Untuk proyek atas banjir, 250 rumah di tepi Kali Karang dibongkar
Jalan inspeksi ini nantinya akan diperpanjang sebagai alternatif menuju Bandara Soekarno Hatta.
Sebanyak 250 bangunan liar di bantaran Kali Karang ditertibkan sejak pagi tadi. Pembongkaran ini dilakukan karena kawasan sekitar akan dibangun jalan inspeksi yang bertujuan mengendalikan banjir di kawasan tersebut.
Penertiban ini dipimpin Camat Penjaringan, Yani Wahyu Purwoko, Kepala Satpol Pamong Praja (PP) DKI Jakarta, Kukuh Hadi Santoso dan Heryanto selaku Ketua normalisasi Waduk dan Kali DKI Jakarta.
"Ini merupakan penertiban lanjutan terkait pembenahan Kali Karang. Nantinya akan dibuat jalan inspeksi setelah pembenahan banjir di Kali Karang," kata Camat Penjaringan, Yani Wahyu Purwoko, Selasa (31/03).
Yani menjelaskan, sebanyak 400 petugas gabungan dari Satpol PP, Kepolisian, TNI AD, Kecamatan Penjaringan dikerahkan dalam penertiban di bantaran Kali Karang ini. Selain itu, terlihat dua alat berat yang membantu proses meratakan rumah dengan tanah.
"Kawasan ini merupakan lokasi yang berlangganan banjir. Apalagi saat hujan deras, biasanya banjir akan setinggi 40 cm. Dengan adanya jalan inspeksi nanti, jalan yang rusak di sini harus diperbaiki. Parah banget jalannya," ujar Yani.
Menurut Koordinator Normalisasi Waduk dan Kali DKI Jakarta, Heryanto, Kali Karang ini belum pernah dikeruk selama kurang lebih 12 tahun. Jalan ini juga nantinya diproyeksikan menjadi jalan yang langsung menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta.
"Setelah itu bisa dibuat inspeksi sehingga jalan menuju Bandara Soekarno Hatta langsung bisa dengan lebar 60 cm dan panjang sekitar 2 km," ujar Heryanto.
Di lokasi yang sama, Kepala Satpol Pamong Praja (PP) DKI Jakarta, Kukuh Hadi Santoso, menjelaskan dalam penertiban ini tidak ada warga yang melakukan perlawanan. "Ini kan tanah negara. Jadi mereka wajar sudah langsung pergi. Tau diri lah mereka," ucap Kukuh.
Ketika ditanya mengenai ganti rugi, Kukuh mengatakan, pihak pemerintah juga tidak melakukan ganti rugi. "Enggak ada uang kerahiman. Ini tanah milik negara," tegasnya.
Baca juga:
Rumah dibongkar, warga Kali Gendong bingung tinggal di mana
Satpol PP ratakan puluhan rumah warga di sisi timur Waduk Pluit
Direlokasi, warga Waduk Pluit ketahuan simpan pistol jenis Baretta
Pemukiman Waduk Pluit digusur, warga tertib evakuasi barang
Kebut pengerukan waduk Pluit, 200 KK direlokasi
78 Bangunan ilegal di sisi timur Waduk Pluit dibongkar
Sisi barat Waduk Pluit mulai dibeton
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Kapan banjir pertama kali terjadi di Jakarta? Pada masa VOC sendiri telah dilakukan berbagai cara untuk menanggulangi banjir di Batavia (kini Jakarta). Gubernur Jenderal silih berganti mencoba berbagai upaya.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.