Menguak Misteri Kampung Gantungan Sirah di Kebumen, Dulu Diduga Jadi Tempat Eksekusi Mati
Saat masa penjajahan Belanda, lokasi kampung itu digunakan sebagai tempat para tentara Belanda melakukan kekerasan terhadap warga pribumi.
Saat masa penjajahan Belanda, lokasi kampung itu digunakan sebagai tempat para tentara Belanda melakukan kekerasan terhadap warga pribumi.
Foto: YouTube BG Channel
Menguak Misteri Kampung Gantungan Sirah di Kebumen, Dulu Diduga Jadi Tempat Eksekusi Mati
Kampung Gantungan Sirah berada di Desa Sukomulyo, Kecamatan Rowokele, Kebumen. Kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia, arti dari “Gantungan Sirah” sendiri adalah gantungan kepala.
Dari namanya, kampung ini seperti menyimpan cerita menyeramkan. Namun beberapa penuturan warga menyimpulkan memang begitulah adanya.
-
Apa yang istimewa dari kampung di Kebumen ini? Tersembunyi di balik gua, begini potret kampung unik di Kebumen. Sebuah lorong goa terbentang di hadapan mata. Di balik goa itu terdapat sebuah kampung terpencil.
-
Apa yang ditemukan warga di Desa Surotrunan, Kebumen? Warga Desa Surotrunan, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen, dibuat heboh. Sebuah gundukan tanah misterius ditemukan pada salah satu pekarangan milik warga.
-
Apa yang terjadi pada embung di Desa Giritirto, Kebumen? Embung itu terletak di daerah perbukitan, tepatnya di Desa Giritirto, Kecamatan Karanggayam, Kebumen. Selintas tidak ada yang salah dengan pembangunan embung itu. Namun sejak dibangun pada tahun 2018 lalu, embung itu tidak bisa digunakan untuk kepentingan warga.
-
Di mana Desa Sembungan berada? Desa Sembungan sendiri merupakan desa tertinggi di Pulau Jawa. Menurut data dari Kemenparekraf, desa tersebut berada di ketinggian 2.300 meter di atas permukaan laut.
-
Di mana Desa Sekar Gumiwang berada? Menilik Desa Sekar Gumiwang yang Berada di Tengah Waduk Gajah Mungkur, Sempat Muncul saat Musim Kemarau Kini desa itu akan segera tenggelam lagi.
-
Di mana Desa Sikunang berada? Hal itulah yang dijumpai di Desa Sikunang, Kecamatan Kejajar, Wonosobo.
Melalui video yang diunggah pada 15 April 2024, kanal YouTube BG Channel berkesempatan mengunjungi kampung tersebut.
Pada siang hari, suasana kampung itu begitu sepi. Karena masih banyak ditumbuhi pohon, suasana siang terik jadi terasa tidak panas.
Banyak warga di sana yang bertani singkong. Hal ini ditandai dengan banyaknya kebun singkong di desa tersebut.
Wardiman, salah seorang warga Kampung Gantungan Sirah, mengatakan bahwa kini nama kampung itu sudah diganti dengan nama “Gunung Sari”.
Ia mengatakan, saat masih bernama “Gantungan Sirah”, di kampung itu sering terjadi warga yang bunuh diri dengan cara gantung diri.
Wardiman bercerita, waktu zaman penjajahan Belanda, lokasi kampung itu digunakan sebagai tempat para tentara Belanda melakukan kekerasan terhadap warga pribumi. Mereka melakukan eksekusi terhadap para warga dengan digantung kepalanya.
“Dulu kepalanya dipenggal dan diletakkan di bukit itu. Tapi kalau badannya ditaruh di tempat terpisah. Makanya lokasi itu dinamakan ‘gantungan sirah’,” kata Wardiman dikutip dari kanal YouTube BG Channel.
Banyak warga di Kampung Gantungan sirah yang berprofesi sebagai petani. Walau telah berubah nama menjadi “Gunung Sari”, tampaknya nama “Gantungan Sirah” masih kental bagi warga di sana.
- Ilmuwan Temukan Bongkahan Kerak Bumi yang Hilang, Lokasinya di Sini
- Menguak Jejak Bangunan Tua Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Hilang Tak Berbekas
- Menguak Misteri Situs Balekambang di Batang, Kolam Pemandian Diduga Peninggalan Abad ke-7 Masehi
- Menguak Misteri Makam Tunggal di Pekarangan Warga Salatiga, Bentuknya Mirip Makam Yahudi di Semarang
Tak hanya zaman penjajahan Belanda, salah seorang ibu-ibu di sana bercerita tempat itu juga menjadi lokasi eksekusi pada zaman PKI.
“Badannya dikasih di lokasi yang bernama ‘Gunung Sampir’, kalau kepalanya di sana. Waktu zaman PKI, penggalan-penggalan orang itu ditaruh di sana,” kata salah seorang warga.
Kampung Gantungan Sirah berbatasan langsung dengan hutan. Walaupun nama kampungnya seram, namun suasana kampung itu sungguh tenang dan asri.