Didirikan pada Masa Awal Kerajaan Mataram Islam, Masjid Tua di Sleman Ini Telah Berusia 4 Abad
Di belakang masjid, terdapat makam Panembahan Purbaya I, putra dari Panembahan Senopati
Masjid Sulthoni Wotgaleh terletak di Dusun Noyokerten, Kalurahan Sendangtirto, Kapanewon Berbah, Sleman. Masjid ini merupakan salah satu masjid tertua yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Mengutip situs Jogjaprov.go.id, masjid ini didirikan pada masa Kerajaan Mataram Islam tahun 1600. Saat itu, pembangunan masjid ini difungsikan sebagai Masjid Pathok Negara atau batas terluar wilayah kerajaan. Di belakang masjid ini terdapat makam tua Hastana Wotgaleh. Di sana dimakamkan Panembahan Purbaya I, putra dari Panembahan Senopati, raja pertama Kerajaan Mataram Islam.
-
Mengapa Masjid Shiratal Mustaqiem dibangun? Dalam perundingan itu, disepakati bahwa lahan seluas 2.028 meter persegi di sana akan didirikan masjid.
-
Di mana Masjid Mungsolkanas terletak? Berada strategis di Jalan Cihampelas, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Masjid Mungsolkanas jadi salah satu wisata religi dan sejarah yang sayang untuk dilewatkan pada Ramadan kali ini.
-
Kapan Masjid Agung Sungailiat dibangun? Destinasi yang kedua ada Masjid Agung yang sudah berdiri sejak tahun 1983 silam. Alamat masjid ini berada di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka Belitung, bangunan ini tepat berhadapan dengan Hutan Kot Sungailiat.
-
Kapan Masjid Mungsolkanas dibangun? Menurut ukiran batu yang terletak di halaman depan masjid, Masjid Mungsolkanas dibangun pada tahun 1869 dengan fungsi awal sebagai tempat anak-anak mengaji.
-
Kenapa Masjid Saka Tunggal dibangun? Untuk memperingati 1.000 hari meninggalnya Adipati, didirikanlah masjid tersebut.
-
Bagaimana desain atap Masjid Sukalila? Untuk atapnya memiliki bentuk tumpang yang mengerucut sebanyak 4 undakan. Puncak atap bangunan itu terdapat relief hijau setengah lingkaran yang diapit oleh 4 pengeras suara dari masjid.
Lantas apa saja keunikan dari masjid ini? Berikut selengkapnya:
Sejarah Masjid Sulthoni Wotgaleh
Masjid Sulthoni Wotgaleh berlokasi persis di selatan Bandara Adisutjipto Yogyakarta. Mengutip akun Facebook Sejarah Jogja, awalnya bangunan itu merupakan sebuah langgar yang didirikan pada sebuah tanah kosong di utara Kotagede. Namun saat Sultan HB VII bertakhta, langgar itu dipugar dengan gaya arsitektur mirip Kerajaan Demak.
Kata “Wotgaleh” pada masjid itu mengacu pada dua kata yaitu “wot” yang berarti jembatan, dan “galeh” yang artinya hati. Bila digabungkan, “Wotgaleh” memiliki arti tempat bagi orang-orang yang ingin menguatkan hati dan mencapai kesabaran lahir batin.
Mengalami Perubahan Bentuk
Seiring berjalannya waktu, Masjid Sulthoni Wotgaleh sudah mengalami perubahan yang sangat signifikan. Seluruh lantai masjidnya sudah diganti dengan keramik berwarna putih. Di bagian dalam ruangan utama juga sudah diberi keramik setinggi 1 meter hingga bagian mihrab.
Empat buah saka guru yang menopang bagian atap beserta umpaknya masih dalam kondisi asli. Bagian tumpang sari tampak telah diberi tambahan elemen kayu baru dan dipernis sehingga tampak mengkilat.
- Berusia Lebih dari 300 Tahun, Begini Kisah di Balik Kemegahan Masjid Tertua Sidoarjo
- Jemaah Masjid di Gunung Kidul Lebaran Kemarin dengan Dalih "Sudah Telepon Allah", Begini Reaksi PBNU
- Masjid Tua di Kebumen Ini Hanya Ditopang Satu Tiang, Begini Penampakannya
- Potret Masjid Kebanggaan Banjarmasin, Perpaduan Gaya Timur Tengah dan Kalimantan Berdiri di Tanah Bekas Asrama Tentara Kolonial
Secara bentuk keseluruhan bangunan Masjid Sulthoni Wotgaleh masih mempertahankan bentuk aslinya. Hanya saja perbaikan yang dilakukan tidak sesuai aturan yang ada dan mengalami beberapa penambahan.
Mitos Pesawat Jatuh
Keberadaan masjid itu tak lepas dari keberadaan makam Pangeran Purboyo I selama hidupnya, putra Panembahan Senopati itu lebih cenderung suka menyendiri dan memperkaya diri dengan “olah kanuragan” serta olah pikir dan jiwa. Beberapa masyarakat menganggap Pangeran Poerboyo adalah orang yang sakti. Kesaktian Pangeran Poerboyo ini menyebar di masyarakat luas, sehingga banyak masyarakat yang menganggap Masjid Sulthoni Wotgaleh merupakan tempat yang suci dan sakral.
Karena itulah keberadaan masjid dan makam tua ini tak luput dari mitos. Mitos yang cukup populer bagi warga di sana adalah jika ada pesawat yang melintas di kawasan masjid, maka pesawat itu akan jatuh. Insiden pesawat jatuh di dekat area masjid pun sudah terjadi beberapa kali.