DIY Mulai Masuk Musim Hujan, Begini Kata BPBD Terkait Potensi Banjir Lahar Dingin Merapi
Banjir lahar dingin terjadi beberapa kali di lereng Merapi dan sering memakan korban
Banjir lahar dingin terjadi beberapa kali di lereng Merapi dan sering memakan korban
DIY Mulai Masuk Musim Hujan, Begini Kata BPBD Terkait Potensi Banjir Lahar Dingin Merapi
Pada akhir November ini, sejumlah daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai diguyur hujan. Namun yang dikhawatirkan dari hujan adalah bencana susulannya atau lebih dikenal dengan istilah bencana hidrometeorologi.
Namun terkait potensi lahar dingin Merapi, BPBD DIY menyatakan bahwa saat ini potensi banjir lahar hujan dari puncak Gunung Merapi relatif kecil.
“Masih aman. Potensi lahar hujan relatif kecil,” kata Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD DIY Lilik Andi Aryanto dikutip dari ANTARA pada Selasa (21/11).
Berikut selengkapnya:
Lilik mengatakan bahwa apabila terjadi hujan lebat di puncak Gunung Merapi, lahar hujan diperkirakan tidak akan sampai ke bawah atau ke kawasan permukiman warga.
Apalagi berdasarkan data dari BPPTKG volume material yang ada di puncak Gunung Merapi relatif kecil.
Dengan demikian, butuh hujan yang sangat lebat untuk mendorong material itu sampai ke bawah.
Selain itu, keberadaan sabo dam di sejumlah sungai yang berhulu di Gunung Merapi masih cukup efektif dalam menahan material untuk tidak sampai ke bawah.
Meski masih aman, Lilik memastikan BPBD DIY beserta para relawan tetap meningkatkan kesiapsiagaan dengan memantau kondisi seluruh sungai yang berhulu di Merapi selama musim hujan.
“Kalau di bawah ini kan teman-teman BPBD dari Kota Yogyakarta juga mempunyai sistem peringatan dini untuk banjir, kemudian teman-teman relawan juga memantau wilayah sungai tersebut,” kata Lilik.
Sebelumnya, banjir lahar dingin memang kerap terjadi pada sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
Pada 7 November 2010 misalnya, aliran lahar dingin Gunung Merapi membuat ketinggian air di Kali Code terus meningkat.
Akibatnya puluhan rumah warga yang berada di pinggiran Kali Code di kawasan Ledok, Kota Baru, Yogyakarta, kebanjiran.
Dikutip dari Liputan6.com, aliran lahar dingin dan material lain dari puncak Gunung Merapi biasanya berupa pasir dan batuan vulkanik. Hal ini membuat sebagian besar sisi kali mengalami pendangkalan dengan mengerasnya lahar dingin.
Ancaman lahar dingin Gunung Merapi juga berbahaya bagi para penambang pasir. Apabila tak diantisipasi, maka lahar dingin yang datang menerjang tiba-tiba membuat para penambang beserta kendaraan mereka ikut hanyut.
Hal inilah yang terjadi pada 2 Desember 2021 lalu. Saat itu satu unit truk beserta pengemudinya ikut hanyut terbawa banjir lahar dingin di Sungai Bebeng, Kabupaten Magelang. Pada akhirnya, sang sopir ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Pada 22 Desember 2022 kendaraan jip wisata yang digunakan untuk berkeliling di kawasan lereng Gunung Merapi terjebak dan terseret arus banjir lahar dingin di Sungai Kuning, Pakem, Sleman. Beruntung para penumpang dan sopir berhasil menyelamatkan diri.