Melihat Pengolahan Gula Jawa di Bantul, Masih Diolah Secara Tradisional Demi Hasilkan Rasa Alami
Pembuatan gula Jawa itu dilakukan secara tradisional dan menggunakan batok kelapa sebagai cetakannya.
Pembuatan gula Jawa itu dilakukan secara tradisional dan menggunakan batok kelapa sebagai cetakannya.
Melihat Pengolahan Gula Jawa di Bantul, Masih Diolah Secara Tradisional Demi Hasilkan Rasa Alami
Gula menjadi salah satu bahan dasar yang hampir selalu ada pada setiap olahan makanan ataupun minuman. Berbeda dengan gula pasir yang bahan dasarnya adalah tebu, gula Jawa terbuat dari nira.
-
Apa itu Geplak Gula Jawa? Geplak Gula Jawa merupakan varian geplak yang memiliki ciri khas bentuk serta cita rasa yang berbeda dari geplak pada umumnya. Penampilannya sangat sederhana, warnanya cokelat tua, dan bentuknya lonjong dengan garis-garis di sisinya. Makanan ini biasanya ditaburi dengan tepung ketan sangrai.
-
Bagaimana cara membuat Geplak Gula Jawa? Di rumah itu, proses pembuatan geplak masih dilakukan dengan cara tradisional dengan menggunakan tungku kayu karena panasnya cenderung stabil.
-
Siapa yang membuat Geplak Gula Jawa? Salah satu pembuat geplak turun-temurun yang masih eksis hingga hari ini bernama Sulaswiyati.
-
Apa yang dimaksud dengan gula darah? Gula darah adalah tingkat glukosa dalam darah Anda, yang merupakan sumber energi utama untuk tubuh Anda.
-
Apa itu gula kawung? Sampai saat ini gula kawung jadi andalan orang Sunda sebagai pengganti gula pasir. Yuk kenalan lebih dekat dengan gula kawung yang khas. Dibuat dari Pohon Aren Mengutip warisanbudaya.kemdikbud.go.id, Rabu (11/10), gula kawung dibuat dari air nira pohon aren, bukan dari air kelapa.
-
Apa itu gulai tunjang? Gulai tunjang atau kikil adalah salah satu hidangan khas Padang yang banyak digemari.
Pada Selasa, 30 April 2024 lalu, Dinas Komunikasi dan Informatika beserta Forum Pewarta Bantul menyambangi sentra gula jawa yang ada di Kalurahan Triwidadi, Pajangan, Bantul.
Tak hanya di Bantul, Kalurahan Triwidadi merupakan salah satu sentra gula Jawa di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Dilansir dari kanal YouTube Bantul TV, gula jawa dari Kalurahan Triwidadi ini berbahan dasar nira atau air manis yang berasal dari bunga kelapa yang masih kuncup.
Keunikan dari gula jawa dari Kalurahan Triwidadi adalah prosesnya yang tradisional dan menggunakan batok kelapa sebagai cetakannya.
Proses pembuatan gula jawa ini diawali dengan menyedot nira dari menyedap nira dari pucuk kelapa. Selanjutnya hasil endapan tersebut dimasak dengan api besar hingga mengental.
Agar nira yang dimasak tidak menguap, adonan ditaburi dengan parutan kelapa. Kemudian adonan diaduk kembali beberapa menit. Setelah mengental dan bewarna kecoklatan, hasil adonan kemudian dicetak menggunakan batok kelapa.
Dilansir dari kanal YouTube Bantul TV, jumlah pengrajin di Kalurahan Triwidadi berjumlah 200 orang. Jumlah itu dibagi kembali ke dalam lima kelompok pengrajin yang jumlahnya sekitar 40-orang.
- Pemuda Asal Bantul Angkat Potensi Desa Lewat Karang Taruna, Punya Inovasi Beragam Kegiatan Unik dan Seru
- Melihat Pembuatan Kue Tradisional di Kampung Ekstrim Pegunungan Batang, Jadi Primadona Ibu-Ibu Gunung
- Mencicipi Burayot, Kudapan Tradisional Khas Garut yang Terbuat dari Tepung Beras
- Mengenal Tulak Bala, Tradisi Khas Masyarakat Pesisir Pantai Barat Aceh
Bila ditotal dalam sehari, produksi gula jawa mereka bisa mencapai 2-3 ton. Menurutnya, permintaan akan kebutuhan gula jawa terus ada dan potensi nira yang diserap dari kelapa di kelurahan ini cukup besar.
“Sekarang penyadap nira kelapa makin turun, karena proses regenerasinya makin kurang. Nah itu yang perlu kita inovasikan dengan alat teknologi untuk meregenerasi pengrajinnya dan tentu akan lebih mudah,” kata Lurah Triwidadi, Slamet Riyanto.
Wakil Ketua Dekranasda Kabupaten Bantul, Dwi Joko Purnomo, mengatakan bahwa apabila para pengrajin itu diberdayakan, nantinya akan menjadi peluang yang bagus dan bisa menekan angka kemiskinan yang ada di Kapanewon Pajangan, serta membuka peluang usaha bagi masyarakat sekitar.