Mengenal Srimi, Inovasi Mi Instan Berbasis Kearifan Lokal Ala Ibu-Ibu Desa di Bantul
Pengadaan produk tersebut didanai oleh Dana Keistimewaan DIY
Pengadaan produk tersebut didanai oleh Dana Keistimewaan DIY
Mengenal Srimi, Inovasi Mi Instan Berbasis Kearifan Lokal Ala Ibu-Ibu Desa di Bantul
Kelompok UMKM di Kalurahan Sriharjo, Kabupaten Bantul, membuat inovasi produk makanan bernama Srimi.
Dilansir dari kanal YouTube Bantul TV, hadirnya Srimi menjadi langkah maju Kalurahan Sriharjo dalam memberikan alternatif pangan sehat untuk masyarakat.
-
Apa itu Mi Kemi Indramayu? Indramayu punya kuliner langka namanya Mi Kemi. Menurut warga setempat, mi ini sudah ada sejak 1980-an, dan menjadi makanan favorit warga di pesisir utara Jawa Barat tersebut.
-
Siapa Sridevi? Gadis 15 tahun ini, Sridevi, adalah pedangdut muda yang berbakat.
-
Kapan Idgham Mimi terjadi? Idgham mimi sendiri adalah salah satu hukum bacaan tajwid ketika huruf mim sukun (مْ) bertemu dengan huruf mim berharakat.
-
Kapan Istana Siak Sri Indrapura dibangun? Mengutip dari beberapa sumber, tempat kediaman resmi Sultan Siak itu dulunya dibangun pada tahun 1889 saat pemerintahan dipegang oleh Sultan Assayaidis Syarief Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin yang menjadi Sultan ke-11.
-
Apa yang Indah Permatasari lakukan dengan stok ASI-nya yang melimpah? Melalui serangkaian Instagram story, Indah Permatasari membagikan update terbaru tentang stok ASI di dalam kulkasnya.
-
Siapa suami Gracia Indri? Gracia Indri yang dikenal karena perannya dalam dunia sinetron Indonesia, telah mengakhiri masa jandanya dengan pernikahan bersama Jeffrey Slijpen.
Walaupun bentuknya mi instan, produk tersebut dikatakan sehat karena bahannya terbuat dari tepung mocaf atau tepung singkong termodifikasi.
Tepung mocaf sendiri dihasilkan dari singkong atau ketela dengan proses fermentasi.
Proses fermentasi itu dapat meningkatkan nilai nutrisi serta menghasilkan produk yang lebih mudah dicerna dan rendah gluten. Selain itu, bumbu yang ada pada Mi Instan Srimi juga bebas MSG.
Inovasi Srimi yang di-launching pada 17 Desember 2023 itu merupakan dukungan dari Dinas Koperasi dan UMKM DIY sejak tahun 2021.
Keberadaan produk mi instan itu berangkat dari idealisme bahwa masyarakat telah bergantung pada gandum, sehingga masyarakat mencari alternatif bahan lain yang ada di sekitar mereka. Salah satu bahan itu adalah ketela.
“Melalui dana keistimewaan kita didorong untuk mewujudkan idealisme itu. Kita gunakan dana itu untuk rumah produksi ini dan juga sebagai modal awal pembuatan mi tersebut,” kata Lurah Sriharjo Titik Istiyawatun Khasanah, dikutip dari kanal YouTube Bantul TV.
Produk Srimi tersebut bisa didapatkan di toko oleh-oleh Sriharjo yang berada di Kalurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Bantul. Produk tersebut juga bisa diperoleh secara online melalui website tokosrirejeki.com dengan harga mulai dari Rp6.000-8.000.
- 5 Produk Lokal Indonesia yang Dikira dari Luar Negeri, Mana yang Sering Bikin Tertipu?
- Dirut BRI: Balai Rakyat Indonesia Perkuat Potensi Ekonomi Lokal
- Jatuh Bangun Perempuan Sarjana Kimia, Rugi Rp20 Juta Demi Kembangkan Bisnis Ekspor Anyaman Bambu
- Orang Desa Ingin Maju, Wanita Lulusan SMP ini Sukses Buka Usaha Durian & Salak Tiap Minggu Kirim 80 Ton ke Luar Negeri
Terkait adanya produk tersebut, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menuturkan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya dan subur. Menurutnya, tanaman ketela jika dimanfaatkan akan lebih menyehatkan dan meningkatkan ekonomi masyarakat dari hilir hingga hulu.
“Oleh karena itu saya turut berbahagia kepada masyarakat yang turut bergotong royong bersama pemerintah setempat untuk memajukan Kalurahan Sriharjo. Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat mengembangkan potensi-potensi dan pengembangan tepung mocaf tersebut dapat mencukupi permintaan pasar di kemudian hari,”
kata Abdul Halim Muslih dikutip dari Bantulkab.go.id.