Menguak Harta Karun di Perairan Karimunjawa, Peninggalan Para Pedagang Cina hingga Kapal Selam Nazi
Selain dikenal karena pesona alam yang memukau, Kepulauan Karimunjawa ternyata juga punya berbagai peninggalan harta karun.
Selain dikenal karena pesona alam yang memukau, Kepulauan Karimunjawa ternyata juga punya berbagai peninggalan harta karun.
Menguak Harta Karun di Perairan Karimunjawa, Peninggalan Para Pedagang Cina hingga Kapal Selam Nazi
Selain dikenal karena pesona alam yang memukau, Kepulauan Karimunjawa ternyata juga punya berbagai peninggalan harta karun. Harta karun yang dimaksud ini merupakan benda-benda peninggalan zaman dulu.
-
Apa saja keunikan yang ditawarkan Pantai Karimunjawa, Jepara? Karimunjawa dikenal dengan Taman Nasional Karimunjawa-nya yang indah, yang merupakan kawasan konservasi laut dengan hutan bakau, pantai, dan terumbu karang. Ada banyak lokasi pantai cantik nan eksotis di sini, dengan penyu menghuni perairan di sekitar pulau, dan rusa serta trenggiling di daratannya. Karimunjawa juga memiliki banyak situs menyelam dengan pemandangan bawah laut yang tak kalah indahnya.
-
Apa saja yang ditemukan di harta karun Mahabarata? Temuan tersebut meliputi peralatan perunggu, koin, dan kepala patung dari zaman Maurya, serta patung Ashwini Kumar dari zaman Shunga dan perkakas yang terbuat dari tulang. Fragmen tembikar dari zaman Mahabarata juga ditemukan selama penggalian.
-
Senjata berburu apa yang ditemukan di Gua Harta Karun? Alat berburu itu berupa tombak dan dua anak panah kayu dari abad pertama.
-
Apa saja yang ditemukan di harta karun ini? Harta karun kuno tersebut terdiri dari tujuh pedang, ribuan koin perak, perhiasan, dan tembikar.
-
Mengapa harta karun itu di kubur? Hipotesis mereka saat ini adalah koin-koin ini mungkin adalah uang tunai milik orang kaya raya dari ratusan tahun lalu, sebagai alat pembayaran untuk pengeluaran dengan nominal kecil, kata arkeolog dalam rilis tersebut.
-
Kenapa Raden Adipati Djojoadiningrat berani melamar Kartini? Karena gagasannya ini, pada awal abad ke-20 Kartini mampu mendirikan sekolah perempuan pertama di rumahnya yang berada di Kabupaten Rembang untuk memberdayakan perempuan sehingga bisa membaca, berhitung, dan menulis.
Pulau Genteng merupakan salah satu pulau di Kepulauan Karimunjawa. Sekitar 150 meter dari tepi pantai timur pulau ini, terdapat banyak pecahan keramik yang menghampar pada area tidak kurang dari 600 meter persegi.
Di sana, fragmen mangkuk, piring, vas, cepuk, dan guci ditemukan pada kedalaman 1-1,5 meter. Diperkirakan fragmen-fragmen itu merupakan produk dari Cina awal abad ke-18. Diperkirakan keberadaan pecahan keramik itu berkaitan dengan peristiwa karamnya kapal perahu yang menjadi sarana pengangkutnya.
Dikutip dari Tourkarimunjawa.net, diperkirakan kapal-kapal dagang Cina zaman dulu selalu melintasi Karimunjawa sebelum tiba di Pulau Jawa. Salah satu yang terkenal adalah Pasukan Kubilai Khan yang hendak menyerang Pulau Jawa pada masa Pra Majapahit.
Selain itu, terdapat pula harta karun berupa Kapal Selam Nazi. Peninggalan ini ditemukan pada kedalaman 18 meter di perairan Karimunjawa. Berdasarkan sejarahnya, kapal selam Nazi itu ditembak dengan torpedo oleh pasukan sekutu pada tahun 1944.
Pencarian akan keberadaan kapal selam Nazi dilakukan oleh Tim Gabungan yang terdiri dari peneliti Pusat Arkeologi Nasional, Balai Arkeologi Yogyakarta, penyelam dari Sentral Selam Yogyakarta, serta beberapa penduduk lokal pada tahun 2013. Tim berangkat menggunakan kapal yang mengangkut sembako.
- Penemuan Jasad Perempuan Tak Berkepala dalam Karung di Muara Baru
- Bukan Sekedar Dongeng, Ini Kisah Nyata Petani di Jawa Tengah Berhasil Temukan Harta Karun Emas
- Kapal Nelayan Asal Rembang Bermuatan 16 ABK Tenggelam di Karimunjawa, Begini Kesaksian Korban Selamat
- Usai Buang Air Kecil, Polisi Jatuh dari Kapal dan Hilang
Pencarian mulai dilakukan pada jam 05.00 pagi. Namun tim baru menemukan kapal pada pukul 13.00 WIB. Dari penyelamatan itu ditemukan beberapa barang-barang seperti dua buah piring dengan lambang Nazi serta merek pabriknya, kancing berlogo angkatan laut, teropong binocular, kacamata selam, pipa untuk nafas, batre/aki, sol sepatu, penutup panel listrik, dan saklar instalasi listrik.
Perairan Karimunjawa juga terkenal karena keangkerannya. Sudah banyak kapal yang karam atau tenggelam tanpa sebab yang jelas. Pada awal Mei 1999, sebuah kapal bermuatan sekitar 250 kubik kayu gelondongan terdampar di sekitar pulau Nyamuk. Akibatnya nilai kayu yang diperkirakan mencapai Rp250 juta itu ludes.