Jadi Tempat Latihan Teroris, Ini Penjelasan Polisi soal Villa di Semarang
Densus 88 Antiteror dilaporkan telah membongkar sebuah tempat yang diduga menjadi pusat latihan teroris Jamaah Islamiah (JI). Tempat itu merupakan sebuah villa dua lantai yang berada di Semarang. Menurut keterangan polisi, villa itu digunakan oleh JI sebagai tempat melatih para anggota mudanya.
Dilansir dari Liputan6.com pada Senin (28/12), Densus 88 Antiteror telah membongkar tempat yang diduga menjadi pusat latihan teroris Jamaah Islamiah (JI). Tempat itu merupakan sebuah villa dua lantai yang berada di Desa Gintungan, Bandungan, Semarang, Jawa Tengah. Kondisi di sekitar villa itu sepi dan lingkungan alamnya cukup asri.
Menurut Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono, di tempat itulah para anggota muda JI dilatih bela diri dan persenjataan, hingga simulasi penyerangan pasukan VVIP. Disiapkan pula beberapa pelatih agar para anggota bisa bela diri, terampil menggunakan pedang dan samurai, melakukan penyergapan terhadap musuh, serta merakit bom.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Lokasi ini menjadi tempat pelatihan para generasi muda JI. Mereka dilatih bergaya militer dengan tujuan untuk membentuk pasukan sesuai dengan program yang dibuat oleh pemimpin jaringan ini,” jelas Argo.
Rekrutan Terbaik
©2015 Merdeka.com
Menurut keterangan Argo, para kader baru JI dipilih dari kalangan anak-anak cerdas yang diambil secara profesional dari beberapa pondok pesantren. Biasanya, mereka membidik anak-anak cerdas yang memiliki ranking 1-10 di pondok pesantrennya yang nantinya diproyeksikan menjadi pemimpin masa depan.
Hingga kini, sudah ada 95 orang yang dilatih di villa tersebut. Jumlah ini setara dengan tujuh angkatan.
“Tiap angkatan terdiri dari 10-15 orang dari Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa. Generasi muda ini dilatih bela diri menggunakan senjata tajam seperti samurai dan pedang. Mereka pula dilatih untuk menjadi ahli perbengkelan, perakitan bom, ahli tempur, sampai ahli sergap. Mereka menyebut ini sebagai pasukan khusus dan mempunyai seragam khusus,” ujar Argo.
Dikirim ke Suriah
Salah satu pelatih generasi muda JI itu adalah Karso alias Joko Priyono. Ia ditunjuk langsung untuk menjadi pelatih oleh salah satu Pimpinan JI, Para Wijayanto. Setelah dilatih Karso dan para pelatih lainnya, selanjutnya para anak muda itu dikirim ke Suriah untuk mendalami pelatihan militer.
Tercatat sejak tahun 2013 hingga 2018, sudah banyak anggota JI yang dikirim ke Suriah menggunakan pendanaan yang telah disiapkan oleh jaringan tersebut.
“Di Suriah, mereka diajari cara merakit senjata api serta bom. Mereka menyiapkan generasi muda ini dengan tujuan untuk menjadi pemimpin masa depan jaringan ini,” papar Argo dikutip dari Liputan6.com pada Senin (28/12).