Berperan saat HUT RI tapi Tak Pernah Dapat Bantuan, Ini Curhatan Seniman Kuda Kepang Kebumen
Adegan "mendem" disebut menjadi penghambat kelompok kuda kepang tidak mendapat bantuan pemerintah.
Adegan "mendem" disebut menjadi penghambat kelompok kuda kepang tidak mendapat bantuan pemerintah.
Berperan saat HUT RI tapi Tak Pernah Dapat Bantuan, Ini Curhatan Seniman Kuda Kepang Kebumen
Kuda kepang adalah kesenian rakyat yang sering ditampilkan pada perayaan kemerdekaan Republik Indonesia. Kesenian ini populer di tengah masyarakat. Namun para seniman kuda kepang mengeluh soal hidup mereka.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Apa itu Kipang Kacang? Kudapan dari Pariaman ini terbuat dari kacang tanah yang dicampur dengan gula aren dan kerap dijadikan oleh-oleh.
-
Apa itu kue jipang? Olahan makanan yang terbuat dari beras yang dipanaskan itu dinamakan kue jipang.
-
Apa itu Jaran Kepang? Asal usul Jaran Kepang adalah salah satu seni pertunjukan yang berkembang di berbagai daerah di Jawa, termasuk Malang.
-
Apa itu kue ketan? Kue ketan adalah salah satu makanan tradisional yang memiliki tempat istimewa dalam ragam kuliner nusantara.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Hal inilah yang disampaikan salah satu penasihat seni budaya Kuda Kepang, Kojeri Marto Atmojo (75) saat kegiatan “Jumat Curhat” Polres Kebumen pada Jumat (18/8).
Menurut Kojeri, saat ini uang kas di paguyubannya benar-benar kosong. Sehingga ia meminta bantuan pihak Polres Kebumen untuk mengurus pendaftaran seni budaya agar mudah mendapat bantuan dari pemerintah.
“Saya ingin sekali memajukan seni Kuda Kepang. Tapi itu semua butuh dana bantuan. Jika ingin dapat bantuan, kita harus melengkapi beberapa administrasi. Selama ini persyaratan sudah berusaha kami penuhi tapi tetap belum bisa.”
terang Kojeri dukutip dari Liputan6.com pada Senin (21/8).
Kojeri menjelaskan, salah satu hal yang menjadi hambatan kelompoknya dalam memenuhi persyaratan adalah adanya adegan “mendem” dalam pementasan kuda kepang.
“Jika tidak ada yang mendem, itu ibarat sayur tanpa garam. Hambar. Sebenarnya ini rahasia perusahaan untuk tidak benar-benar mendem, namun hanya trik dalam pertunjukan agar lebih menarik,”
curhat Kojeri soal adegan mendem pada kesenian kuda kepang.
- Sambut HUT ke-79 Republik Indonesia, Aksi Mapala Kibarkan Bendera Merah Putih Raksasa di Jembatan Kebumen Ini Curi Perhatian
- Perayaan HUT 17 Agustus 2024 Akan Digelar di IKN, Kombes Manang Ikut Seleksi Jadi Komadan Upacara 'Mohon Doanya Bray'
- Curhat Pengungsi Gempa Bawean: Bantuan Lambat, Letak Dapur Umum Sangat Jauh
- Berkat Bantuan Kapolda Sumut, Perut Seorang Wanita di Tebing Tinggi Ini Berhasil Disembuhkan
Merespons keluhan ini, Kapolres Kebumen AKBP Burhanuddin melalui Kasihumas Polres AKP Heru Sanyoto mengatakan bahwa pihaknya siap mendampingi kelompok Kuda Kepang bila benar ini semua demi pelestarian kebudayaan. “Jelas ini budaya yang harus dilestarikan. Mari bareng-bareng kita kibarkan kesenian budaya ini di Jawa Tengah,” ujar AKP Heru.
Sementara itu Kapolsek Alian, Kebumen, Iptu Awaludin, membenarkan bahwa memang ada persyaratan dan kriteria yang harus dipenuhi oleh sebuah kelompok kesenian untuk memperoleh bantuan pemerintah. Saat ini, di Desa Kalirancang, Kecamatan Alian, Kebumen, terdapat tiga kelompok Kuda Kepang, di antaranya Turonggo Jati Budoyo, Turonggo Seto, dan Cahyo Mudho Sabdoguno.