Kapal Nelayan Asal Rembang Bermuatan 16 ABK Tenggelam di Karimunjawa, Begini Kesaksian Korban Selamat
Seorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Seorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Kapal Nelayan Asal Rembang Bermuatan 16 ABK Tenggelam di Karimunjawa, Begini Kesaksian Korban Selamat
Kamis (11/7), kapal nelayan asal Rembang bernama KM Soneta dilaporkan tenggelam di perairan Karimunjawa, Jepara. Pada saat berangkat, kapal itu membawa sebanyak 16 anak buah kapal (ABK).
Dikutip dari ANTARA, KM Soneta berangkat melaut pada 6 Juli 2024 untuk mencari ikan di perairan utara Pulau Jawa. Namun pada 11 Juli, kapal itu mengalami kecelakaan di mana terjadi kebocoran pada tubuh kapal.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan Kapal San Jose tenggelam? Kisah Tenggelamnya Kapal San Jose 8 Juni 1708 menjadi pertempuran antara armada Spanyol dan komandan Inggris, Charles Wager, di dekat Cartagena, Kolombia.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Di mana Kapal San Jose tenggelam? Kisah Tenggelamnya Kapal San Jose 8 Juni 1708 menjadi pertempuran antara armada Spanyol dan komandan Inggris, Charles Wager, di dekat Cartagena, Kolombia.
Saat kejadian kondisi ombak sedang besar setinggi 2,5 meter dengan angin kencang dan arus deras. Sebanyak sembilan ABK yang terombang ambing diselamatkan oleh kapal KM Bintang Barokah yang sedang melintas.
Sementara tujuh ABK lainnya belum ditemukan dan masih dalam pencarian. Pencarian kemudian dilakukan sekitar 4 mil dari sekitar lokasi kapal tenggelam.
Hingga tanggal 13 Juli, sudah ada 10 korban yang berhasil diselamatkan. Salah satu korban selamat itu adalah Sarji, warga Desa Labuhan Kidul, Kecamatan Sluke, Rembang.
Ia bercerita kesaksiannya mengenai tenggelamnya kapal yang ia naiki hingga sempat terombang-ambing tanpa kepastian di tengah lautan. Seperti apa kisahnya?
Sarji mengatakan, sebelum tenggelam, KM Soneta sempat dihantam gelombang besar sebanyak tiga kali. Saat kapal tenggelam, para ABK langsung terjun menggunakan pelampung.
“Pelampung apa adanya itu dipakai. Setelah itu kita terombang-ambing tiga hari tiga malam di lautan,” ujar Sarji dikutip dari kanal YouTube Musyafa Musa.
Saat itu, di sekitar Sarji ada enam orang yang terombang-ambing. Pada malam harinya, ia melihat salah seorang temannya meninggal. Sekitar dua jam kemudian, satu orang temannya kembali meninggal.
“Terus pagi harinya saya bilang gini sama kawan-kawan,’Dipertahankan ya fisiknya. Jangan sampai ada yang frustasi. Mudah-mudahan nanti ada kapal lewat bisa dapat bantuan,’” kata Sarji mengulangi perkataannya sewaktu masih di tengah laut.
Tak lama kemudian datanglah Kapal Bintang Barokah dari arah utara. Mereka pun berhasil diselamatkan. Menurut Sarji, di sekelilingnya ada empat orang yang berhasil diselamatkan.
- Sudah 10 Hari Gelombang Laut Tinggi, Nelayan di Lumajang Tidak Bisa Melaut
- Temuan Bangkai Kapal Bajak Laut dari Abad ke-16 Ungkap Harta Karun dan Keganasan Kehidupan Perompak di Laut
- Ratusan Pemudik ke Jakarta Naik Kapal Perang TNI AL dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
- Kapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang
Setelah berlayar sejauh 1-2 mil, Sarji melihat ada satu temannya lagi yang bisa diselamatkan. Tak terlalu jauh, satu ABK lagi berhasil diselamatkan. Jadi total enam orang ABK yang berhasil diselamatkan oleh KM Soneta.
Hingga berita ini ditulis, pihak petugas SAR masih melakukan pencarian terhadap sisa ABK yang belum ditemukan. Pencarian diperluas hingga 6 mil dari lokasi tenggelamnya kapal. Saat pencarian, ketinggian ombak di Laut Jawa berkisar antara 1-1,5 meter.