Fakta Unik Masjid Agung Nur Sulaiman Banyumas, Cagar Budaya Sarat Sejarah yang Telah Berusia 3,5 Abad
Banyak penutur sejarah yang menyebut bahwa masjid ini dibangun pada tahun 1755,
Banyak penutur sejarah yang menyebut bahwa masjid ini dibangun pada tahun 1755
Fakta Unik Masjid Agung Nur Sulaiman Banyumas, Cagar Budaya Sarat Sejarah yang Telah Berusia 3,5 Abad
Di sebelah barat Alun-Alun Kabupaten Banyumas, terdapat sebuah bangunan masjid kuno, namanya Masjid Agung Nur Sulaiman.
Foto: YouTube Jejak Pamong
-
Apa keunikan dari Masjid Agung Baitul Mukminin? Masjid kebanggan Kota Santri ini memiliki keunikan tersendiri. Pertama, kental akan budaya Jawa yang tercermin dari joglo, ukiran, serta ornamen batik Jawanya. Kedua, kental akan nuansa keislaman lewat menara masjid yang menjulang tinggi.
-
Kapan Masjid Nur Abdillah diresmikan? Menurut kanal Youtube Traveling All In, masjid ini baru diresmikan pada 2021 lalu. Proses pembangunannya sudah dimulai sejak 2019 lalu, hingga kini menjadi ikon wisata religi di Kabupaten Serang, Banten.
-
Apa yang unik dari Masjid Nanik Musini? Desainnya yang unik dan menyerupai kelenteng, membuat rumah ibadah umat muslim ini berbeda dari kebanyakan.
-
Kapan Masjid Agung Sungailiat dibangun? Destinasi yang kedua ada Masjid Agung yang sudah berdiri sejak tahun 1983 silam. Alamat masjid ini berada di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka Belitung, bangunan ini tepat berhadapan dengan Hutan Kot Sungailiat.
-
Kenapa Masjid Ats Tsauroh disebut Masjid Agung Serang? Penyematan nama Masjid Agung Serang sendiri karena pertimbangan posisi yang berada di tengah pusat kota, dengan kapasitas jemaah yang besar.
-
Apa keunikan Masjid Syekh Zainal Abidin? Mengutip dari Antara, masjid ini memiliki gaya arsitektur Arab yang dipadu dengan Jawa.
Dilansir dari Rri.co.id, banyak penutur sejarah yang menyebut bahwa masjid ini dibangun pada tahun 1755, tepatnya pada akhir masa pemerintahan Raden Tumenggung Yudanegara II.
Dulunya masjid ini dikenal dengan nama Masjid Agung Banyumas, namun pada tahun 1992 namanya berubah menjadi Masjid Agung Nur Sulaiman. Nama itu dipakai hingga sekarang.
Pengurus takmir Masjid Agung Nur Sulaiman, Wahyu Sukiman, mengatakan bahwa kini masjid itu telah terdaftar sebagai bangunan cagar budaya. Menurutnya, bangunan masjid itu masih terjaga keasliannya sejak berdiri hingga sekarang.
“Jadi tidak ada perubahan bentuk sama sekali. Monumen atau cagar budaya di Banyumas yang asli sejak berdirinya ya Masjid Agung Nur Sulaiman,” kata Wahyu dikutip dari kanal YouTube Jejak Pamong.
Di serambi masjid, terdapat bedug yang ukurannya cukup besar. Wahyu mengatakan bahwa bedug itu merupakan sebuah artefak masjid yang dibuat pada tahun 1890. Bedug itu biasanya digunakan sebagai penanda waktu salat.
“Bedug ini sesungguhnya melambangkan teknologi pada masanya. Udara waktu itu masih bersih. Sehingga ketika bedug ini dipukul, gaungnya melintasi desa-desa. Karena belum ada toa, speaker, dan sebagainya, orang-orang cukup mendengar bedug ini langsung datang ke masjid,” kata Wahyu.
Wahyu mengatakan, kayu yang menjadi bahan penyusun bangunan masjid itu terbuat dari kayu jati asli. Bangunan itu ditopang oleh empat saka guru utama, serta dua belas saka pengarak.
Di dalam masjid, ada benda-benda peninggalan kuno lainnya yaitu mimbar yang berbentuk tandu dan beratap. Selain itu, ada benda lain menyerupai mimbar yang disebut “maksurah”.
“Kalau dilihat bentuknya ini seperti panggung, memiliki empat pilar tapi tidak ada atapnya. Ini dulunya berfungsi sebagai tempat salat penguasa. Bisa bupati, raja, atau orang-orang yang memiliki jabatan, karena yang namanya penguasa itu harus dilindungi,” terang Wahyu.
- Menilik Masjid Tuo Ampang Gadang, Saksi Bisu Perkembangan Agama Islam Hingga Perjuangan Imam Bonjol
- Kisah Unik Masjid Mungsolkanas, Tertua di Bandung dan Namanya Pakai Bahasa Sunda
- Sejarah Masjid Al-Mahmudiyah Suro, Masjid Tertua di Palembang yang Punya Tradisi Unik
- Sejarah Masjid Tertua di Kabupaten Blora, Usianya Mencapai 2,5 Abad
Di dalam masjid itu, ada ruang tanpa pintu yang diperuntukkan khusus bagi tempat imam. Keberadaan tempat khusus imam ini jarang ditemukan pada masjid-masjid lain di Indonesia.
Pada tahun 1992, nama masjid itu diubah menjadi “Nur Sulaiman”. Wahyu mengatakan bahwa pemberian nama itu mengacu pada dua tokoh yang memiliki kontribusi pada masjid itu.
Nama “Nur” diambil dari Nur Daiman I yang merupakan arsitek masjid. Sementara nama “Sulaiman” diambil dari nama tokoh agama sekaligus penghulu pertama Banyumas yaitu Ki Ageng Sulaiman.