12 Nelayan Dilaporkan Hilang di Perairan Batang, Ini Faktanya
Melansir dari ANTARA, sebanyak 12 dari 14 nelayan asal Kabupaten Batang, Jawa Tengah dikabarkan hilang di laut setelah kapal yang mereka tumpangi bertabrakan dengan sebuah kapal besar.
Pada bulan pertama di tahun 2021 ini, peristiwa kecelakaan makin sering terjadi. Pada Senin (4/1), kecelakaan karambol di Tol Semarang-Solo menewaskan salah satu mantan personel Trio Macan, Yuselly Agus Stevy. Pada Sabtu (9/1), pesawat Sriwijaya Air yang membawa 62 orang jatuh di Perairan Kepulauan Seribu. Terbaru, Rabu (13/1), sebuah kecelakaan laut menyebabkan 12 nelayan hilang di perairan Batang.
Melansir dari ANTARA, sebanyak 12 dari 14 nelayan asal Kabupaten Batang, Jawa Tengah dikabarkan hilang di laut setelah kapal yang mereka tumpangi bertabrakan dengan sebuah kapal besar. Sementara itu, dua nelayan lainnya ditemukan selamat dan tengah menjalani perawatan di rumah sakit Jepara.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
"Dua nelayan ditemukan selamat pada Rabu (13/1) pagi. Saat ini, kami akan ke Jepara untuk menemui mereka yang sedang mendapat perawatan di RSUD setempat," kata Teguh Tarmujo, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Batang.
Ditabrak Kapal Besar
©2018 REUTERS/Akhtar Soomro
Menurut Teguh, kapal nelayan "Berkah Abadi" yang berbobot 30 gross tone milik Hermanto, warga Kelurahan Klidang Lor, Kecamatan Batang Kota, ini berangkat dari Pelabuhan Batang pada 7 Januari 2021 dan dikabarkan ditabrak oleh kapal besar di perairan utara Kabupaten Batang.
"Kapal nelayan ini akan mencari ikan di perairan Laut Jawa pada Kamis (7/1) pukul 18.00 WIB, tetapi saat baru mencapai perairan utara Batang dikabarkan mengalami kecelakaan pada Jumat (8/1) dini hari," kata Teguh mengutip dari ANTARA.
Masih dalam Pencarian
©2020 Merdeka.com/Ananias Petrus
Teguh menambahkan, saat ini 12 nelayan itu masih dalam pencarian, sedangkan dua korban selamat, yaitu Syairi dan Kadarso yang masih dirawat di sebuah rumah sakit di Jepara. Dia berharap, ke-12 nelayan itu dapat segera ditemukan dalam kondisi selamat.
"Kami berharap semoga para nelayan yang belum bisa ditemukan dalam kondisi selamat. Kami memohon masyarakat ikut mendoakan adanya kasus kecelakaan tersebut," kata Teguh.