Bentrok GMBI dengan Pemuda Pancasila di Kebumen, Ini 4 Fakta di Baliknya
Senin siang (23/8), pecah bentrokan antara LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) dan Pemuda Pancasila di Kebumen. Bentrokan itu menyebabkan sejumlah kendaraan rusak dan hampir 80 orang diamankan. Lalu apa saja fakta di balik kejadian tersebut?
Senin siang (23/8), pecah bentrokan antara LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) dan Pemuda Pancasila. Peristiwa itu terjadi di markas GMBI tepatnya di Jalan Yos Sudarso, Desa Wero, Kecamatan Gombong, Kebumen.
Karena keributan itu, gedung markas GMBI mengalami pecah di bagian kaca, serta 5 mobil yang terparkir di sana mengalami rusak akibat amuk massa.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Kapolres Kebumen AKBP, Piter Yanottama, mengatakan ada hampir 80 orang yang diamankan karena peristiwa ini. Lalu seperti apa kejadian itu berawal? Apa saja fakta di balik kejadian itu? Berikut selengkapnya:
Mengamankan Hampir 80 Orang
©Instagram/@kebumenupdate
Piter mengatakan, setelah peristiwa itu, polisi langsung bergerak cepat dan menangkap orang-orang yang terlibat. Setidaknya ada hampir 80 anggota ormas Pemuda Pancasila yang diamankan karena peristiwa itu.
“Mereka sudah dibawa ke Polres Kebumen untuk identifikasi dan pemeriksaan lebih lanjut. Nanti akan terlihat siapa-siapa yang ada di lokasi kejadian tersebut. Sementara masih ditindaklanjuti oleh Satreskrim. Nanti kita tunggu saja hasilnya,” kata Piter, mengutip dari Instagram @kebumenupdate pada Selasa (24/8).
Pemicu Bentrokan
©Instagram/@kebumenupdate
Piter mengatakan, bentrokan itu pada awalnya dipicu oleh gesekan yang terjadi antara Ormas Pemuda Pancasila dengan salah satu oknum yang diduga seorang wartawan. Pada waktu itu, terjadi saling pukul antara oknum Pemuda Pancasila dengan oknum yang diduga wartawan itu.
“Tapi kemudian, ormas GMBI menawarkan pendampingan hukum terhadap korban tersebut. Proses tetap berjalan, cuma masing-masing saling lapor,” terang Piter.
Antisipasi Aksi Balasan
©Instagram/@kebumenupdate
Piter mengatakan, untuk mengantisipasi aksi balasan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kapolda Jateng untuk penambahan regu satuan setingkat pleton Brimob. Regu itu disiapkan agar aksi balasan GMBI terhadap Pemuda Pancasila dapat dicegah.
“Nanti kami juga koordinasi dengna Pak Dandim untuk patroli skala besar bersama, keliling, untuk menjaga kondusifitas,” ungkap Piter, mengutip dari Instagram @kebumenupdate.
Barang Bukti yang Diamankan
©Instagram/@kebumenupdate
Dalam peristiwa itu, polisi juga telah mengamankan barang bukti mulai dari kayu, batu, hingga senjata tajam. Selain itu, ada pula ranting dengan ukuran cukup besar, seragam Pemuda Pancasila, serta foto-foto dokumentasi selama kejadian berlangsung.
Rencananya Selasa (24/8), Kapolda Jateng akan mengunjungi Kebumen untuk melakukan rilis kronologi kejadian itu beserta tersangka yang ditetapkan.