Al-Qur'an di Solo Ini Bertuliskan Aksara Jawa, Diperkirakan Berusia 1,5 Abad
Di Solo, ada sebuah Al-Qur’an yang memiliki keunikannya karena isinya yang berbahasa Jawa. Diperkirakan umur kitab suci itu sudah berusia 1,5 abad dan merupakan peninggalan dari Keraton Mangkunegara.
Agama Islam telah lama masuk ke Indonesia. Seiring waktu agama ini tumbuh pesat dan muncul kebudayaan Islam di negeri ini. Salah satu kebudayaan Islam yang berkembang kuat ada pada masyarakat Jawa.
Di Solo, ada sebuah Al-Qur’an yang memiliki keunikannya karena isinya yang bertuliskan aksara Jawa. Diperkirakan umur kitab suci itu sudah berusia 1,5 abad dan merupakan peninggalan dari Keraton Mangkunegara.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Baca juga: Hewan Yang Disebutkan Dalam Al Quran Dengan Keistimewaannya
Lalu seperti apa wujud dari Al-Qur’an beraksara Jawa itu? Berikut selengkapnya:
Berusia Lebih dari 100 Tahun
©YouTube/Liputan6
Al-Qur’an beraksara Jawa ini merupakan koleksi dari Perpustakaan Rekso Pustaka di Puro Mangkunegaran.
Setidaknya ada dua Al-Qur’an berbahasa Jawa di perpustakaan itu. Al-Qur’an pertama merupakan naskah induk dengan sampul yang bertuliskan kata “Al-Fatihah” dengan huruf Jawa. Lalu Al-Qur’an kedua merupakan naskah saduran dari naskah induk.
Al-Qur’an itu diperkirakan sudah berusia lebih dari 100 tahun. Sementara untuk isinya sama, namun ditulis dengan aksara Jawa baru. Ukurannya sendiri adalah 33 cm (tebal) kali 22 cm (lebar) kali 3 cm (tebal).
Asal Usul Tidak Jelas
©YouTube/Liputan6
Al-Qur’an kuno itu kerap menjadi bahan referensi peneliti. Staf Rekso Pustaka sendiri tidak tahu secara pasti siapa penulis dari Al-Qur’an beraksara Jawa itu.
Namun diperkirakan Al-Qur’an itu telah ada sejak pemerintahan Mangkunegara IV di tahun 1867. Karena telah berusia tua, beberapa halaman telah lapuk dan rusak.
Oleh karena itu, perawatan berkala dilakukan untuk menjaga kondisi Al-Qur’an itu. Petugas perpustakaan biasanya menggunakan peralatan kapur barus dan cengkeh untuk mencegah kerusakan.
Selain itu, pengunjung tidak diperkenankan untuk membuka Al-Qur’an. Hanya mahasiswa dan peneliti yang boleh membuka untuk kepentingan penelitian. Sama seperti Al-Qur’an pada umumnya, Al-Qur’an berbahasa Jawa itu berisi 30 juz serta 114 surat.