Guru Ngaji di Batang Sodomi Belasan Santri, Modus Ajak Tahajud Bareng
Pada Kamis (4/5), Kepolisian Resor Batang, Jawa Tengah, mengungkap kasus sodomi yang dilakukan oleh seorang guru ngaji bernama Tachyat Subagyo (45). Dia melakukan sodomi kepada 13 orang santrinya.
Pada Kamis (4/5), Kepolisian Resor Batang, Jawa Tengah, mengungkap kasus sodomi yang dilakukan oleh seorang guru ngaji bernama Tachyat Subagyo (45). Dia melakukan sodomi kepada 13 orang santrinya.
Kapolres Batang, AKBP Saufi Salamun mengatakan bahwa modus tersangka adalah mengajak para santrinya belajar salat tahajud bareng. Namun dalam praktiknya, sang guru ngaji meminta pada santri untuk memijat badannya. Kemudian tangan korban diarahkan ke kelamin pelaku.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Tidak hanya sebatas itu, sebagian korban juga dipaksa oral bahkan sodomi,” kata AKBP Saufi, dikutip dari ANTARA pada Kamis (4/5). Berikut selengkapnya:
Sudah Dilakukan Sejak 2017
©2013 Merdeka.com
Para korban merupakan para santri yang menginap di rumah tersangka untuk praktik salat tahajud itu. Saat itu mereka juga diminta untuk mematuhi segala perintah sang guru ngaji agar mudah menerima ilmu yang diberikan.
Dikatakan pula bahwa kasus itu telah dilakukan Tachyat sejak 2017. Namun kasus itu baru terungkap saat rumah tersangka dilempar oleh warga Desa Kedungmalang pada saat menjelang Lebaran 2023.
“Saat ditanya oleh perangkat desa, mereka mengaku menjadi korban pelecehan seksual oleh guru ngajinya. Orang tua korban pun kemudian melaporkan kasus itu dan kami lakukan penangkapan pada tersangka,” kata Saufi Salamun.
Kemensos Lakukan Pendampingan
Atas kasus ini, Kementerian Sosial RI mengaku siap melakukan pendampingan pada korban pelecehan seksual di Batang. Kepala Sentra Terpadu Kartini Temanggung, Kemensos Iyan Kusumadiyana mengatakan bahwa kasus pelecehan seksual di Batang sudah sering terjadi. Bahkan dia mengaku sudah datang empat kali ke Kabupaten Batang untuk menangani kasus pelecehan seksual.
Ia mengatakan, kehadiran Kemensos di Batang untuk melindungi para korban yang sebagian besar berusia anak-anak. Selain memberi proses pemulihan, pihaknya juga akan memberikan bantuan sosial pada para korban.
“Lebih jauh lagi adalah melindungi masa depan bagi korban perempuan. Termasuk dalam upaya mereka menempuh pendidikan agar tidak menjadi olok-olok,” kata Iyan.
Sudah Beri Masukan pada Pemkab Batang
©2013 Merdeka.com
Iyan mengatakan bahwa Kemensos berkomitmen akan membantu memberikan modal wirausaha pada keluarga korban. Terkait kasus pelecehan seksual di Batang yang sudah terjadi berkali-kali, pihaknya sudah memberikan berbagai masukan pada Pemkab Batang mengenai bagaimana melakukan pencegahan kasus pelecehan seksual pada anak-anak.
“Kami sudah sampaikan bagaimana Pemkab memberikan gerakan-gerakan nyata dan benar dalam penanganan kasus pelecehan seksual. Bagaimana kita bisa memberikan pemahaman pada anak-anak terkait tindakan yang perlu dihindari,” pungkas Iyan.