Banjir Genangi Sejumlah Wilayah di Banyumas, Ini 3 Faktanya
Pada pertengahan Maret 2022 ini, hujan deras masih mengguyur beberapa tempat di Pulau Jawa. Di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, hujan deras yang terjadi dari Senin malam (14/3) hingga Selasa (15/3) dini hari menyebabkan sejumlah kecamatan dilanda banjir.
Pada pertengahan Maret 2022 ini, hujan deras masih mengguyur beberapa tempat di Pulau Jawa. Di Banyumas, Jawa Tengah, hujan deras yang terjadi dari Senin malam (14/3) hingga Selasa (15/3) dini hari menyebabkan sejumlah kecamatan dilanda banjir.
Di Kecamatan Sumpiuh, hujan deras menyebabkan sejumlah sungai meluap seperti Sungai Sengon, Sungai Srengseng, Sungai Reja, dan Sungai Angin. Ketinggian air di sejumlah desa bervariasi mulai dari 30-100 cm.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Pagi ini (15/3) kami sedang mengupayakan evakuasi terhadap sekitar 100 warga lanjut usia yang bermukim di Grumbul Rawa Badak, Desa Pandak, ke PAUD atau tempat yang lebih tinggi. Kami juga telah memberikan bantuan makanan untuk warga yang terdampak banjur,” kata Camat Sumpiuh, Ahmad Suryanto, dikutip dari ANTARA pada Selasa (15/3).
Tak hanya di Sumpiuh, banjir juga menggenangi kecamatan lain. Bahkan banjir sempat menggenangi Jalan Nasional Selatan yang melintas di Kecamatan Kemranjen sehingga arus kendaraan harus berjalan secara bergantian karena ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa. Berikut selengkapnya:
Pengungsi hingga Ribuan Jiwa
©2014 merdeka.com/chandra iswinarno
Dalam kesempatan terpisah, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan Pemkab Banyumas melalui BPBD langsung turun ke lapangan untuk melakukan penanganan begitu mendengar bencana banjir. Sementara Pelaksana Tugas BPBD Banyumas Titik Puji Astuti mengatakan berdasarkan data sementara ada tiga titik pengungsian yang disediakan yaitu Desa Pandak, Prembun, dan Gebangsari.
Menurutnya, jumlah pengungsi pada Senin (14/3) malam hingga Selasa (15/3) dini hari dilaporkan mencapai 6.000 jiwa. Namun pada Selasa siang mereka sudah banyak yang kembali ke rumah masing-masing karena banjir berangsur surut.
Genangi Jalan Nasional
©2014 merdeka.com/chandra iswinarno
Banjir yang terjadi di Banyumas sempat membuat Jalan Nasional Selatan tergenang. Genangan banjir ini menyebabkan kemacetan di sekitar SPBU Kedungpring. Namun pada siang hari, banjir berangsur surut.
Kepala Satlantas Banyumas Komisaris Ari Prayitno mengatakan, genangan banjir itu sempat mengakibatkan antrean kendaraan dari arah timur maupun barat hingga dua kilometer. Bahkan pihaknya sempat memberlakukan sistem buka tutup di dua titik karena ada mobil yang sampai mogok.
“Namun sudah kami tarik. Sekarang kondisi sudah kembali normal,” kata Ari.
Penyebab Banjir
wlfi.com
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo mengatakan bencana banjir di Banyumas dipicu oleh hujan ekstrem yang terjadi dari Senin malam hingga Selasa dini hari.
Pada momen itu, curah hujannya mencapai 258 milimeter. Sebagai perbandingan, pada waktu yang bersamaan di daerah sekitarnya seperti di Purbalingga, curah hujan hanya sekitar 108 milimeter. Sedangkan di Banjarnegara curah hujannya 114 milimeter. Kedua wilayah itu masuk ke kategori hujan sangat lebat (100-150 milimeter).
Teguh mengatakan, hujan dengan intensitas sangat lebat hingga ekstrem terjadi di wilayah itu karena dilalui siklon tropis Billy di Samudra Hindia barat daya Jawa Barat yang kemudian bergerak menjauhi wilayah Indonesia.
Selain itu, ada pula anomali suhu permukaan air laut yang berkisar antara 1-3 derajat celcius sehingga terjadi penguapan yang memicu terbentuknya awan Cumulonimbus di sekitar Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen.