Rekonstruksi Balita Tewas Dibanting Pacar Ibu, Polisi Temukan Fakta Baru
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Irwandi Idrus menerangkan, jumlah adegan yang diperagakan oleh tersangka bertambah dari 20 adegan menjadi 31 adegan.
Polres Metro Jaksel menggelar rekontruksi kasus pembunuhan balita G (2,9) oleh Yosafat alias YA (30), pemuda yang juga pacar ibunya. Peristiwa memilukan itu terjadi di unit Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan pada akhir pekan lalu.
Sebanyak 31 agenda reka ulang dilakukan. Dalam rekonstruksi tersebut, ditemukan fakta baru.
-
Kapan tahnik bayi dilakukan? Praktik tahnik bayi yang baru lahir disyariatkan oleh Allah melalui petunjuk Rasulnya dengan cara menyuapinya sedikit buah kurma yang sudah dikunyah dan dibasahi.
-
Dimana kekerasan pada anak dilarang? Banyak negara telah mengesahkan undang-undang yang melarang kekerasan terhadap anak.
-
Kapan pijat batuk pada anak disarankan? Pijat batuk dapat memberikan relaksasi sekaligus meredakan batuk anak.
-
Kenapa bayi sering cegukan? Cegukan pada bayi umumnya merupakan fenomena alami dan tidak perlu menjadi sumber kekhawatiran yang berlebihan bagi orangtua.
-
Apa yang ditemukan pada kerangka bayi tersebut? Setelah kematiannya, bayi itu dimakamkan dengan kalung yang terbuat dari 93 manik-manik faience dan vitreous, serta enam manik-manik cornelian, sebuah temuan yang menunjukkan perawatan yang diterimanya dalam hidup dan mati.
-
Apa yang dilakukan anak tersebut kepada ibunya? Korban bernama Sufni (74) warga Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Sedangkan pelaku Hendri (52), dan istrinya N (51). Setelah mendapat video tersebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra bersama anak buahnya langsung datang ke rumah pelaku.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Irwandi Idrus menerangkan, jumlah adegan yang diperagakan oleh tersangka bertambah dari 20 adegan menjadi 31 adegan.
"Kami laksanakan kurang lebih 31 adegan dari keterangan awal kami mempersiapkan 20 adegan," kata dia kepada wartawan, Kamis (8/12).
Dari rekontruksi terlihat YA sempat berhenti di lantai 8 apartemen setelah menganiaya balita G dan sebelum melakukan perjalanan ke rumah sakit. YA adalah penghuni apartemen di lantai 16.
Meski sempat berhenti di lantai 8, YA dan korban tak keluar dari lift. Untuk mengetahui motif YA berhenti di lantai 8, polisi menyebut tidak menutup kemungkinan akan memeriksa saksi lain.
"Kami cek CCTV yang di lapangan, yang bersangkutan sempat berhenti di lantai 8 tapi tidak turun cuma berhenti saja, tapi masuk dalam catatan kami. Kami akan dalami," ujar dia.
Tak cuma itu, dalam rekonstruksi ada agenda saat pelaku sempat membawa korban ke warung. Korban bahkan diletakkannya di meja. Kejadian itu, sebelum korban diantarkan ke rumah sakit. Tersangka dan korban akhirnya pergi ke rumah dengan menumpangi sebuah taksi.
"Jadi ada beberapa fakta baru yang kami temukan. Yang bersangkutan sempat diletakkan di meja warung sempat bertemu ada saksi, nanti kami dalami lagi pastinya," ujar dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Balita Tewas Dibanting Pacar Ibu di Kalibata, Ayah Curiga Korban Kerap Dianiaya
Ayah Balita yang Tewas Dibanting di Kalibata Akan Laporkan Mantan Istri ke Polisi
Tampang Pemuda yang Tega Banting Bayi Kekasihnya Hingga Tewas
Kronologi Bayi Dibanting Pacar Ibu hingga Tewas di Jaksel
Balita asal Depok Tewas Dibanting Pacar Ibu, Keluarga Duga Korban Pernah Dianiaya
Bayi Diduga Dibanting: Pacar Sempat Telepon Ibu Balita G, Sebut Korban Tak Sadar