Kisah Asal Mula Aksara Jawa, Berawal dari Legenda Aji Saka
Aksara Jawa merupakan penggunaan bentuk tulisan dari bahasa Jawa. Keberadaan aksara ini tak terlepas dari mitos dongeng Aji Saka.
Aksara Jawa merupakan penggunaan bentuk tulisan dari bahasa Jawa. Dilansir dari laman Indonesia.go.id, keberadaan aksara ini tak terlepas dari mitos dongeng Aji Saka.
Dalam artikelnya yang berjudul “Ha-Na-Ca-Ra-Ka Aji Saka, Mitos Keberaksaraan, Mitos Peradaban”, penulis Heddy Shri Ahimsa Putra mengatakan bahwa narasi Aji Saka ini terbagi menjadi tiga episode, episode pertama tentang pengembaraan Aji Saka, yang kedua tentang Aji Saka mengalahkan raja zalim, dan yang ketiga tentang kisah tragis kedua abdinya.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
Lalu bagaimana kisah legenda Aji Saka hingga akhirnya menghasilkan aksara Jawa yang selama ini kita kenal? Berikut selengkapnya:
Pengembaraan Aji Saka
©Ubaya.ac.id
Legenda Aji Saka dimulai dengan pengembaraannya bersama dua orang abdinya, Dora dan Sembada. Konon, mereka bertiga berasal dari negeri antah berantah atau negeri di atas angin. Singkat cerita, sampailah dia di Tanah Jawa.
Di episode berikutnya, Aji Saka mengalahkan raja zalim bernama Dewatacengkar. Melalui ikat kepalanya yang bisa melebar dan memanjang, Aji Saka mendesak sang raja hingga ia terlempar jatuh ke laut. Raja raksasa itu kemudian menjadi buaya putih dan akhirnya mati.
Aji Saka jadi Raja
©bantentours.com
Setelah mengalahkan Dewatacengkar, Aji Saka kemudian menjadi seorang raja di Medangkamulan. Sebagai seorang raja, ia mempunyai sebuah pusaka yang ingin ia simpan di suatu tempat tersembunyi.
Maka ia menyuruh abdinya, Sembada, untuk menyimpan pusaka itu di Pulau Majeti dan berkata padanya untuk tidak memberikan pusaka itu kepada siapapun kecuali pada Aji Saka itu sendiri. Namun pada suatu hari saat membutuhkannya, ia kemudian memerintahkan abdinya yang satu lagi, Dora, untuk mengambil pusaka yang dijaga Sembada di Pulau Majeti itu.
Saat Dora sampai di Pulau Majeti dan hendak mengambil pusaka itu, Sembada tak ingin memberikannya. Maka mereka bertikai.
Kematian Dua Abdi Setia
©sejarah-budaya.com
Di Pulau Majeti, Dora dan Sembada bertikai karena masing-masing merasa benar dan memegang teguh janji setia menjalankan perintah tuannya. Demi memperjuangkan kesetiaan masing-masing, mereka berdua bertikai sampai mati.
Merefleksikan momentum itu, Aji Saka mengungkapkan rasa penyesalan atas kelalaiannya dengan sebuah kalimat yang akhirnya menjadi gabungan suku kata dalam aksara Jawa.
Ha-Na-Ca-Ra-Ka (ada utusan)
Da-Ta-Sa-Wa-La (Saling berselisih pendapat)
Pa-Dha-Ja-Ya-Nya (sama-sama sakti)
Ma-Ga-Ba-Tha-Nga (sama-sama menjadi mayat).