Polisi Dalami Dugaan Pelaku Lain Terkait Pembunuhan Wanita Hamil Dibuang di Cakung
Dugaan pelaku lain setelah polisi melihat berdasarkan kronologi, penuturan saksi, dan juga alat bukti. Juga, kondisi jenazah korban saat ditemukan itu dibungkus rapih.
Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih mendalami kasus pembunuhan seorang wanita berinisial M yang berprofesi sebagai terapis bekam. Jasad wanita berusia 17 tahun itu ditemukan terbungkus kardus dan plastik di Jalan Kampung Petukangan Rawa Terate, Cakung, Jakarta Timur.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat menerangkan, penyidik telah mengungkap satu orang tersangka yang diduga sebagai pembunuh M. Dia adalah kekasih korban, berisial AS.
-
Apa yang dilakukan Dudung Abdurachman di Pekan Raya Jakarta? Eks Kepala Staff Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman kedapatan menghabiskan waktu luang bersama keluarga. Dia memilih untuk berkunjung ke Pekan Raya Jakarta (PRJ).
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana letak permukiman terbengkalai di Jakarta yang diulas dalam video? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kejatuhan cicak di paha pertanda apa? Arti kejatuhan cicak yang berikutnya adalah jika kamu mengalami kejatuhan cicak tepat pada paha. Musibah yang disebabkan oleh orang lain ini bisa diketahui dari posisi cicak jatuh.
-
Kapan puncak kemarau di Jawa Tengah? “Jadi kalau kita lihat di data saya, rata-rata dari ketersediaan kabupaten/kota baru sepertiga atau 45 persen yang baru digunakan. Sedangkan kita masa puncaknya pada Agustus dan September. Diharapkan pada November sudah mulai ada hujan. Artinya kalau kita petakan dengan permintaan masyarakat nantinya Insya Allah masih mencukupi. Itu baru sumber yang disiapkan oleh pemda setempat melalui BPBD,” kata Kalakhar BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengutip YouTube Liputan6 pada Kamis (24/8).
Tubagus menyebut, pihaknya tengah menyelidiki ada kemungkinan pelaku lain yang turut membantu AS.
"Apakah sudah ada (tersangka lain) ? Belum jawabannya. Kalau penyelidikan akan selalu dikembangkan dengan berbagai kemungkinannya," ujar Tubagus saat dihubungi, Sabtu (14/8).
Tubagus menerangkan, alasan penyidik perlu mengembangkan kasus ini. Tubagus menyebut, penyidik melihat berdasarkan kronologi, penuturan saksi, dan juga alat bukti. Juga, kondisi jenazah korban saat ditemukan itu dibungkus rapih.
Kemudian, Tubagus menambahkan adanya jarak dari tempat eksekusi menuju ke tempat ditemukan jenazah korban.
"Ini masih perlunya pendalaman-pendalaman untuk mengungkap apakah peristiwa pembunuhan ini dilakukan satu orang atau ada yang turut serta membantu," tandas dia.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan, M sehari-hari tinggal satu atap dengan pelaku di daerah Pemalang, Jawa Tengah. Dia berprofesi sebagai pekerja seks komersial (PSK) online atau wanita panggilan. Sementara AS, sering mengantarkannya bertemu dengan para pria hidung belang.
"Si tersangka tahu dan sering juga mengantar kegiatan pekerjaan daripada si korban sendiri. Korban ini melakukan BO, dia (M) adalah salah satu perempuannya," ucap Yusri.
Menurut keterangan pelaku, AS memiliki wanita lain dan berencana mempersuntingnya dalam waktu dekat. AS mengaku khawatir korban M akan menggagalkan rencana pernikahan tersebut.
Apalagi, M belakangan mengaku tengah hamil dengan usia kandungan memasuki empat bulan.
"AS sudah memiliki calon wanita atau istri. Tapi korban mengaku dia hamil 4 bulan sehingga timbul niatan untuk menghabisi si korban ini," ujar Yusri.
Yusri menyebut, AS mengatur rencana untuk membunuh korban. Mulanya, AS berpura-pura sebagai seorang pelanggan yang ingin menggunakan jasa korban.
AS kemudian memesankan ojek online untuk menjemput tersangka. Sementara, AS sudah menunggu di lokasi yang telah disepakati. Pertemuan itu terjadi pada Senin, 9 Agustus 2021.
"Si tersangka ini dengan menggunakan ponsel melakukan pemesanan BO fiktif. Kemudian setelah melakukan BO fiktif kepada korban, kemudian ketemu di halte di daerah Cakung Jakarta Timur," ujar dia.
Singkat cerita, pelaku kemudian menganiaya korban hingga meregang nyawa. Yusri menyebut, saat itu jadad korban sempat disembunyikan di dalam semak-semak.
"Setelah itu pelaku mengambil kardus dan juga terpal dan baliho yang digunakan untuk membungkus jasad korban," ujar Yusri.
Yusri mengatakan, pelaku memanfaatkan jasa angkutan barang untuk membawa jasad korban ke Jalan Kampung Petukangan Rawa Terate, Cakung, Jakarta Timur. Kepada pengemudi mobil itu, tersangka beralasan hendak membuang sampah.
"Tersangka memesan mobil pick up dan diberhentikan dan meminta tolong kepada pemilik mobil untuk mengangkat sampah. Jaraknya sekitar 8 kilometer dari lokasi pembunuhan. Setelah itu jasad diletakkan dan tersangka meninggalkan tempat tersebut," tandas dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Prarekonstruksi Terapis Tewas di Bekasi, Tersangka Sempat Minta Dibekam Pada Korban
Pelaku Bunuh Terapis Bekam di Kolong Tol Jatikarya Usai Bilang Mau Nikahi Korban
Kasus Mayat Wanita Dalam Kardus di Cakung, Polisi Tangkap Terduga Pembunuh
Diduga Korban Pembunuhan, Jasad Dibungkus Kardus di Cakung Berjenis Kelamin Perempuan
Jasad Terbungkus Kardus di Pinggir Jalan Cakung Diduga Korban Pembunuhan
Jasad Terbungkus Ditemukan Petugas Kebersihan di Pinggir Jalan Cakung
Motor Terapis Bekam Korban Pembunuhan Ditemukan Polisi di Stasiun Cakung