Melacak Jejak Bekas Bandara Pertama di Kota Semarang, Kini Nyaris Hilang Tergerus Zaman
Bekas landasan pacu bandara kini telah padat oleh rumah-rumah penduduk dan bangunan lainnya.
Bekas landasan pacu bandara kini telah padat oleh rumah-rumah penduduk dan bangunan lainnya.
Melacak Jejak Bekas Bandara Pertama di Kota Semarang, Kini Nyaris Hilang Tergerus Zaman
Pada tanggal 1 November 1928, Belanda membuka penerbangan komersial pertama di Hindia Belanda melalui perusahaan KNILM. Perusahaan itu membuka penerbangan rute Batavia-Bandung dan Batavia-Semarang.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Dimana lokasi Air Terjun Waimarang di Sumba? Terletak di Desa Waimarang, Sumba Timur.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Dimana lokasi Air Terjun Sisundung? Letaknya berada di perbatasan dengan Sidempuan dan Sipirok.
-
Dimana lokasi Kota Sibolga? Kota Sibolga secara geografis terletak di pantai bagian Barat Sumatera yang membentang dari Utara hingga Selatan.
-
Dimana lokasi Air Terjun Sipiso-Piso? Air Terjun Sipiso-Piso merupakan salah satu air terjun tertinggi di Indonesia, dengan ketinggian sekitar 120 meter. Terletak di dekat Desa Tongging, air terjun ini menawarkan pemandangan yang spektakuler dan mempesona.
Bandara yang digunakan di Semarang bukanlah Bandara Ahmad Yani seperti yang beroperasi sekarang ini, melainkan sebuah bandara bernama “Airfield Simongan”.
Dulunya, Airfield Simongan merupakan salah satu bandara yang melayani penerbangan komersial pertama di Indonesia. Sayang kini jejak bandara itu nyaris hilang tergerus zaman.
Sesuai namanya, bandara itu berada di daerah Simongan. Lantas di mana letak persis dari bandara itu?
Kini lokasi yang dulu pernah menjadi bandara telah berubah fungsi menjadi Islamic Center. Beberapa bangunan yang berada di Islamic Center antara lain masjid, sekolah, serta asrama haji transit.
Di asrama haji transit itu diduga bekas bangunan bandara Airfield Simongan masih tersisa. Dikutip dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, di sana ada sebuah bangunan berarsitektur era kolonial Belanda.
“Ini adalah bangunan utama yang dulunya digunakan sebagai kantor untuk landasan pacu Simongan,” kata pemilik kanal YouTube Tri Anaera Vloger.
Tak jauh dari bangunan itu, ada sebuah tandon air yang sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Dahulunya tandon itu merupakan rangkaian besi yang tersusun, kini tandon air itu sudah direstorasi dengan menggunakan semen.
Dalam sebuah foto lama, tampak sketsa landasan Airfield Simongan pada zaman Belanda. Bandara itu tampak luas dengan dua “Runaway”. Sedangkan bangunan kantor bandara hanya satu dan berada di pojok runaway tersebut.
- Pesawat Tabrak Bukit di Dekat Bandara Pogapa Papua Saat akan Mendarat, Penumpang dan Kru Selamat
- Menguak Peradaban yang Hilang di Kawasan Perbukitan Semarang, Ada Makam Tua di Atas Bukit
- Bakar Lahan Kosong, Kakek di Legok Tangerang Tewas Terpanggang
- Pasang Surut Nasib Bandara Kertajati, dari Pembangunan Mangkrak Hingga Sepinya Penumpang
Bekas kantor bandara kini telah menjadi asrama haji. Sedangkan runaway 1 tampak sudah banyak berdiri rumah-rumah penduduk, begitu pula dengan bekas runaway 2.
Bisa dipastikan kini hampir tak ada bekas dari bandara peninggalan kolonial Belanda itu di luar dua bangunan yang berada di kompleks asrama haji.