Mencicipi Sate Ulat Sagu Khas Raja Ampat, Kuliner Kaya Protein yang Bikin Ketagihan
Wisata ke Raja Ampat tidak hanya cocok untuk menikmati surga bawah laut, ada kuliner khas bercita rasa lezat yang bakal bikin ketagihan
Kepulauan Raja Ampat di Provinsi Papua Barat disebut-sebut sebagai salah satu destinasi wisata alam terindah di Indonesia. Kabupaten Raja Ampat memiliki 610 pulau, termasuk kepulauan Raja Ampat.
Dari jumlah tersebut, hanya 35 pulau yang berpenghuni. Sisanya banyak pulau belum berpenghuni bahkan belum memiliki nama. Empat pulau besar yang terkenal yakni Pulau Misool, Salawati, Batanta, dan Waigeo.
-
Apa makanan khas Papua yang terbuat dari sagu? Papeda adalah makanan khas Papua yang terkenal dan terbuat dari sagu. Makanan ini merupakan salah satu makanan pokok bagi masyarakat asli Papua dan masyarakat di wilayah timur Indonesia lainnya.
-
Apa saja manfaat ulat sagu? Berikut manfaat ulat sagu bagi kesehatan, antara lain: Menurunkan Kadar KolesterolManfaat ulat sagu bagi kesehatan yang pertama adalah menurunkan kadar kolesterol. Ulat sagu mengandung tokoferol yang berfungsi memelihara kesehatan kulit, mata, otak, sel darah, dan kesuburan organ reproduksi manusia.Kandungan vitamin E memiliki sifat antioksidan yang berperan penting menangkal radikal bebas. Selain itu, kandungan pada ulat sagu juga mampu menurunkan kolesterol jahat dalam darah.
-
Bagaimana cara memasak ulat sagu? Ada yang langsung memakan larva kumbang merah kelapa ini hidup-hidup, namun ada pula yang memasaknya terlebih dahulu dengan campuran berbagai macam rempah.
-
Makanan khas apa yang terbuat dari sagu? Papeda adalah makanan tradisional yang berasal dari Papua, Indonesia. Makanan pokok ini berupa bubur sagu yang biasanya disajikan bersama ikan yang dimasak dengan bumbu kuning.
-
Bagaimana cara masyarakat Mentawai mendapatkan ulat sagu? Untuk mendapatkan ulat sagu yang nantinya akan disantap, masyarakat Mentawai akan menebang pohon sagu lalu sengaja dibiarkan hingga membusuk.
-
Apa itu Sate Balanga? Sate Balanga merupakan sebuah makanan khas Indonesia yang berasal dari Gorontalo. Meskipun bernama sate Balanga, masakan ini tidak disajikan seperti sate pada umumnya, yaitu tidak dengan tusuk bambu.
Tak hanya terkenal akan keindahan alamnya, Raja Ampat juga jadi tempat yang menarik untuk wisata kuliner.
Sate Ulat Sagu
Mengutip Instagram @pesona.indonesia, Raja Ampat memiliki kejutan kuliner khas yang siap memanjakan lidah wisatawan. Salah satu kuliner yang paling terkenal ialah sate ulat sagu. Kuliner ini merupakan favorit warga lokal.
Sate ulat sagu merupakan makanan bergizi tinggi dan telah menjadi bagian penting dari budaya Papua. Sate ulat sagu dibuat dari ulat pohon sagu yang telah diolah secara khusus.
Mengutip Liputan6.com, begini proses pembuatan sate ulat sagu:
Pertama, ulat sagu dipanen dengan hati-hati dari pohon sagu. Selanjutnya, ulat-ulat ini dicuci dan dipersiapkan untuk diolah menjadi hidangan lezat.
Ulat sagu yang sudah dipersiapkan kemudian diolah dengan bumbu-bumbu khas Papua seperti bawang merah, bawang putih, cabai, dan rempah-rempah lainnya.
Setelah diolah, ulat-ulat ini ditusuk dengan bambu atau tusuk sate dan siap dipanggang. Sate ulat sagu memiliki cita rasa yang unik dan lezat.
Tekstur lembut dan cita rasa gurih dari ulat sagu dipadu dengan aroma rempah-rempah dan kepedasan cabai membuat siapapun yang mengonsumsinya bakal ketagihan.
Kaya Gizi
Ulat sagu mempunyai rasa gurih ini memiliki kandungan gizi tinggi, seperti protein, asam amino serta bebas kolesterol. Mengutip laman Halodoc, ulat sagu mengandung protein, lemak, karbohidrat, fosfor, kalsium, serat, natrium, besi, tembaga, zinc, dan beberapa kandungan lain.
Kandungan-kandungan gizi tersebut membuat ulat sagu memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Mengonsumsi olahan ulat sagu baik untuk pencernaan, memperkuat tulang dan gigi, hingga melawan infeksi akibat mikroba.
Sate ulat sagu juga memiliki makna budaya yang dalam bagi masyarakat Papua. Hidangan ini bukan sekadar makanan, tetapi juga mewakili hubungan manusia dengan alam sekitar.Meski demikian, penggunaan ulat sagu pada hidangan juga perlu dikelola dengan bijak untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan sumber daya alam.
- Pantas Banyak Orang Indonesia Pilih Kerja di Arab Saudi, Ternyata Segini Gaji Sopir Bus di Mekkah Bikin Tergiur
- Doa Menabung untuk Menikah & Dilimpahkan Rezeki oleh Allah SWT, Bisa Jadi Amalan Tiap Hari
- Teknologi ini DIpercaya Jadi Kunci Pembangunan Piramida Mesir Kuno
- Inalillahi Wainna Ilaihi Rajiun, Menteri Airlangga dan Keluarga Besar Golkar Berduka
- Sang Anak Temukan Rapor hingga Ijazah Jadul Milik Ayahnya, Banyak Nilai Merah hingga Izin Sakit 50 Hari
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024