4 Fakta Situs Gunung Gamping, Batu Kapur Berusia Puluhan Juta Tahun di Sleman
Gunung Gamping sebenarnya hanyalah sebuah batu berukuran kurang lebih 10 meter. Namun batu itu berbeda dari batu-batu kebanyakan mengingat usianya diperkirakan sudah mencapai 40 juta tahun.
Tidak seperti namanya, Gunung Gamping sebenarnya hanyalah sebuah batu berukuran kurang lebih 10 meter yang berada di Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Sleman.
Letak situs itu berada tepat di sebelah Situs Petilasan Kraton Ambarketawang. Dulunya, kawasan itu menjadi tempat tinggal Pangeran Mangkubumi sebelum pembangunan Kraton Yogyakarta selesai.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
Namun, batu itu berbeda dari batu-batu kebanyakan mengingat usianya diperkirakan sudah mencapai 40 juta tahun.
Berusia Puluhan Juta Tahun
©YouTube/Menceritakan Nusantara
Dilansir dari Slemankab.go.id, batu di situs Gunung Gamping merupakan monumen geologi yang menggambarkan jejak biota awal di Pulau Jawa. Menurut para ilmuwan, usianya mencapai 40 juta tahun. Tak hanya itu, di batu itu juga terdapat bekas fosil-fosil yang menggambarkan kehidupan zaman dulu.
Menurut Gito, Juru Kunci Situs Gunung Gamping, fosil-fosil yang tertempel di Situs Gunung Gamping merupakan fosil-fosil laut. Hal ini dikarenakan dulunya batu itu berada di dasar laut yang kemudian terangkat akibat pergerakan Lempeng Australia dengan Lempeng Eurasia.
Dulunya Merupakan Sebuah Bukit
©YouTube/Menceritakan Nusantara
Dilansir dari YouTube Menceritakan Nusantara, Situs Gunung Gamping itu dulunya merupakan sebuah bukit kapur yang memanjang. Namun batu kapur di bukit itu terus diambil untuk pembangunan pondasi Kraton Yogyakarta dan Benteng Vredeburg.
Selain itu, bangunan Taman Sari yang berada di dalam kompleks Kraton dibangun dengan batuan yang ada di bukit itu.
Tak hanya itu, batuan-batuan kecil yang berasal dari bukit itu didistribusikan ke 19 pabrik gula yang ada di Yogyakarta dan digunakan untuk pengeras dan pemutih gula pasir.
Tempat Pesanggrahan Sri Sultan HB I
©Tokoh.id
Persis bersebelahan dengan situs itu, ada situs Petilasan Kraton Ambarketawang yang menjadi tempat pesanggrahan Sri Sultan Hamengkubuwono I atau yang juga dikenal dengan nama Pangeran Mangkubumi.
Raja pertama Yogyakarta itu memilih menetap di daerah bukit tersebut setelah Perjanjian Giyanti tahun 1755 sembari menunggu pembangunan Kraton Yogyakarta rampung.
Menurut Gito, Situs Gunung Gamping dipilih untuk dijadikan tempat pesanggrahan karena tempatnya yang tinggi dan sejuk. Selain itu tempat tersebut juga strategis untuk dijadikan persembunyian dari tentara Belanda.
Peristiwa Longsor
©2020 liputan6.com
Ketika pembangunan Kraton Yogyakarta sedang berlangsung, para abdi dalem tinggal di pesanggrahan kecuali Ki Wirasuta dan keluarganya yang memilih tinggal di sebuah gua di bukit Gunung Gamping. Pada suatu hari, bukit itu mengalami longsor dan Ki Wirasuta beserta keluarganya dinyatakan hilang dan jasadnya tidak pernah ditemukan hingga kini.
Sejak peristiwa itu, diadakan Upacara Saparan yang dimaksudkan untuk mengenang kesetiaan Ki Wirasuta beserta keluarganya kepada Pangeran Mangkubumi.
Namun seiring waktu, upacara itu berubah tujuannya yakni untuk keselamatan pengambilan batu gamping yang ada di sana, mengingat pengambilan batu itu cukup sulit dan berbahaya. Hingga kini, upacara itu masih dilestarikan dan masyarakat mengenalnya dengan Tradisi Bekakak.
(mdk/shr)