Jawa Barat.
Saat itu keduanya terlibat cekcok mulut yang berujung kata-kata kasar bikin tersangka emosi.
Korban meminta pertanggungjawaban tersangka yang telah dua kali berhubungan badan. Praktis, minta dinikahi.
Begini percakapan terakhir keduanya hingga berakhir adu mulut yang diungkap, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra:
Korban: "Terus kita gimana?"
Kombes Wira menjelaskan saat itu korban menanyakan status hubungannya dengan tersangka karena telah dua kali berhubungan badan. Kemudian dijawab tersangka hanya senang-senang.
"Ini kan cuma senang-senang saja. kita sama-sama mau," jawab tersangka yang ditirukan Kombes Wira.
Mendengar jawab tersangka, korban kesal. Yang intinya mencecar untuk dinikahkan sebagai bentuk tanggung jawab.
Lantas dijawab tersangka, "Kamu pinjam uang setoran ini. nanti kita nikah."
Korban menolak menggunakan uang perusahaan untuk menikah dengan tersangka.
"Mau dinikahin atau tidak?" tanya tersangka kepada korban.
Saat itu korban takut untuk menggunakan uang perusahaan.
Korban mau menikah dengan tersangka namun tidak menggunakan uang perusahaan.
Mendengar penolakan korban, pelaku langsung mengutarakan siasatnya sebagai seorang auditor.
"Saya akan tanggung jawab kalau ada apa-apa dalam perusahaan ini," kata tersangka.
Kombes Wira menjelaskan, maksud perkataan tersangka ingin menyalahgunakan posisinya sebagai auditor di perusahaan.
Kemudian korban membalas.
"Ngapain urusin yang kaya gini (mengubah hasil audit perusahaan)? Saya enggak ikut-ikut. Saya mau setor uang. Ngapain auditor kaya kamu. Brengsek," maki korban seperti ditirukan Kombes Wira.
Karena disebut brengsek itulah, tersangka akhirnya naik pitam dan menjedotkan kepala korban ke tembok.
Sebelumnya, sesosok jasad wanita ditemukan di sebuah koper oleh warga sekitar pinggir aliran sungai Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat.
Korban pertama kali ditemukan oleh salah seorang petugas kebersihan yang sedang memberikan sampah kasar di pinggir kali.
"Hari ini hari kamis 25 April 2024, jam 8 itu ditemukan ada satu buah koper warna hitam merek presiden yang berisi mayat seorang wanita,"
ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam di Polda Metro Jaya kepada wartawan, Kamis (25/4).
merdeka.com