Punya Relief Unik, Ini Fakta Candi Pringapus Peninggalan Hindu Kuno di Lereng Gunung Sindoro
Diduga Candi Pringapus hanyalah candi perwara dari sebuah candi induk yang ukurannya jauh lebih besar di dekat sana
Diduga Candi Pringapus hanyalah candi perwara dari sebuah candi induk yang ukurannya jauh lebih besar di dekat sana
Punya Relief Unik, Ini Fakta Candi Pringapus Peninggalan Hindu Kuno di Lereng Gunung Sindoro
Di lereng sebelah timur Gunung Sindoro, Temanggung terdapat situs peninggalan era Hindu-Buddha. Warga sekitar menyebutnya Candi Pringapus.
-
Siapa yang menemukan Candi Rimbi? Runtuhan Candi Rimbi ditemukan oleh Alfred Wallace yang melewati tempat itu saat mengoleksi tanaman di Wonosalam sekitar akhir abad 19.
-
Apa yang digambarkan Candi Tingkip? Orang zaman dahulu menganggap jika Candi Tingkip ini digambarkan sebagai replika Gunung Meru. Kemudian, di sekeliling candi terdapat aliran sungai yang disimbolkan sebagai sebuah samudra yang memutarinya.
-
Siapa yang merawat Candi Pandegong? Candi ini dipelihara seorang diri oleh salah satu warga setempat
-
Apa yang istimewa dari Candi Pandegong? Candi yang baru ditemukan pada masa pandemi ini ternyata berusia lebih tua dari Kerajaan Majapahit.
-
Apa yang ditemukan di Candi Boyolangu? Ada sempalan arca wanita Budha dan beberapa umpak berukuran besar. Kondisi arca sudah rusak, namun masih terlihat baik. Bagian kepala dan anggota tangan arca hilang karena pengrusakan. Para ahli menyebut arca ini dengan nama Gayatri.
-
Bagaimana Candi Sambisari ditemukan? Dilansir dari Kemdikbud.go.id, Candi Sambisari ditemukan pada tahun 1966 oleh seorang petani bernama Arjo Wiyono yang sedang mengolah tanah milik Karyoniangun. Pada saat mengolah tanah, cangkulnya membentur batu berukir yang ternyata adalah reruntuhan candi.
Candi Pringapus pertama kali ditemukan oleh F.W Junghun pada tahun 1844.
Pada tahun 1929, Pemerintah Hindia Belanda memugar candi tersebut di bawah tanggung jawab Dinas Purbakala (Oudhenkundige Dienst).
Candi Pringapus bersifat Hindu bersifat Siwaistis. Hal ini terlihat dari adanya arca-arca bersifat Hindu yang erat kaitannya dengan Dewa Siwa
Dilansir dari Kemdikbud.go.id, denah Candi Pringapus bentuknya hampir bujur sangkar, yaitu ukuran 32x26 meter. Bangunannya menghadap ke arah barat.
Bangunan candi ini terdiri atas kaki, tubuh, dan atap dengan tangganya yang hanya tinggal sebagian.
Tubuhnya dihias perbingkaian dengan selasar selebar 30 cm. Sementara di dalam ruang candinya hanya terdapat arca nandi.
Keistimewaan Candi Pringapus terletak pada reliefnya. Di reliefnya terdapat ragam hias kala-makra yang bentuknya sangat unik.
Kepala kala nya memiliki dagu sementara dua cakarnya menjulur ke depan. Sementara makara-nya berupa kepala naga yang memuntahkan manik-manik.
Pada dinding depan tubuh Candi Pringapus, terdapat dua relief tokoh laki-laki dan perempuan. Sekilas laki-laki dan perempuan itu tampak sedang bermesraan. Tangan kanan si laki-laki tampak sedang merangkul punggung si perempuan.
Dilansir dari kanal YouTube Asisi Channel, sosok laki-laki itu adalah dewata yang bersatu dengan shakti atau pasangannya sekaligus menggambarkan kesenangan surgawi.
- Fakta Menarik Candi Banyunibo, Kaya Hiasan Relief Kuno dari Abad Sembilan Masehi
- Sudah Ada Jauh dari Sebelum Majapahit Berdiri, Candi ini Selalu Terendam Air Hanya Bisa Dilihat Tiap 1 Suro
- 5 Fakta Unik Candi Jago di Malang, Tempat Pemujaan Dewa Buddha dengan Relief Khas Hindu
- Melihat Pertunjukan Tari di Relief Candi Borobudur, Sebuah Potret Kehidupan Masyarakat Jawa di Masa Lalu
Mengenai umurnya, Candi Pringapus diperkirakan dibangun pada abad ke 8-9 Masehi. Asumsi ini dikarenakan candi itu memiliki banyak kesamaan dengan Candi Kalasan dan Candi Badut.
Dilansir dari berbagai sumber, Candi Pringapus merupakan candi yang menggunakan tata letak Jawa Tengah.
Pola yang terlihat adalah adanya candi induk yang dihadapkan oleh candi perwara. Dalam hal ini Candi Pringapus adalah candi perwara yang telah mengalami rekronstruksi.
Bila hal ini benar adanya, dulunya pernah berdiri candi lain yang ukurannya jauh lebih besar. Apalagi masih terdapat banyak batu dari bangunan-bangunan lain di kompleks candi tersebut.