Indahnya Lurik Khas Desa Kedungampel Klaten, Dibuat Oleh Warga di Depan Rumah
Pembuatan lurik tradisional ini bisa disaksikan langsung di halaman rumah warga di Kedungampel
Pembuatan lurik tradisional ini bisa disaksikan langsung di halaman rumah warga di Kedungampel
Indahnya Lurik Khas Desa Kedungampel Klaten, Dibuat Oleh Warga di Depan Rumah
Desa Kedungampel di Kecamatan Cawas, menjadi salah satu wilayah yang melestarikan kerajinan kain tradisional lurik khas Kabupaten Klaten. Ragam motifnya indah dan berpadupadan dengan warna warni kain yang redup.
Siti Rohmah, menjadi salah satu pelaku usaha kain lurik yang masih bertahan. Ia dibantu sang suami, Riyanto melayani pembuatan lurik mulai dari kain, baju hingga gorden untuk para konsumen yang kebanyakan dari kalangan instansi.
-
Kapan BRI Fellowship Journalism 2024 akan diselenggarakan? BRI Fellowship Journalism merupakan program yang digagas oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk memberdayakan para jurnalis muda agar bisa berkontribusi dalam meningkatkan literasi keuangan dan pemberdayaan UMKM di Jawa Tengah.
-
Apa tujuan utama Program BRI Fellowship Journalism 2023? "Penyelenggaraan BRI Fellowship Journalism 2023 ini bertujuan mengajak insan media untuk turut serta membangkitkan semangat UMKM Indonesia melalui karya mereka. "Mereka adalah salah satu pionir yang kami yakini dapat membawakan semangat optimistis bagi khalayak publik. Melalui tulisan-tulisannya, para jurnalis turut berkontribusi besar bagi kebangkitan UMKM di Indonesia," ungkap Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto.
-
Siapa yang mendapat beasiswa S2 dari program BRI Fellowship Journalism 2023? Dari seluruh rangkaian yang telah dimulai sejak awal tahun ini, telah terpilih 45 Jurnalis penerima beasiswa magister S2.
-
Bagaimana proses seleksi jurnalis untuk mendapatkan beasiswa Program BRI Fellowship Journalism 2023? Seluruh peserta penerima beasiswa tersebut disaring dari proses panjang mulai dari seleksi administratif, psikotes, hingga praktik lapangan selama 2 bulan dalam program Journalist on Site.
-
Bagaimana kinerja BRI di kuartal I 2024? Dari sisi kinerja, BRI mencetak pertumbuhan laba positif menjadi senilai Rp15,98 triliun di kuartal I 2024. BRI juga tercatat menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun atau tumbuh 10,89% yoy.
-
Apa yang diraih Arie Basuki dalam World Press Photo 2024? Fotografer merdeka.com Arie Basuki meraih penghargaan World Press Photo (WPP) untuk kategori honorable mention untuk wilayah Asia Tenggara dan Oceania Tahun 2024.
Kepada Merdeka.com, pemilik gerai usaha Lurik Sekar Asri ini menceritakan bagaimana inovasi terus dilakukan agar industri leluhur ini bisa terus bertahan.
“Lurik Sekar Asri ini fokusnya memang di lurik kasaran, bukan yang halusan. Ini memakai benang bola dengan jenis kain katun yang menyerap keringat,” kata Siti, Jumat (26/4) lalu.
Buat Inovasi Warna yang Beragam
Salah satu kunci diterimanya lurik di masa sekarang adalah inovasi.
Siti Rohmah (43) bersama Riyanto (46) juga mencoba beradaptasi, sehingga lahirlah warna lurik yang tak hanya coklat melainkan hingga biru, hijau, kuning sampai hitam.
Tak berhenti di sana, keduanya juga menggabungkan warna lainnya seperti putih, abu-abu, kuning sampai tosca di dalam satu kain. Warna tersebut dibuat mengikuti pakem lurik, di mana dalam selembar kain katun terdapat dua hingga enam warna.
Modelnya pun tak hanya kebaya, tetapi juga kemeja, daster, dress, model sweater, blazer sampai topi dan selendang yang menyesuaikan zaman.
“Kain lurik ini biasanya ramai di musim-musim tertentu, seperti April ini ada event hari Kartini. Lalu di bulan Agustus juga memperingati hari kemerdekaan, jadi pada banyak yang memesan,” katanya.
Produksi Lurik Kasar dan Halus
Walau fokus di lurik kasar, tak dipungkiri jika beberapa konsumen meminta jenis lurik halus dengan jenis kain yang lebih tipis. Untuk variasi halusan ini masih memakai kain katun, namun dengan benang polyester.
- Halaman Rumahnya Langsung Berhadapan dengan Curug Eksotis, Begini Indahnya Kampung Lianggunung Cianjur
- Hanya Tersisa di Satu Kecamatan Indramayu, Begini Uniknya Tradisi Langka Menimbang Anak Pakai Kayu
- Serunya Pacu Itiak, Lomba Menerbangkan Itik Khas Kota Payakumbuh yang Penuh Makna
- Mengenal Tarian Rentak Kudo, Kesenian Tradisional Kolosal Khas Suku Kerinci
Namun jenis kain ini cukup sulit dibentuk karena bahannya yang mirip plastik, sehingga waktu pemotongan lebih lama dibanding lurik kasaran. Lurik ini juga menghasilkan warna yang tajam, namun tidak maksimal menyerap keringat.
Secara harga, lurik halus ini lebih murah dibanding lurik kasar karena harga bahan yang tidak setinggi benang kasar. Beberapa motif jadi andalan di gerai Lurik Sekar Asri, seperti motif daun, bunga sampai tokoh pewayangan.
“Harganya sendiri selisih Rp10 ribu di reseller, jadi yang lurik halus ini lebih murah dibanding yang kasar,” terang Siti Rohmah.
Prosesnya Masih Tradisional
Keunggulan lurik yang dikelola Siti ini adalah prosesnya yang masih tradisional. Alatnya masih menggunakan kayu untuk proses penyatuan benang menjadi selembar kain.
Ini yang kemudian membuat lurik di tempatnya memiliki harga yang lebih tinggi karena prosesnya murni dilakukan oleh tangan bukan mesin. Untuk prosesnya sendiri lebih lama dan rumit, sehingga memerlukan ketelitian di setiap prosesnya.
Beberapa produk di Lurik Sekar Asri juga memiliki ciri khas kekinian, yakni dengan gradasi warna. Namun yang menjadi unggulan tetap lurik kasar tradisional dengan proses penenunan menggunakan ATBM.
“Kalau kami ini memang ciri khasnya masih memakai ATBM atau alat tenun bukan mesin, jadi prosesnya panjang,” kata Siti.
Melihat Proses Tradisional di Halaman Rumah Warga
Selain dari motifnya yang unik, pembuatan lurik di Kedungampel juga biasa dilakukan di halaman depan rumah warga. Ini menjadi pemandangan yang menarik, karena seolah menjadi desa wisata tenun.
Suami Siti Rohmah mengatakan, para warga yang menenun di sekitar tempat tinggalnya merupakan para pekerja yang membantu usaha mereka.
Sejak didirikan pada 2018 lalu, sebanyak 30 an tetangga melakukan aktivitas menenun mulai dari close atau pemintalan benang, lalu pengupasan benang menjadi lebih kecil dan terakhir menenun menjadi selendang atau kain utuh dan diproses lebih lanjut di konveksi milik Lurik Sekar Asri.
Sayangnya, karena pandemi Covid-19, jumlah warga yang membantu menurun dari yang sebelumnya sebanyak 30 orang kini menjadi 23 orang.
“Awalnya lurik itu berasal dari benang, lalu di¬-close atau digulung memakai alat boom, lalu diproses menjang benang kecil-kecil dan disesuaikan warnanya memakai tambor dan terakhir ditenun menjadi selembar kain siap olah menjadi pakaian, baju dan lain-lain,” kata Riyanto
Jadi Nasabah BRI Prioritas Karena Keunggulan Luriknya
Sementara itu, kegiatan usaha lurik yang dijalankan oleh keduanya memang sudah mandiri sejak awal didirikan.
Namun, untuk membantu pembiayaan yang salah satunya menunjang produksi, Siti bersama sang suami menggunakan skema peminjaman melalui Kredit Usaha Pedesaan atau Kupedes BRI.
“Saya kemarin pakai Kupedes, tapi untuk keperluan pribadi dan sisanya baru untuk usaha lurik ini. Dan dari BRI sejak saya jadi nasabah tahun 1999 lalu sangat membantu, kayak rencana bikin display ini juga dari pinjaman itu,” terang Riyanto
Kemudian, BRI juga membantu mengenalkan produk lurik ini melalui kegiatan pameran dari cabang Kabupaten Klaten.
“Dari BRI juga ada pameran di Klaten dan Semarang beberapa waktu lalu. Dan ini pameran untuk UMKM per kabupaten yang berangkat satu, ndilalah lurik ini mewakili Klaten. Dari pameran juga bisa nambah konsumen,” kata Riyanto.
Siti Rohmah dan Riyanto berharap agar usaha luriknya bisa kembali bergeliat dan lebih banyak menyasar konsumen juga dari kalangan muda.