Menilik 3 Kawasan Kampung Eropa di Surabaya, Bukti Kemegahan Masa Lalu
Bangunan-bangunan kuno, museum, monumen tersebar di sejumlah titik di Surabaya. Hal itu menjadi bukti kemasyhuran kota. Deretan bangunan kuno berarsitektur Eropa kemudian dikenal dengan sebutan Kampung Eropa.
Kota Surabaya dikenal sebagai kota metropolitan terbesar kedua setelah Jakarta. Tak ubahnya Jakarta, kesibukan di kota ini pun tak ada habisnya. Surabaya menjadi pusat pemerintahan, pusat ekonomi, perkantoran, pendidikan, dan lain sebagainya.
Keramaian Surabaya bahkan sudah terjadi sejak masa penjajahan Jepang dan Belanda. Kota ini menjadi saksi perlawanan para pemuda Indonesia. Kekalahan dan kemenangan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia silih berganti. Kesan kesejarahan itu masih bisa kita jumpai sampai sekarang.
-
Siapa yang meneliti sejarah Sidoarjo? Mengutip artikel berjudul Di Balik Nama Sidoarjo karya Nur Indah Safira (Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, 2000), Kabupaten Sidoarjo terkenal dengan sebutan Kota Delta yang merujuk pada sejarah daerah ini yang dulunya dikelilingi lautan.
-
Di mana sejarah terasi dapat ditelusuri? Sejarah terasi di kawasan Cirebon dapat ditelusuri hingga masa kekuasaan Pangeran Cakrabuana, yang memainkan peran penting dalam perkembangan kawasan tersebut.
-
Bagaimana KEK Singhasari memanfaatkan sejarah? Keunggulan lain dari KEK Singhasari yakni adanya sektor pariwisata dengan tema heritage and sejarah. Hal ini dilatarbelakangi nilai situs sejarah kerajaan Singhasari.
-
Bagaimana Asisi Suharianto menyajikan kisah-kisah sejarah? Asisi dan sang istri pun mendapatkan pengalaman luar biasa selama keliling dunia. Keduanya bertemu dengan saksi mata maupun para korban perang masa lalu di beberapa negara.
-
Apa bukti sejarah yang menunjukan kebesaran Purnawarman? “Inilah (tanda) sepasang telapak kaki yang seperti kaki Dewa Wisnu (pemelihara) ialah telapak yang mulia sang Purnawarman, raja di negeri Taruma, raja yang gagah berani di dunia”.
-
Apa yang menjadi cikal bakal sejarah penerbangan sipil di Indonesia? Pesawat persembahan dari masyarakat Aceh ini menjadi langkah besar industri penerbangan sipil di Indonesia. Saat ini, orang-orang bisa menikmati penggunaan transportasi udara yang jauh lebih nyaman dan aman tentunya. Namun, tidak banyak yang tahu bagaimana sejarah awal mula penerbangan sipil di Indonesia. Adanya transportasi udara ini berkat tokoh dan masyarakat terdahulu yang ikut andil dalam menorehkan sejarah penerbangan sipil di Indonesia.
Bangunan-bangunan kuno, museum, monumen tersebar di sejumlah titik di Surabaya. Hal itu menjadi bukti kemasyhuran kota Surabaya. Deretan bangunan kuno berarsitektur Eropa kemudian dikenal dengan sebutan Kampung Eropa.
Hampir seluruh kampung di Surabaya memiliki identitas khusus yang membedakan satu sama lain. Di Surabaya, kawasan Kampung Eropa sendiri ada di tiga titik. Berikut ulasannya:
Kampung Eropa 1
2020 Merdeka.com/pinterest.com
Kampung Eropa 1 membentang di sekitar kawasan jalan Rajawali, Kota Surabaya. Di kawasan ini bisa dijumpai bunker Rajawali.
Bunker Rajawali ini cukup unik. Bunker ini tidak berada di bawah tanah. Selain itu, daripada disebut bunker, bangunan ini lebih cocok disebut rumah.
Pasalnya, bunker ini bentuknya seperti rumah dengan tembok dan genteng. Bunker tersebut berbentuk persegi panjang. Tinggi bangunannya sekitar 2.5 meter dan luasnya berkisar 8 x 8 meter. Di sisi utara bangunan terdapat pintu yang terbuat dari baja.
Kampung Eropa 1juga meliputi kawasan Kalisosok, jalan Garuda Museum Bank Indonesia, Internatio, Taman Sejarah, PTPN 11-12, Gedung Singa, Jembatan Merah Plaza (JMP), jalan Veteran, Polrestabes, jalan Merak, jalan Keepanjen, jalan Pahlawan, kawasan Gubernuran, dan Kemayoran.
Penjara Bawah Tanah yang Mengerikan
2020 Merdeka.com/situsbudaya.id
Kalisosok dulu terkenal sebagai penjara bawah tanah yang mengerikan. Ada beragam mitos tentang Penjara Kalisosok, salah satunya suara angsa bersahut-sahutan ketika tengah malam.
Penjara yang dibangun sejak 1750 tersebut dulu menjadi penjara yang ditakuti para penjahat. Para bapak bangsa seperti Ir. Soekarno, H.O.S Tjokroaminoto, W.R Soepratman pernah merasakan dinginnya lantai Penjara Kalisosok.
Gedung Gubernuran disebut-sebut sebagai salah satu simbol pembangunan gedung berarsitektur modern di Kota Surabaya. Ada yang mengatakan bahwa ide pembangunan gedung ini mirip dengan gedung balai kota Hilversum di Belanda. Gedung ini menjadi bagian dari Bangunan Cagar Budaya.
Kampung Eropa 2
2020 Merdeka.com/instanbooking.id
Kampung Eropa 2 meliputi kawasan Siola, Tunjungan, Hotel Majapahit, Gedung BPN, Inna Simpang, eks Apotek Simpang, Gedung Grahadi, Balai Pemuda, eks Balaikota, dan Delta Plaza. Siola merupakan mall pertama di Surabaya yang berdiri pada tahun 1877. Saat ini, Siola difungsikan sebagai mall pelayanan publik bagi masyarakat Kota Surabaya.
Mall Siola menjadi Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap di bawah naungan pemerintah kota Surabaya. Di mall ini juga terdapat Museum Surabaya yang menceritakan perkembangan Surabaya. Termasuk beberapa peninggalan Hindia-Belanda yang ditemukan di kantor pemerintahan kota.
Di Siola, pengunjung juga dapat membeli oleh-oleh Surabaya di Sentra Usaha Kecil Menengah (UKM). Ada berbagai macam oleh-oleh yang dihasilkan dari kampung-kampung dan usaha dagang kecil berupa makanan, minuman, baju, pernak-pernik aksesoris hingga lukisan yang memiliki tema Surabaya.
Perobekan Bendera dan Tempat Pesta
2020 Merdeka.com/booking.com
Hotel Majapahit dulunya bernama Hotel Yamato. Hotel ini ialah tempat berlangsungnya kejadian ikonik dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Arek-arek Suroboyo marah besar mengetahui bendera merah-putih-biru berkibar di sisi paling tinggi Hotel Yamato. Kemarahan itu berujung pada penyobekan warna biru bendera.
Sementara itu, Balai Pemuda Surabaya dulunya pernah berfungsi sebagai societeit atau tempat pesta. Pada perkembangannya, gedung ini beralih fungsi dan kemudian lekat dengan para seniman Surabaya.
Gedung ini menjadi pusat apresiasi seni dan budaya yang dilakukan oleh para seniman Surabaya. Saat ini, gedung ini disewakan untuk masyarakat umum, baik untuk penyelenggaraan pernikahan, pameran, seminar, dan lain-lain.
Kampung Eropa 3
2020 Merdeka.com/grhawismilak.worspress.com
Pengelompokan Kampung Eropa di Surabaya menjadi tiga bagian didasarkan pada lokasinya. Pengelompokan ini diketahui dari unggahan akun instagram @lovesuroboyo pada 9 Maret 2020.
Menurut keterangan dalam unggahan tersebut, Kampung Eropa 3 meliputi kawasan sekitar jalan Darmo, Rumah Sakit Darmo, SMA Santa Maria, Graha Wismilak, Gereja Katolik Hati Kudus Yesus, SMA St. Loius, dan jalan Polisi Istimewa.
Gereja Katolik Hati Kudus Yesus merupakan Gereja Katedral Surabaya yang berdiri sejak tahun 1921. Gereja ini menjadi pusat aktivitas keuskupan. Pada tahun 2013, gereja ini ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya oleh pemerintah kota Surabaya.
Graha Wismilak dulunya merupakan sebuah toko. Toko itu menjual barang kebutuhan orang-oang Belanda seperti rokok, minuman keras, dan perabotan rumah yang indah.
Tahun 1942, ketika Jepang menduduki Surabaya, toko yang bernama Toko Yan itu tutup. Jepang mengalihfungsikan toko itu menjadi Kantor Polisi Jepang.
Setelah kemerdekaan Indonesia, bangunan itu menjadi Kantor Polisi Istimewa Surabaya. Kemudian di tahun 1993, bangunan itu dibeli oleh perusahaan rokok dan sampai kini dikenal dengan nama Graha Wismilak.