Asmara Terlarang Auditor dan Kasir Berujung Mayat dalam Koper
Penemuan mayat dalam koper menggegerkan warga Kalimalang, Bekasi pada Kamis 25 April 2024, sekitar Pukul 08.00
Penemuan mayat dalam koper menggegerkan warga Kalimalang, Bekasi pada Kamis 25 April 2024, sekitar Pukul 08.00
Asmara Terlarang Auditor dan Kasir Berujung Mayat dalam Koper
"Terus kita gimana?" ujar Rini Mariany. Wanita 50 tahun bertanya kepada Ahmad Arif Ridwan Nuwloh yang ada di sampingnya.
24 April 2024 pagi, keduanya bermesraan di sebuah hotel di Bandung sekitar pukul 09.30 Wib.
Rini dan Arif menjalin asmara terlarang.
Mereka bekerja di tempat yang sama. Rini sebagai kasir, Arif berstatus auditor.
Menagih untuk dinikahi, Arif malah menjawab dingin pertanyaan Rini.
"Ini kan cuma senang-senang saja. Kita sama-sama mau," katanya.
Adu mulut dimulai. Padahal, beberapa menit lalu, Arif dan Rini baru selesai berhubungan badan.
Rini ingin Arif segera menikahinya. Sudah dua kali Rini berhubungan badan. Tapi tak kunjung dinikahi teman kantornya tersebut.
Pertama asmara terlarang itu terjadi Desember 2023, Kedua pada 24 April 2024 di sebuah hotel daerah Bandung, Jawa Barat.
Kesal Rini terus mendesak menikah. Arif meninggikan suaranya. Dia berjanji menikahi Rini, syaratnya, pakai uang perusahaan yang Rini pegang, untuk biaya pernikahan.
Rini merupakan kasir yang kerap menyetorkan uang penjualan perusahaan ke bank. Saat di hotel itu, Rini membawa satu tas uang perusahaan.
Tahu hanya alasan belaka, Rini menolak permintaan Arif.
"Saya akan tanggung jawab kalau ada apa-apa dalam perusahaan ini," janji Arif.
Rini tak sudi menggunakan uang perusahaan untuk kepentingan pribadi.
Padahal Arif berjanji akan memanipulasi laporan keuangan perusahaan.
"Ngapain urusin yang kaya gini (mengubah hasil audit perusahaan)? Saya enggak ikut-ikut. Saya mau setor uang. Ngapain auditor kaya kamu. Brengsek!" ujar Rini.
Makian ini yang akhirnya membuat Arif marah besar.
Momen mesra di ranjang beberapa jam lalu pun sirna.
Arif menarik paksa Rini. Kepalanya dibenturkan ke tembok berkali-kali.
Tak puas. Arif membekap mulut dan hidung Rini selama 10 menit. Rini meronta.
Namun kalah tenaga. Akhirnya Rini tewas.
Sadar kekasih gelapnya sudah tak bernyawa, Arif memutar otak.
Rekaman CCTV hotel memperlihatkan, pukul 14.30 Wib, dengan santainya Arif menghampiri petugas hotel. Tak tampak raut wajah panik atau ketakutan setelah membunuh Rini, Arif meminta mengganti handuk kepada petugas hotel.
Tak lama berselang, Arif keluar dan kembali lagi dengan membawa koper.
Arif terlihat keluar hotel lagi. Kembali dengan membawa koper yang lebih besar.
Rupanya, koper pertama yang dibelinya tak muat untuk memasukkan mayat Rini.
"Akhirnya ia (tersangka Ahmad) keluar lagi untuk membeli koper lebih besar," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Gogo Galesung.
Di koper itu, Arif juga memasukkan duit perusahaan sebesar Rp43 juta.
Harusnya uang itu disetor Rini ke Bank.
Kemudian, pukul 18.40 Wib, Arif keluar dari hotel lokasi pembunuhan Rini.
Dengan membawa koper hitam dia meninggalkan hotel.
Arif meninggalkan hotel menggunakan taksi online bersama koper besar berisi mayat Rini.
Dia berangkat menuju Bitung, Tangerang.
Tiba di Tangerang, Arif menemui AT, adik kandungnya.
Dari sini, si adik terlibat pembunuhan yang dilakukan kakaknya.
Awalnya, Arif meminta ditemani AT untuk membuang koper.
Si adik tak tahu, koper itu berisi teman kantor abangnya.
Keduanya menuju ke Bandung melalui Kalimalang, di situlah di lokasi Rini dibuang.
Setelah dari Kalimalang, keduanya kembali ke Bandung melalui Karawang Timur kemudian menuju Hotel Parahyangan.
Sementara itu, Kapolsek Cikarang Barat, Kompol Gurnald Patiran mengungkap tujuan tersangka Arif kembali ke Bandung untuk menyelesaikan pekerjaannya sebagai auditor.
"Setelah buang jenazah, kembali ke Bandung buka kamar hotel, audit dan paginya tanggal 25 April tersangka masih datang ke kantor untuk melakukan tugasnya, Audit. Seolah-olah tidak terjadi apa-apa," jelas Kompol Gurnald.
Keesokan harinya, tersangka Ahmad dan At dari Bandung, pulang ke Tangerang.
Setelah dari Tangerang, tersangka terbang ke Sumsel Palembang, untuk menemui istrinya yang rencana menggelar resepsi pada 5 Mei besok.
Kisah keji Arif bermula dari temuan koper berisi mayat oleh seorang petugas kebersihan yang sedang membersihkan sampah di pinggir kali.
Kamis 25 April 2024, sekitar Pukul 08.00 Wib koper berisi Rini bikin geger warga.
Saksi A curiga dengan koper tersebut. Apalagi, saat diangkat bebannya terlalu berat untuk sebuah koper.
Setelah dibongkar, terdapat sosok wanita dalam kondisi meninggal dunia. Belakangan diketahui bernama Rini Mariany.