Berburu "Harta Karun" di Pulau Batanta Raja Ampat, Punya Banyak Koleksi Anggrek Langka
Di balik keindahannya, Raja Ampat masih banyak memiliki surga-surga tersembunyi, salah satunya Pulau Batanta
Kepulauan Raja Ampat di Papua Barat merupakan salah satu surga wisata bahari terbaik di dunia. Di balik keindahannya yang populer, Raja Ampat masih banyak memiliki surga-surga tersembunyi yang tak akan diketahui bila tak berkunjung langsung ke sana.
Salah satu surga tersembunyi itu adalah Pulau Batanta. Dikutip dari Indonesia.go.id, Pulau Batanta punya banyak objek menarik. Ada hutan mangrove yang telah berusia ratusan tahun, air terjun, situs sejarah bawah laut Perang Dunia II, dan juga 90 spesies anggrek liar yang beberapa di antaranya jarang ditemui di tempat lain.
-
Kenapa Gunung Batutara disebut sebagai Pulau Hantu? Fakta unik selanjutnya dari gunung ini adalah masyarakat sekitar menjulukinya sebagai Pulau Hantu. Mereka hanya melewati perairan dan tidak berani untuk bersandar di pulau tersebut.
-
Di mana lokasi Pantai Kuburan Panjang di Pulau Bawean? Wisata Pulau Bawean yang satu ini dinamakan pantai kuburan panjang bukan tanpa alasan. Hal ini dikarenakan di pantai ini terdapat makam yang dipercaya sebagai makam pengawal Aji Saka di Bawean.
-
Di mana Pulau Bawean berada? 'Mutiara yang tersembunyi di Laut Jawa' atau juga bisa disebut 'Sekeping Nirwana di Laut Jawa' ini berada di sekitar 80 mil atau sejauh 120 km arah Utara Gresik, Jawa Timur. Sehingga secara administratif pulau ini masih termasuk wilayah Gresik.
-
Di mana lokasi Pulau Burung? Lokasinya terletak persis di Mayangan, Legonkulon, utara Kabupaten Subang, dengan latar hutan Mangrove yang teduh.
-
Di mana letak Gunung Batutara? Indonesia terkenal memiliki banyak gunung api aktif yang tersebar di berbagai wilayah, salah satunya Gunung Api Batutara yang terletak di Pulau Komba, Laut Flores.
-
Apa saja tempat wisata menarik yang ada di Batang? Batang adalah salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kendal, Wonosobo, Banjarnegara, dan Pekalongan. Sebagaimana kota kabupaten lainnya, Batang juga memiliki spot wisata menarik yang menjadi daya tarik wilayahnya.
Berikut selengkapnya:
Keindahan Pulau Batanta
Pulau Batanta memiliki luas 60 kilometer persegi. Di pulau itu banyak terdapat ekosistem alami mulai dari perairan laut, pantai, hingga hutan hujan dengan pohon-pohon besar yang menjulang tinggi. Pantainya berpasir putih halus dan lautnya berwarna biru jernih.
Pulau Batanta juga memiliki ekosistem rawa mangrove seluas sekitar 3 hektare. Di sana ada ratusan tanaman dengan batang pohon besar yang diperkirakan telah berusia ratusan tahun. Akar-akarnya berukuran sangat besar dengan diameter 20-30 sentimeter.
Kawasan hutan mangrove ini seolah menjadi gerbang pintu masuk menuju sebuah kawasan air terjun cantik setinggi 10 meter yang menjadi favorit pengunjung. Air terjun itu bernama Warinka Bom yang berarti air yang tak kunjung habis. Sumber airnya berasal dari sebuah mata air yang berada di titik tertinggi pulau tersebut.
Punya Banyak Koleksi Anggrek
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Pulau Batanta memiliki 90 koleksi anggrek. Beberapa di antaranya adalah jenis anggrek yang tergolong langka. Salah satunya adalah anggrek Dendrobium cuneatum. Anggrek berbunga mini berwarna kehijauan itu sebelumnya hanya ditemukan di regional Sulawesi dan Maluku saja.
- Potret Desa Wisata Sumberoto Malang, Dulu Hutan Rimba Kini Bak Surga Dunia Padukan Keindahan Pantai dan Perbukitan
- Mencicipi Sate Ulat Sagu Khas Raja Ampat, Kuliner Kaya Protein yang Bikin Ketagihan
- Potret Pantai Mirip Raja Ampat di Pacitan, Pemandangannya saat Matahari Terbenam Tak Terdefinisikan Kata-kata
- Foto-foto Keseruan Dinda Hauw dan Rey Mbayang Liburan di Raja Ampat, Terpesona dengan Keindahan Kali Biru
Selain itu, hasil studi juga telah menemukan anggrek akar Taeniophyllum torricellense yang sebelumnya hanya ditemukan di dua lokasi, yaitu Pulau San Cristobal di Kepulauan Solomon dan Pegunungan Torricelli di Papua Nugini. Tim juga menemukan anggrek epifit Dendrobium incumbens yang sebelumnya hanya ditemukan pada dua titik lokasi di Papua Nugini.
Tanaman Obat
Dikutip dari Indonesia.go.id, para peneliti juga berhasil mengungkapkan temuan menarik bahwa lebih dari 100 jenis tumbuhan di Pulau Batanta dimanfaatkan masyarakat setempat untuk berbagai keperluan seperti obat-obatan, bahan makanan pokok, pakaian, perlengkapan upacara tradisional, kerajinan, perlengkapan rumah, bahan bangunan, hingga material untuk membuat perahu.
Misalnya tanaman wil-gelfun (Coscinium fenestratum) yang banyak tumbuh liar di hutan dimanfaatkan sebagai obat tradisional herbal untuk penyakit malaria, sakit mata, gangguan pencernaan, serta badan letih. Ada juga tumbuhan Terminalia catappa yang banyak tumbuh liar di pesisir yang digunakan untuk mengobati luka terbuka, gangguan pencernaan, hingga diare.