Bolehkah Menyusui Sambil Makan dan Risikonya, Perlu Diperhatikan
Menyusui sambil makan boleh dilakukan, namun perlu memperhatikan beberapa risikonya.
Menyusui merupakan salah satu kegiatan rutin yang perlu dilakukan setelah bayi lahir. Di mana Air Susu Ibu (ASI) menjadi asupan nutrisi utama yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi. Oleh karena itu, menyusui perlu dilakukan dengan rutin untuk kesehatan si kecil.
Namun, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menyusui bayi. Salah satu pertanyaan yang sering muncul yaitu bolehkah menyusui sambil makan. Jika boleh, apakah hal ini dapat menyebabkan berbagai risiko bagi ibu dan bayi.
-
Kapan Yakup Hasibuan mulai ngidam makanan tertentu? Namun, keinginan yang tak biasa justru muncul pada sang suami ketika kehamilan Jessica mencapai usia lima bulan.
-
Kapan wudhu batal karena makan? Menurut ulama NU, mayoritas ulama, terutama dalam madzhab Syafi'i, berpendapat bahwa makan tidak membatalkan wudhu kecuali jika makanan tersebut bersifat memabukkan atau membuat seseorang kehilangan kesadaran.
-
Kenapa kucing muntah makanan? Penyebab kucing muntah makanan seringkali terjadi ketika kucing mengonsumsi makanan terlalu cepat. Seperti manusia, saat makan terlalu cepat, maka potensi udara yang masuk ke dalam lambung semakin banyak, sehingga membuat perut tidak nyaman.
-
Apa yang dilakukan simpanse untuk mendapatkan makanan? Di dunia hewan, kita sering kali terpesona oleh perilaku hewan yang tampaknya meniru tindakan atau emosi manusia.Mulai dari simpanse yang menggunakan alat untuk mendapatkan makanan hingga gajah yang menunjukkan kesedihan saat kehilangan anggota kawanan.
-
Kenapa seseorang makan saat sedang merasa tertekan? Emosi yang sulit dapat menimbulkan perasaan hampa atau kekosongan emosional. Dan makan akan membantu melepaskan dopamine, yaitu zat kimia otak yang membuat kita merasa lebih baik.
-
Bagaimana cara berdoa makan sahur? Sebelum menyantap hidangan sahur, setiap muslim juga dianjurkan untuk membaca doa terlebih dahulu. Seperti dikutip dari NU Online, lafal doa saat menyantap hidangan sahur adalah seperti berikut: Yarhamullahul mutasahhirinArtinya, " Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya bagi mereka yang bersahur."
Berikut, kami rangkum penjelasan bolehkah menyusui sambil makan dan risikonya, bisa disimak.
Bolehkah Menyusui Sambil Makan
Pertama, akan dijelaskan bolehkah ibu menyusui sambil makan. Perlu diketahui bahwa ibu menyusui diperbolehkan makan saat bayi sedang menyusu, asalkan memperhatikan keamanan dan kenyamanan baik bagi dirinya maupun bayi.
Hal ini karena ibu menyusui membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk mendukung produksi ASI dan menjaga kesehatannya. Selama makan sambil menyusui, ibu harus memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi aman dan tidak berisiko tersedak atau tumpah pada bayi. Posisi yang nyaman dan aman juga penting agar bayi tetap nyaman dan ibu bisa makan dengan tenang.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat ibu menyusui sambil makan. Pertama, ibu sebaiknya menghindari makanan yang bisa menyebabkan alergi pada bayi, terutama jika ada riwayat alergi dalam keluarga. Kedua, ibu juga sebaiknya menghindari makanan atau minuman yang berbau tajam atau menyengat, karena dapat mengganggu selera makan bayi. Dengan memperhatikan faktor-faktor ini, ibu dapat makan sambil menyusui dengan nyaman dan aman.
Risiko Menyusui Sambil Makan
Setelah mengetahui bolehkah ibu menyusui sambil makan, selanjutnya dijelaskan risikonya. Meski ibu menyusui boleh sambil makan, namun terdapat beberapa risiko yang perlu diperhatikan, sebagai berikut:
- Risiko Tersedak atau Tumpah: Menyusui sambil makan dapat meningkatkan risiko bayi tersedak atau terkena makanan yang tumpah dari tangan ibu. Jika ibu mengonsumsi makanan yang mudah jatuh atau menetes, seperti sup, bubur, atau minuman panas, hal ini bisa berbahaya bagi bayi. Untuk menghindari risiko ini, ibu sebaiknya memilih makanan yang lebih aman dan mudah dikendalikan saat menyusui.
- Risiko Alergi pada Bayi: Beberapa makanan yang dikonsumsi ibu dapat memengaruhi komposisi ASI dan memicu reaksi alergi pada bayi, terutama jika ada riwayat alergi dalam keluarga. Misalnya, makanan seperti kacang, produk susu, atau makanan laut bisa menimbulkan alergi pada bayi yang sensitif. Oleh karena itu, ibu perlu berhati-hati dalam memilih makanan dan menghindari bahan-bahan yang berpotensi menyebabkan alergi.
- Gangguan pada Bayi Akibat Bau atau Rasa ASI yang Berubah: Makanan yang memiliki bau tajam atau rasa yang kuat, seperti bawang putih, rempah-rempah, atau makanan pedas, dapat mengubah rasa ASI. Perubahan ini mungkin tidak disukai oleh bayi dan menyebabkan bayi menolak untuk menyusu atau menjadi rewel. Ibu disarankan untuk menghindari makanan yang dapat memengaruhi rasa ASI agar bayi tetap nyaman saat menyusu.
- Gangguan Pencernaan pada Ibu: Makan dengan terburu-buru atau dalam posisi yang tidak nyaman saat menyusui dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada ibu, seperti kembung atau sakit perut. Hal ini bisa mengganggu kenyamanan ibu dan membuat proses menyusui menjadi kurang menyenangkan. Ibu perlu memastikan posisinya nyaman dan makan dengan perlahan untuk mengurangi risiko gangguan pencernaan.
Tips Menyusui yang Baik dan Benar
Setelah mengetahui bolehkah ibu menyusui sambil makan, terakhir dijelaskan tips menyusui yang baik dan benar. Berikut adalah beberapa tips menyusui yang baik dan benar untuk memastikan kenyamanan dan kesehatan ibu serta bayi:
- Posisi Menyusui yang Tepat: Pastikan ibu dan bayi berada dalam posisi yang nyaman selama menyusui. Kepala dan tubuh bayi harus sejajar, dengan hidung bayi mengarah ke puting. Ibu bisa menggunakan bantal menyusui atau bantal biasa untuk mendukung punggung dan lengan agar tidak merasa lelah. Posisi yang benar membantu bayi mendapatkan ASI dengan baik dan mencegah masalah seperti nyeri puting atau bayi kesulitan menyusu.
- Pastikan Bayi Melekat dengan Baik: Bayi harus melekat dengan benar pada payudara ibu. Mulut bayi harus terbuka lebar, dengan bibir bawah mengarah ke luar (tidak meringkuk ke dalam) dan sebagian besar areola (bagian gelap di sekitar puting) berada di dalam mulut bayi. Ini akan memastikan bayi mengisap dengan efektif dan mengurangi risiko nyeri puting pada ibu.
- Perhatikan Sinyal Bayi untuk Menyusu: Perhatikan tanda-tanda bayi lapar seperti mengisap jari, menggerakkan kepala ke kanan dan kiri, atau membuka mulut. Jangan menunggu bayi menangis karena itu adalah tanda lapar yang terlambat. Memberikan ASI saat bayi menunjukkan tanda awal lapar membantu proses menyusui menjadi lebih tenang dan menyenangkan.
- Jaga Kesehatan dan Kecukupan Nutrisi Ibu: Ibu menyusui perlu mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang untuk memastikan produksi ASI yang cukup dan berkualitas. Minum banyak air untuk menjaga hidrasi, serta mengonsumsi makanan yang kaya protein, vitamin, dan mineral. Hindari makanan atau minuman yang dapat mengganggu kesehatan bayi, seperti yang mengandung kafein atau alkohol.
- Bersikap Tenang dan Nyaman: Ciptakan suasana yang tenang dan nyaman saat menyusui. Ibu sebaiknya mencari tempat yang tenang dan minim gangguan agar dapat fokus dan merasa rileks. Perasaan tenang dan rileks akan membantu merangsang produksi hormon oksitosin, yang penting untuk kelancaran aliran ASI.
- Jangan Takut Meminta Bantuan: Jika ibu mengalami kesulitan dalam menyusui, seperti nyeri atau masalah dengan pelekatan bayi, jangan ragu untuk meminta bantuan kepada konselor laktasi, bidan, atau tenaga kesehatan lainnya. Dukungan dan bimbingan profesional dapat membantu mengatasi masalah dan membuat pengalaman menyusui lebih menyenangkan dan berhasil.