Jalani Ritual Sakral, Begini Momen Para Biksu Mengambil Air Suci di Umbul Jumprit
Sebelum merayakan Waisak, para biksu melakukan ritual pengambilan air suci di Umbul Jumprit, Temanggung. Air suci itu nantinya akan digunakan untuk perayaan Tri Suci Waisak 2023 di Candi Borobudur.
Hari Raya Waisak akan jatuh pada Minggu, 4 Juni 2023. Sebelum itu berbagai rangkaian acara sudah digelar hari-hari sebelumnya.
Salah satu rangkaian acara itu adalah pengambilan air suci di Umbul Jumprit, Desa Tegalrejo, Kecamatan Ngadirejo, Temanggung. Air suci itu nantinya akan digunakan untuk perayaan Tri Suci Waisak 2023 di Candi Borobudur.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Ketua II DPD Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Jawa Tengah, Tanto Harsono, mengatakan bahwa para biksu yang hadir dalam acara itu tak hanya dari Indonesia, namun juga ada yang berasal dari Thailand, Malaysia, Singapura, dan Kanada.
Prosesi Pengambilan Air Suci
©YouTube/STAB Maha Prajna Official
Pengambilan air berkah di Umbul Jumprit dilakukan oleh perwakilan Biksu Sangha. Sementara para biksu yang lain mengikuti puja bakti bersama umat Buddha. Dalam ritual ini, para biksu mengambil air berkah dari Jumprit sebanyak 20 kendi. Namun sebelumnya, telah dilakukan pengambilan air 10.000 botol oleh panitia.
“Dengan pengambilan air sebagai lambang ketenangan dan kesucian. Dalam tubuh kita pun sebagian besar adalah air,” kata Tanto.
Sebelumnya, api suci Waisak telah diambil dari sumber api alam Mrapen, Kabupaten Grobogan, pada Jumat (2/6). Api itu kemudian disemayamkan di Candi Mendut. Nantinya pada puncak Hari Raya Waisak pada Minggu (4/6), air berkah dan api suci akan diarak oleh para biksu dan umat Buddha dari Candi Mendut ke Candi Borobudur.
Simbol Kerendahan Hati
©YouTube/STAB Maha Prajna Official
Sementara itu, Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama Nyoman Suriadarma mengatakan bahwa pengambilan air berkah menjadi salah satu tradisi yang sudah berlangsung cukup lama oleh umat Buddha.
Ia menyampaikan bahwa air merupakan salah satu unsur alam yang melambangkan kerendahan hati karena sifatnya yang mengalir ke tempat yang lebih rendah. Selain itu, air juga menjadi simbol kejernihan dan salah satu sarana umat Buddha melakukan puja.
Selanjutnya, air dari Umbul Jumprit akan disakralkan di Candi Mendut. Di sana air akan dibacakan parita oleh biksu dan umat Buddha dari berbagai sangha.