Dua Putri Solo Terkunci di Dalam Keraton, Begini Kondisi Terbarunya
Sejak Kamis (11/2) malam, kedua putri Kraton Surakarta, GKR Wandansari dan GKR Timoer Rumbai, serta tiga abdi dalem terkunci di dalam Keputren Kraton Surakarta. Di dalam, mereka tidak mendapat penerangan listrik dan juga tidak mendapat kiriman makanan. Lalu bagaimana kondisinya?
Sejak Kamis (11/2) malam, kedua putri Kraton Surakarta, GKR Wandansari (Putri Pakubuwono XII) dan GKR Timoer Rumbai (Putri Pakubuwono XIII, raja saat ini), serta tiga abdi dalem terkunci di dalam Keputren Keraton Surakarta.
Suami GKR Timoer, KPH Eddy Wirabhumi mengatakan bahwa istrinya masuk ke dalam keraton saat hendak menemui tamu dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Tamu dari BPK itu kemudian diarahkan masuk ke bangunan utama keraton melalui pintu utama.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Namun ternyata mereka masuk ke Sasana Putro (kediaman PB XIII) yang ada di sisi barat. Sedangkan Gusti Moeng dan Gusti Timoer beserta tiga abdi dalemnya berada di dalam Keputren. Mereka ke sana karena ingin menengok tempat tinggalnya dulu. Tetapi saat mau keluar keraton, ternyata sejumlah akses pintu keluar telah dikunci,” ungkap Eddy dikutip dari Merdeka.com pada Jum’at (12/2).
Lalu bagaimana kondisi kedua putri raja itu di dalam keraton? Berikut selengkapnya:
Putri yang Terkurung
©Instagram/@gkrtimoer
Melalui akun Instagramnya, GKR Timoer sempat mengunggah video bagaimana kondisinya yang terkurung di dalam Keputren Keraton Surakarta. Dia menulis unggahan kumpulan foto dan video itu dengan caption “Putri yang terkurung versi 2”.
Dalam unggahan itu diperlihatkan bahwa di luar keraton banyak polisi sedang berjaga. Sementara dia yang tinggal di dalam keraton harus rela terkurung dalam kondisi listrik mati sehingga penerangan di dalam hanya berasal dari lilin kecil.
“Mati lampu. Sengaja dimatikan saudara-saudara. Gelap gulita, dan mereka sengaja mematikan lampu. Supaya apa? Supaya putri yang terkurung versi kedua tidak betah,” kata GKR Timoer dalam video yang diunggahnya itu pada Jum’at (12/2).
Tidak Dikirimi Logistik
©Instagram/@gkrtimoer
Pada pagi harinya, mereka tetap tidak bisa keluar dan tidak pula dikirimi logistik untuk makan. Oleh karena itu, mereka terpaksa memetik daun singkong yang ada di pekarangan Keputren agar tetap bisa makan.
“Karena tidak dikirimi logistik ya makan seadanya. Ada daun singkong ya kita masak daun singkong. Bisa membayangkan nggak, anak raja seperti ini,” ungkap GKR Timoer.
Dapat Kiriman dari Kapolres
©Instagram/@gkrtimoer
Setelah menunggu sekian lama, pada akhirnya dua putri beserta tiga orang abdi dalem itu bisa menikmati makan enak pada malam harinya. Mereka mendapat kiriman dari Kapolres Solo berupa nasi ayam beserta beberapa bungkus camilan. Atas kiriman itu mereka mengucapkan terima kasih.
“Dapat kiriman dari Kapolres yang ngirim Kapolsek. Alhamdulillah bisa makan enak saudara-saudara,” kata GKR Timoer melalui unggahan story-nya.
(mdk/shr)