Heboh Pasien COVID-19 Meninggal karena Oksigen Habis, Ini Tanggapan RS Sardjito
Lonjakan pasien COVID-19 membuat RSUP. dr. Sardjito mengalami krisis. Dalam dua hari terakhir, tercatat ada 36 pasien di sana yang meninggal dunia. Bahkan tersiar kabar bahwa banyaknya pasien yang meninggal itu disebabkan karena kehabisan oksigen.
Lonjakan pasien COVID-19 membuat RSUP. dr. Sardjito mengalami krisis. Dalam dua hari terakhir, yaitu pada Sabtu (3/7) hingga Minggu (4/7), tercatat ada 36 pasien di sana yang meninggal dunia. Bahkan tersiar kabar bahwa banyaknya pasien yang meninggal itu disebabkan karena kehabisan oksigen.
Menanggapi hal ini, Direktur Utama RSUP dr. Sardjito, dr. Rukmono, membantah bahwa banyak pasien di rumah sakit itu yang meninggal akibat oksigen habis. Dia mengatakan, saat oksigen liquid central habis, para pasien yang memerlukan bantuan oksigen tetap tertangani dengan adanya oksigen tabung.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Sehingga tidak benar jika pasien meninggal tanpa dapat bantuan oksigen. Tetapi meninggalnya karena kondisi klinisnya memburuk,” kata dr. Rukmono mengutip dari ANTARA pada Minggu (5/7). Berikut selengkapnya:
Kehabisan Oksigen
Instagram cetul.22 ©2021 Merdeka.com
Rukmono mengungkapkan bahwa pada Sabtu (3/7) persediaan oksigen di RSUP dr. Sardjito mengalami penurunan mulai pukul 16.00 dan diperkirakan kehabisan pada pukul 18.00. Kabar selanjutnya yang ia terima, oksigen central di sana dinyatakan benar-benar habis pada pukul 20.00.
Dalam kondisi itu, perawatan pasien digunakan dengan menggunakan oksigen tabung dan oksigen cadangan termasuk pinjaman dari RS Akademik UGM, FKG UGM, serta Polda DIY.
“Pukul 00.15 datang bantuan dari Polda DIY sebanyak 100 tabung oksigen dan langsung didistribusikan ke bangsal-bangsal perawatan sambil menunggu kedatangan pasokan dan penyedia oksigen,” kata Rukmono mengutip dari ANTARA.
Bukan Semuanya Pasien COVID-19
©2021 Liputan6.com/Angga Yuniar
Rukmono membenarkan bahwa dalam dua hari itu sebanyak 36 pasien yang menjalani perawatan di sana meninggal dunia. Sebanyak 33 pasien di antaranya meninggal setelah oksigen central habis. Namun ia mengatakan jumlah itu tidak semuanya pasien COVID-19.
Terkait dengan kelangkaan oksigen, Rukmono mengaku telah melakukan antisipasi. Salah satunya adalah berkoordinasi dengan para pemasok oksigen dari PT Samator dan PT Surya Gas untuk mendapatkan pasokan oksigen secara rutin untuk memenuhi kebutuhan jika sewaktu-waktu ada lonjakan pasien.
“Jadi Hari Sabtu kemarin saat oksigen habis, kami langsung mengadakan koordinasi dan persiapan, termasuk pertemuan lanjutan untuk memastikan kecukupan oksigen dengan penyedia,” jelas Rukmono.
Normal Kembali
©2021 Liputan6.com
Dengan adanya kondisi tersebut, pihak RSUP dr. Sardjito kemudian mengirimkan surat permohonan dukungan ke Menkes RI, Dirjen Pelayanan Kesehatan, Gubernur, BPBD, Dinas Kesehatan, Persi, dan Dewan Pengawas. Dalam surat itu, RSUP dr. Sardjito meminta izin untuk mendapatkan pasokan oksigen dan penyedia dari tempat lain.
Pasokan oksigen itu kemudian baru datang pada Hari Minggu (5/7) pukul 12 siang. Setelah itu, pasukan oksigen central di RSUP dr. Sardjito kembali normal.
“Dengan datangnya oksigen ini, pelayanan sudah menggunakan oksigen sentral kembali. Kami berharap oksigen ini bisa terus lancar dipasok untuk memberikan perawatan bagi pasien yang butuh bantuan oksigen,” kata Rukmono mengutip dari ANTARA pada Minggu (5/7).