Digunakan untuk Kondisi Darurat, Mahasiswa UNS Ciptakan Alat Unik Ini
Tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) UNS menciptakan celana apung untuk kondisi darurat banjir. Keunggulan celana apung itu adalah bersifat tahan air dan tahan dingin.
Berbagai terobosan dilakukan oleh berbagai pihak untuk memudahkan dalam menjalani aktivitas di masa pandemi ini. Salah satunya Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) ini. Tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) UNS menciptakan celana apung untuk kondisi darurat banjir.
“produk celana apung ini memiliki kelebihan sendiri, yaitu bersifat tahan air dan tahan dingin,” kata Andian Hidayat, ketua tim PKM-K UNS tersebut. Lantas seperti apa penggunaan alat tersebut? Berikut selengkapnya:
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Alat Unik
©2017 Merdeka.com
Andian mengatakan, celana tersebut dapat digunakan seperti celana pada umumnya. Namun pada kondisi darurat, celana itu dapat berfungsi.
Dilansir dari ANTARA pada Kamis (19/8), langkah pertama agar celana apung itu dapat bekerja adalah dengan membuka katup udara yang terdapat di samping badan celana. Selanjutnya, pengguna dapat meniup beberapa kali sehingga gelembung pelampung benar-benar menggelembung secara optimal mengisi seluruh ruang kosong di dalam celana apung.
“Ketiga, setelah gelembung pelampung terisi udara, segera tutup katup udara dengan rapat. Terakhir, celana apung dapat digunakan untuk mengapung di atas air,” terang Andian.
Kegunaan Celana Apung
Secara pribadi, Andian berharap inovasi itu dapat menyumbang medali emas untuk UNS. Sementara itu Kepala Program Studi (Kaprodi) Pendidikan Geografi FKIP UNS, Yasin Yusuf mengatakan keberadaan celana apung itu menjadi ide yang cemerlang terkait mitigasi bencana banjir di Indonesia karena bencana paling sering terjadi.
“Pada tahun 2020, ada 1.518 kejadian dengan cakupan wilayah yang luas dan korban yang terdampak juga banyak. Adanya inovasi celana apung ini bukan hanya berpotensi mengurangi risiko banjir, tapi juga menjadi peluang untuk variasi baru pariwisata air,” kata Andian.