5 Fakta Banjir Besar di Demak, Banyak Tanggul Jebol hingga Puluhan Ribu Warga Harus Mengungsi
Banjir besar itu menyebabkan Jalan Pantura Demak-Kudus lumpuh total
Banjir besar itu menyebabkan Jalan Pantura Demak-Kudus lumpuh total
5 Fakta Banjir Besar di Demak, Banyak Tanggul Jebol hingga Puluhan Ribu Warga Harus Mengungsi
Banjir besar yang menerjang wilayah Demak terjadi sejak Kamis (8/2). Banjir terjadi dipicu adanya tanggul sungai yang jebol.
Akibat peristiwa ini, sebanyak 4.000 rumah yang tersebar di lima desa serta area pertanian seluas 275 hektare terdampak banjir.
-
Kapan banjir di Demak terjadi? Banjir Demak sudah berlangsung hingga satu minggu lamanya. Namun hingga hari ini air belum juga surut.
-
Dimana banjir terjadi di Demak? Warga di Kecamatan Karanganyar, meminta pemerintah segera memperbaiki tanggul Sungai Wulan yang jebol agar banjir bisa segera surut.
-
Bagaimana kondisi banjir di Demak? Banjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu. Banjir seolah tak pernah berhenti menghantui warga di pesisir Pantura bagian Kabupaten Demak, Kudus, hingga Grobogan.
-
Apa saja dampak yang ditimbulkan oleh banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan. Pertanian, yang sangat bergantung pada kondisi cuaca, sering kali paling terdampak.
-
Siapa saja yang menjadi korban banjir Demak? Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah Sulastri, seorang nenek korban banjir, warga Desa Wonoketingal, Kecamatan Karanganyar, Demak, pada Minggu (12/2) pagi. Korban diduga tewas akibat terjatuh dari lantai dua dan terseret arus banjir.
Saat itu beberapa tanggul sungai di sejumlah tempat sudah jebol, di antaranya tanggul kanan Sungai Cabean di Dukuh Ngemplik, Desa Sidorejo, serta tanggul Sungai Tuntang di Desa Pilangwetan, Kecamatan Kebonagung.
Namun bukannya kondisinya semakin membaik, hari demi hari kondisinya justru makin buruk. Makin banyak tanggul jebol. Wilayah yang tergenang banjir pun semakin meluas.
Berikut selengkapnya:
Tanggul yang Jebol Bertambah
Luas cakupan banjir bertambah menyusul jebolnya tanggul Sungai Klambu Kiri setelah sebelumnya tanggul Sungai Wulan dan Jratun ikut jebol. Akibatnya banjir meluas hingga ke desa lain seperti Desa Undaan Lor, Undaan Kidul, Karanganyar, dan Wonorejo.
Bahkan akibat banjir, jalur pantura lumpuh total dan tergenang air sepanjang 2 km di wilayah Kecamatan Karanganyar dengan ketinggian lebih dari dua meter.
Lalu lintas Lumpuh Total
Akibat banjir ini arus lalu lintas Demak-Kudus maupun sebaliknya dialihkan lewat Jepara. Sementara itu kendaraan besar diminta tidak melintas dan mencari tempat parkir terlebih dahulu.
“Dikhawatirkan akan semakin memperpadat arus lalu lintasnya. Sebaiknya mereka mencari kantong parkir untuk truk bersumbu, sedangkan kendaraan pribadi silakan melintasi jalur Jepara,”
kata KBO Satlantas Polres Kudus Iptu Alifi dikutip dari ANTARA pada Kamis (8/2).
- 10 Fakta Banjir yang Menarik Diketahui, Disebabkan Banyak Faktor
- Terjang Dua Desa Sekaligus, Ini Fakta Banjir Bandang di Parigi Moutong Sulawesi Tengah
- 5 Fakta Terbaru Banjir Besar Demak, Seorang Lansia dan Balita Jadi Korban Meninggal
- Fakta-fakta Banjir di Bandung Pagi Ini, Sebabkan Kemacetan di Dayeuh Kolot hingga Baleendah
Puluhan Ribu Jiwa Terdampak Banjir
Hingga Jumat (9/2), banjir di sejumlah titik belum juga surut. Bahkan wilayah yang tergenang semakin meluas. Ketinggian air di berbagai tempat juga bervariasi mulai dari 1-3 meter.
Kabid Penganangan
Kabid Penganangan Kedaruratan BPBD Jateng, Muhammad Chomsul, mengatakan, akibat banjir ini sebanyak 14.579 kk dengan 56.579 jiwa terdampak. Jumlah ini tersebar di tujuh kecamatan di Demak.
“Untuk penanganan saat ini yang dilakukan kami adalah lebih fokus pada evakuasi massa. Artinya masih banyak warga yang terjebak. Selain itu juga pemenuhan makanan,” kata Chomsul dikutip dari ANTARA.
Pemkab Demak Masih Berupaya Evakuasi Korban
Walaupun sudah banyak warga mengungsi, namun masih ada sejumlah warga yang terjebak di rumah. Hingga Jumat (9/2), Pemkab Demak masih berupaya mengevakuasi warga di dua desa di Kecamatan Karanganyar yang masih terjebak, menyusul tingginya genangan dan derasnya arus air.
Bupati Demak Esti’anah mengatakan untuk melakukan evakuasi itu, pihaknya masih menunggu perahu bermesin sekaligus mencari operator yang mengoperasikannya karena sebelumnya ada tim evakuasi yang perahunya terbalik mengingat arus air yang cukup deras.
Selain itu, para relawan juga mengalami kelelahan sehingga perlu ada dukungan tim evakuasi agar semua warga bisa diselamatkan dari tempat tinggal mereka yang tergenang banjir.
“Untuk jumlah warga yang belum dievakuasi kami belum bisa memastikan karena kami belum mendapat laporan,” ujar Esti’anah.
Kebutuhan Logistik Para Pengungsi
Para pengungsi diungsikan ke berbagai titik baik di Kabupaten Demak maupun Kudus. Pemkab Demak juga mulai memenuhi kebutuhan logistik untuk para pengungsi mulai dari makanan siap saji, baju bersih, selimut, kebutuhan makanan, dan popok untuk bayi usia kurang dari lima tahun.
Selain dari Pemkab Demak, bantuan juga berdatangan dari berbagai pihak. Tak hanya soal bantuan logistik, pemerintah juga sudah menyiagakan petugas kesehatan untuk para pengungsi.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan RSUD Kudus untuk pelayanan warga Demak yang membutuhkan perawatan medis,” tutup Esti’anah.