Jauh dari Hiruk Pikuk Perkotaan, Ini Kisah Pesantren Durian di Pegunungan Cilacap
Berada di kawasan pegunungan yang sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani, kemampuan bertani juga ingin diturunkan pada para santri Pondok Pesantren El Muslim. Maka tak heran di pondok itu ada sebuah kebun durian yang cukup luas tempat para santri bercocok tanam.
Di sebagian pesantren, para santri tidak hanya diajarkan soal nilai-nilai agama. Mereka diajari pula keahlian-keahlian praktis yang menjadi bekal menjalani kehidupan di masa depan. Keahlian itu pula yang diajarkan pada santri-santri Pondok Pesantren El Muslim yang berada di Pesahangan, Cimanggu, Kabupaten Cilacap.
Berada di kawasan pegunungan, sebagian besar masyarakat yang tinggal di sekitar pondok pesantren itu berprofesi sebagai petani. Kemampuan bertani itu yang ingin diturunkan kepada generasi-generasi berikutnya, tak terkecuali para santri di Pondok Pesantren El Muslim.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Keajaiban apa yang terjadi pada santri Pesantren Buntet tersebut? Yang lebih mengejutkan, saat Kiai Abbas tengah berdoa, tiba-tiba terdengar suara dari jenazah yang meminta agar tidak dikuburkan."Ya kiai, saya masih hidup, tolong jangan dikuburkan," kata jenazah tersebut.
-
Kapan Pondok Pesantren Langitan didirikan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
-
Apa contoh cerpen yang menceritakan tentang pengalaman pribadi di pondok pesantren? Pengalaman di Pondok Pesantren Pondok Pesantren, tempat yang sangat berkesan bagi saya. Sejak kecil, saya sudah mengenal pondok pesantren ini. Ayah saya adalah seorang guru di sana, jadi saya sering berkunjung ke sana.Ketika saya berusia 12 tahun, ayah saya memutuskan untuk mengirim saya ke pondok pesantren untuk belajar agama.
-
Apa yang diajarkan oleh Syeikh Musthafa kepada santri di pondok pesantren? Dengan jiwa pedagangnya yang begitu tinggi, Syeikh Musthafa juga mengajarkan soal pengusaha, pedagang, dan petani. Uniknya, ajaran dan pendekatannya ini sangatlah jauh berbeda ketimbang ponpes atau ulama-ulama lainnya.
-
Kapan Pondok Pesantren Musthafawiyah didirikan? Didirikan Abad 20 Melansir dari beberapa sumber, ponpes ini didirikan pada 12 November 1912 oleh Syeikh Musthafa bin Husein bin Umar Nasution Al-Mandaily.
Tak heran apabila saat berkunjung ke pesantren itu, pengunjung akan disambut dengan hamparan kebun durian yang menyejukkan mata. Luasnya mencapai enam hektar.
“Pesantren El Muslim adalah pesantren berbasis pertanian buah-buahan, terutama durian,” kata Kepala Sekolah SMK Pesangahan, Ika Fatmawati, S.Pd dikutip dari Liputan6.com pada Rabu (6/1). Lalu pertanian seperti apa yang diajarkan pada para santri di Pondok El Muslim?
Belajar Bertani Durian
©2020 Merdeka.com/jatim.litbang.pertanian.go.id
Sejumlah santri Pondok Pesantren El Muslim sebenarnya merupakan siswa yang belajar di SMK Komputama Pesangahan. Pada pagi sampai siang hari, mereka belajar di sekolah. Baru pada malam hari para santri diajari ilmu agama, seperti hafalan Juz Amma, bacaan salat, memperdalam tajwid, serta belajar do’a dan hadist. Sementara pada sore harinya, mereka beraktivitas di kebun dan belajar bertani.
Salah satu pertanian yang diajarkan di sana adalah durian. Di suatu sore, para santri belajar teknik prunning atau pemangkasan tanaman durian yang berumur kurang dari satu tahun. Tak hanya itu, mereka juga belajar perawatan agar durian bisa menghasilkan produktivitas tinggi ketika berbuah.
Dari bertani durian itu, harapannya para santri di pondok pesantren El Muslim bisa menghasilkan komoditas pertanian yang bernilai tinggi dan memiliki pangsa pasar yang luas, di mana salah satu komoditas unggulannya adalah durian.
Tumpuan Masa Depan Petani
©YouTube/Cap Capung
Menurut Ika Fatmawati, sebagian besar warga di wilayah Pesangahan adalah petani. Oleh karena itu, ia mendorong agar para santri Pondok El Rumi belajar bertani agar kelak mereka bisa menjadi tumpuan masa depan para petani.
Di kebun Pondok El Muslim, terdapat beberapa jenis durian di antaranya Durian Bawor, Musangkring, dan Montong. Durian dipilih karena di wilayah Cilacap dan sekitarnya, Buah Durian semakin digandrungi.
Tak hanya durian, di pondok itu mereka juga diajarkan cara merawat pandan. Tanaman itu dinilai penting untuk masyarakat Pesangahan dan sekitarnya yang banyak pula berprofesi sebagai pengrajin tikar.
Jauh daru Hiruk Pikuk Kota
©YouTube/Cap Capung
Salah seorang santri Pondok Pesantren El Muslim, Leni Sulistiani, mengatakan ia merasa nyaman belajar di pondok pesantren itu karena jauh dari hiruk pikuk kota.
Tak hanya itu, gadis yang juga menjadi siswi di SMK Komputama Pesangahan itu sebenarnya tertarik dengan budidaya berbagai tanaman pertanian.
“Saya senang karena punya banyak teman. Kami memang jauh dari kota, tapi dengan keberadaan teknologi, kami bisa belajar dengan nyaman,” ujar Leni dikutip dari Liputan6.com.
Bisa Sekolah Gratis
©2020 liputan6.com
Untuk dapat belajar pertanian itu, para santri di Pondok Pesantren El Muslim tidak dipungut biaya sepeserpun alias gratis. Bahkan mereka yang berprestasi bisa menuntut ilmu di pondok sekaligus bersekolah di SMK Komputama Pesangahan dengan biaya gratis.
“Yang pertama tujuan pendidikan di sini adalah mendekatkan pendidikan ke masyarakat pedesaan. Di sini siswa berprestasi bisa bersekolah dan mondok dengan gratis,” kata pengasuh Pondok Pesantren El Muslim, KH DR Fathul Aminudin Aziz, dikutip dari Liputan6.com pada Rabu (6/1).