28 Juni Hari Tindik Tubuh Internasional, Ketahui Sejarah dan Risikonya
Tindik tubuh bagian dari tren, namun perlu diperhatikan risikonya.
Tindik tubuh bagian dari tren, namun perlu diperhatikan risikonya.
28 Juni Hari Tindik Tubuh Internasional, Ketahui Sejarah dan Risikonya
Tindik tubuh menjadi salah satu tren yang berkembang dan diikuti banyak masyarakat. Mulai dari tindik telinga, hidung, mulut, wajah, pusar, dan bagian tubuh lainnya. Tak sedikit orang setuju bahwa tindik tubuh merupakan salah satu seni untuk mengekspresikan diri.
Jika Anda salah satunya, patut senang karena terdapat peringatan khusus untuk hal ini. Adalah Hari Tindik Tubuh Internasional yang dirayakan setiap 28 Juni. Tepat pada hari ini, menarik untuk dibahas lebih jauh mengenai sejarah, risiko, dan tipsnya. Berikut, kami rangkum informasinya.
-
Kenapa Hari Bidan Internasional diperingati? Hari Bidan Internasional, adalah peringatan yang dibuat khusus untuk menghormati kontribusi bidan terhadap karena telah membantu dan memberikan pelayanan perawatan kehamilan dan persalinan terbaik di masyarakat.
-
Apa yang dirayakan pada Hari Tolak Uji Coba Nuklir Internasional? Setiap upaya harus dilakukan untuk mengakhiri uji coba nuklir guna mencegah dampak buruk dan merugikan terhadap kehidupan dan kesehatan manusia" dan bahwa "Berakhirnya uji coba nuklir adalah salah satu cara utama untuk mencapai tujuan tersebut".
-
Bagaimana cara peringatan Hari Bidan Internasional? Hari Bidan Internasional berupaya untuk menekankan kembali pentingnya sistem kesehatan di seluruh dunia.
-
Apa yang dirayakan pada Hari Teh Internasional? Peringatan ini dilakukan untuk merayakan manfaat kesehatan, kepentingan ekonomi, dan warisan budaya teh, sekaligus memastikan produksi yang lebih berkelanjutan mulai dari ladang hingga cangkir kami.
-
Apa tujuan dari Hari Bir Internasional? Hari Bir Internasional bertujuan untuk menyatukan dunia dengan merayakan pembuatan bir dari semua negara, bangsa, dan budaya.
-
Bagaimana peringatan Hari Tolak Uji Coba Nuklir Internasional dilakukan? Setiap peringatan ini, berbagai kegiatan dilakukan ermasuk konferensi, simposium, kompetisi, publikasi, siaran media, ceramah, dan banyak lagi.
Sejarah Hari Tindik Tubuh Internasional
Pertama, akan dijelaskan sejarah Hari Tindik Tubuh Internasional 28 Juni.
Sebenarnya, tidak ada informasi jelas yang menyebutkan awal mula atau latar belakang dibentuknya peringatan ini. Namun, sejarah body piercing atau tindik tubuh sudah ada sejak zaman prasejarah.
Pertama, tindik telinga telah terkenal di budaya Barat setidaknya selama beberapa ratus tahun terakhir hingga saat ini. Bukan hanya tindik di bagian telinga, masyarakat barat juga sering melakukan tindik hidung sebagai bagian dari tren.
Bahkan, konon tindik hidung sudah ada sejak 5.000 tahun yang lalu. Ini dapat dibuktikan dari banyaknya penemuan tindik hidung di kuburan jenazah banyak budaya. Pada zaman dahulu, tindik telinga dan hidung menjadi cara populer untuk mengirimkan mengirimkan kekayaan bersama orang mati ke kehidupan selanjutnya, dan menghormati mereka di tempat pemakaman.
Selain tindik telinga dan hidung, ada pula tindik bibir dan lidah yang telah ada di seluruh dunia. Khususnya, didokumentasikan dengan baik dalam budaya suku Afrika dan Amerika. Di samping itu, ada tindik puting susu yang dapat ditelusuri kembali setidaknya sejauh Romawi Kuno, sementara tindik genital mungkin muncul pertama kali secara tak terduga di India Kuno.
Hari Tindik Tubuh Internasional, awalnya didedikasikan untuk Jim Ward, yang sering digembar-gemborkan sebagai “kakek gerakan tindik badan”. Jim Ward telah menjadi bagian yang sangat berpengaruh dalam gerakan modifikasi tubuh baru, dengan fokus khusus pada tindik badan.
Ia telah menjadi bagian dari penggerak terdepan penindikan di dunia barat, dan membantu mengembangkan teknik dasar penindikan, dengan fokus khusus pada penindikan alat kelamin.
Risiko yang Perlu Diperhatikan
Selain sejarah Hari Tindik Tubuh Internasional 28 Juni, terdapat risiko kesehatan yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut:
1. Infeksi:
Infeksi adalah risiko paling umum terkait tindik tubuh. Bakteri dapat masuk ke luka tindik jika prosedur dilakukan dengan alat yang tidak steril atau jika tindik tidak dirawat dengan baik. Gejala infeksi termasuk kemerahan, pembengkakan, nyeri, dan keluarnya cairan berwarna kuning atau hijau.
2. Reaksi Alergi:
Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap logam yang digunakan dalam perhiasan tindik, seperti nikel. Reaksi ini bisa menyebabkan ruam, gatal-gatal, dan pembengkakan di sekitar area tindik.
3. Jaringan Parut dan Keloid:
Beberapa individu rentan terhadap pembentukan jaringan parut yang berlebihan atau keloid, yaitu pertumbuhan jaringan parut yang besar dan menonjol di sekitar area tindik. Ini bisa terjadi lebih sering pada tindik yang dilakukan di area dengan kulit tebal atau area yang sering bergerak.
4. Kerusakan Saraf:
Tindik yang tidak dilakukan dengan tepat bisa menyebabkan kerusakan pada saraf di sekitar area tindik, yang bisa mengakibatkan mati rasa atau rasa kesemutan yang permanen.
5. Pendarahan dan Hematoma:
Beberapa tindik dapat menyebabkan pendarahan yang signifikan jika jarum mengenai pembuluh darah besar. Hematoma, yaitu pengumpulan darah di bawah kulit, juga bisa terbentuk jika pembuluh darah rusak.
6. Masalah Gigi dan Gusi:
Tindik mulut seperti tindik lidah atau bibir bisa menyebabkan kerusakan gigi dan masalah gusi. Perhiasan tindik dapat memecahkan gigi atau menyebabkan resesi gusi akibat gesekan terus-menerus.
7. Komplikasi Pernapasan:
Tindik di sekitar mulut atau hidung dapat menyebabkan komplikasi pernapasan, terutama jika ada pembengkakan atau infeksi yang menghalangi saluran napas.
8. Penyakit Menular:
Jika alat yang digunakan tidak steril, risiko tertular penyakit menular seperti hepatitis B, hepatitis C, atau HIV meningkat. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa tindik dilakukan oleh profesional yang menggunakan alat steril.
Beberapa tindik, terutama yang dilakukan di area dengan sirkulasi darah yang buruk seperti tulang rawan telinga atau hidung, dapat memakan waktu yang lama untuk sembuh dan lebih rentan terhadap infeksi dan komplikasi lainnya.
Tips Aman Tindik Tubuh
Setelah mengetahui sejarah Hari Tindik Tubuh Internasional 28 Juni, terakhir akan diberikan tipsnya.
Melakukan tindik tubuh yang aman memerlukan perhatian terhadap berbagai faktor untuk mengurangi risiko infeksi dan komplikasi. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu memastikan tindik tubuh dilakukan dengan aman:
1. Pilih Studio Tindik yang Terpercaya:
Pastikan untuk memilih studio tindik yang memiliki reputasi baik dan bersertifikat. Cari ulasan online atau minta rekomendasi dari teman atau keluarga yang memiliki pengalaman positif.
2. Periksa Kebersihan:
Pastikan studio tindik mematuhi standar kebersihan yang ketat. Alat harus steril dan sekali pakai, atau harus disterilkan dengan autoklaf. Lingkungan studio juga harus bersih dan terorganisir.
3. Tanyakan Proses:
Jangan ragu untuk bertanya tentang proses tindik, termasuk jenis jarum yang digunakan, prosedur sterilisasi, dan bagaimana perawatan pasca tindik. Seorang profesional yang baik akan dengan senang hati menjawab semua pertanyaan Anda.
4. Periksa Kualifikasi Tindik:
Pastikan orang yang melakukan tindik memiliki pelatihan dan pengalaman yang memadai. Mereka harus memiliki sertifikasi yang relevan dan pengalaman dalam melakukan jenis tindik yang Anda inginkan.
5. Gunakan Perhiasan Berkualitas:
Pilih perhiasan yang terbuat dari bahan berkualitas tinggi seperti titanium, niobium, atau emas 14 karat atau lebih tinggi. Hindari perhiasan yang mengandung nikel atau logam lain yang dapat menyebabkan reaksi alergi.
6. Ikuti Instruksi Perawatan:
Ikuti instruksi perawatan pasca tindik yang diberikan oleh profesional. Ini mungkin termasuk membersihkan area tindik dengan larutan garam, menghindari menyentuh tindik dengan tangan kotor, dan menghindari berenang di kolam renang atau laut selama masa penyembuhan.
7. Jangan Ganti Perhiasan Terlalu Cepat:
Biarkan perhiasan tindik tetap pada tempatnya sampai area tersebut benar-benar sembuh. Mengganti perhiasan terlalu cepat dapat menyebabkan iritasi dan infeksi.
Waspadai tanda-tanda infeksi seperti kemerahan yang berlebihan, pembengkakan, nyeri, atau keluarnya cairan berwarna kuning atau hijau. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, segera konsultasikan dengan profesional kesehatan.