Dukung Pertanian Modern Berkelanjutan, UGM Luncurkan Teknologi Smart Agri Plant Factory
Peluncuran teknologi ini merupakan langkah inovatif dalam mewujudkan penerapan pertanian modern, cerdas, dan berkelanjutan
Peluncuran teknologi ini merupakan langkah inovatif dalam mewujudkan penerapan pertanian modern, cerdas, dan berkelanjutan
Dukung Pertanian Modern Berkelanjutan, UGM Luncurkan Teknologi Smart Agri Plant Factory
Sebagai sebuah instansi akademik, UGM berkomitmen untuk mendukung peningkatan ketahanan pangan di masa depan. Salah satu wujud dari komitmen itu adalah dengan mengembangkan sebuah teknologi tepat guna bernama Smart Agri Plant Factory.
-
Di mana Uut Permatasari tinggal? Uut Permatasari memilih untuk tinggal di sebuah rumah kos. Keputusan ini diambil untuk mendukung tugas suaminya, Tri Goffarudin Pulungan di Bali.
-
Kapan UGM diresmikan? Universitas Gadjah Mada (UGM) didirikan pada 19 Desember 1949 di Yogyakarta, Indonesia.
-
Mengapa Universitas Gadjah Mada menjadi universitas terbaik di Indonesia? Dalam daftar University Rankings 2024 AD Scientific Index yang mencakup 2.227 kampus, UGM, UTI (Universitas Teknokrat Indonesia), dan Undip berhasil menempati peringkat tertinggi sebagai universitas terbaik di Indonesia.
-
Apa yang ditemukan di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan? Kepolisian menemukan lima mayat di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan usai menggeledah kampus swasta tersebut.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kapan Presiden Joko Widodo menyelesaikan pendidikannya di Universitas Gadjah Mada? Masuk kuliah pada 1980, ia berhasil menyelesaikan pendidikannya 5 tahun berselang.
Dilansir dari Ugm.ac.id, pengembangan Smart Agri Plant Factory merupakan langkah inovatif dalam mewujudkan penerapan pertanian modern, cerdas, dan berkelanjutan oleh Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) Fakultas Teknologi Pertanian.
Fasilitas ini dilengkapi dengan pemanfaatan teknologi tanpa tanah seperti otomatisasi untuk pemberian nutrisi, pengamatan kualitas air dan udara, serta pencahayaan.
Lalu ada hidroponik dan kecerdasan buatan untuk memperkirakan pertumbuhan tanaman, panen, serta diagnosis kesehatan tanaman.
Sistem ini memungkinkan pertumbuhan tanaman dalam sebuah lingkungan yang terkontrol sepenuhnya.
“Ini memungkinkan pertanian dilakukan di dalam ruangan, terlindung dari variabilitas cuaca dan tantangan lingkungan eksternal,” jelas coordinator penelitian Smart Agriculuture Research, Dr Andri Prima Nugroho, dikutip dari Ugm.ac.id.
Andri mengatakan pengembangan teknologi ini bertujuan sebagai wahana riset dan pengembangan teknologi pertanian terkini.
Selain itu, pengembangan teknologi ini juga merupakan alternatif untuk meningkatkan produktivitas tanaman guna memastikan keamanan pangan yang berkelanjutan, mengurangi penggunaan pestisida dan air, serta meminimalkan jejak karbon aktivitas pertanian.
Sementara Ketua DTBP FTP UGM, Prof. Dr. Lilik Sutiarso mengatakan bahwa Smart Agri Plant Factory bukan hanya sekedar inovasi. Namun merupakan revolusi dalam melihat dan mengelola produksi pangan di masa depan.
“Dengan menghadirkan solusi cerdas dan berkelanjutan, kami berharap dapat berkontribusi secara nyata dalam mengatasi masalah keamanan pangan global dan mitigasi perubahan iklim,” kata Lilik.
- Akademisi UGM Yakin Program Cetak Sawah di Merauke Berhasil
- Inovasi Mahasiswa UGM saat KKN di Sulawesi Barat, Pasang Alat Pemanen Hujan dan Penerangan Jalan Bertenaga Surya
- Cara Unik Pemuda Bandung Gaet Petani Milenial Modern Lewat Ciplukan
- PGN Kini Punya Mesin Daur Ulang Sampah Plastik Pakai Teknologi AI, Begini Cara Kerjanya
Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Prof. Eni Harmayani, M.Sc., menyampaikan apresiasi atas diresmikannya Smart Agri Plant Factory. Ia berharap kehadiran teknologi itu bisa menjadi pemicu untuk riset-riset selanjutnya dalam upaya mitigasi perubahan iklim.
Di samping itu, teknologi tersebut juga bisa menjadi model argoindustri yang cerdas dan berkelanjutan, serta bisa mengakomodasi kearifan lokal.