Polisi: Lokasi penjambretan di Cempaka Putih bukan titik rawan
Peristiwa itu menewaskan seorang pelanggan ojek online bernama Warsilah (37). Aksi juga terjadi pada saat 'jam ramai'.
Polsek Cempaka Putih kecolongan atas adanya aksi penjambretan di depan Gudang Garam, Jakarta Pusat, beberapa hari lalu. Peristiwa itu menewaskan seorang pelanggan ojek online bernama Warsilah (37). Aksi juga terjadi pada saat 'jam ramai'.
"Kejadiannya sekitar pukul 09.00 WIB, itu jam bukan jam sepi, Itu jam ramai. Siapa yang menyangka," ujar Kapolsek Cempaka Putih Kompol Rosiana saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (3/7).
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
Selain itu, Rosiana mengaku kalau di lokasi itu bukanlah tempat rawan kejahatan.
"Sebenarnya di lokasi bukan titik rawan. Bahkan pada arus balik di buat pos pam di sana. Orangnya memang mengebut. Jadi siapa yang menyangka. Apalagi kejadiannya sekitar pukul 09.00 WIB," ujarnya.
"Jadi untuk titik rawan di wilayah manapun rawan. Kami berpatroli satu jam sekali di sekitar kawasan itu. Bisa ditanya ke lingkungan soal patroli kami. Namanya penjahat sudah hafal waktu patroli. Tapi kami mengubah sistem kembali. Ini mereka sudah membaca pergerakan polisi. Saya pun suka nongkrongin di dekat sana. Saya nongkrong sampai setengah sepuluh malam saat sabtu. Kejadian paginya. Mereka membaca kita," bebernya.
Atas kejadian itu, Rosiana memerintahkan anak buah berjaga hingga 24 jam. Namun, dengan berpakaian preman.
"Kami tidak akan habis akal. Oke akan saya acak. Akan lebih cenderung ke patroli petugas yang berpakaian preman. Jangan yang menggunakan seragam polisi karena bakal dibaca oleh mereka," ujarnya.
(mdk/rzk)