Mengenal Cosman Citroen, Sosok di Balik Bangunan-Bangunan Megah Kota Surabaya
Tak hanya dikenal di Surabaya, ia juga membangun sejumlah bangunan di Malang dan Semarang.
Tak hanya dikenal di Surabaya, ia juga membangun sejumlah bangunan di Malang dan Semarang.
Mengenal Cosman Citroen, Sosok di Balik Bangunan-Bangunan Megah Kota Surabaya
Kota Surabaya jadi saksi bisu pendudukan kolonialisme Belanda. Hal ini tampak dari bangunan-bangunan peninggalan Belanda yang tersebar di berbagai wilayahnya. Terutama di pusat Kota Surabaya. Dua sosok yang berperan besar menentukan wajah Surabaya pada masa kolonialisme adalah Gubernur Jenderal Daendels dan Cosman Citroen. Keduanya punya kiprah besar di Surabaya pada kurun waktu berbeda.Masa Perubahan
Sebelum Citroen tiba di Hindia Belanda pada tahun 1915, arsitektur di Surabaya masih tercermin dari gaya imperial Belanda yang dipopulerkan Gubernur Jenderal Daendels pada tahun 1808-1811. Baru pada awal abad ke-20, kedatangan generasi kedua arsitek Belanda, termasuk Citroen, membawa perubahan signifikan dalam bidang arsitektur di Kota Surabaya.
-
Dimana Gedung Cerutu berada di Kota Tua Surabaya? Mengutip Liputan6.com, ada dua bangunan cagar budaya di Kota Tua Surabaya kawasan Jalan Rajawali.Pertama, Gedung Cerutu.
-
Siapa arsitek Kebayoran Baru? Dalam pembangunan ini, arsitek yang memegang tanggung jawab besar adalah H. Moh. Soesilo yang merupakan murid Thomas Karsten, arsitek Hindia Belanda yang merancang Kota Bandung, Malang, dan Bogor pada masa penjajahan.
-
Siapa arsitek Yahudi di Surabaya? Mengutip dari unggahan TikTok @jadimaukemana, Cornelius Cosman Citroen merupakan arsitek Belanda beragama Yahudi yang punya jasa besar terhadap Kota Surabaya.
-
Apa ciri khas dari Gedung Cerutu di Kota Tua Surabaya? Ciri khas Gedung Cerutu adanya menara di atas gedung yang berbentuk seperti cerutu.
-
Siapa yang membangun gedung CTN Lamongan? Peninggalan Belanda Gedung CTN dibangun sekitar tahun 1935.
-
Dimana Keraton Surabaya berdiri? Istana Kadipaten Kasepuhan merupakan bangunan yang sekarang menjadi kantor Pos Besar Surabaya.
Profil
Pria kelahiran 26 Agustus 1881 baru tiba di Hindia Belanda pada tahun 1915. Dua tahun setelah kedatangannya, yakni pada tahun 1917 Citroen ditunjuk menjadi komite pelarangan pembangunan dan pelayanan riset arkeologi.
Mengutip Instagram @lovesuroboyo, Citroen juga merupakan pimpinan Museum Asosiasi Antik di Surabaya dan pernah bekerja sebagai advisor arsitektur di Kota Surabaya.
Maha Karya
Salah satu maha karya Citroen ialah Balai Kota Surabaya. Ia pertama kali membuat rancangan bangunan ini pada tahun 1915-1917. Akibat kendala biaya dan faktor lain pelaksanaan pembangunan pun terlambat. Pada tahun 1920, Citroen berhasil menyelesaikan tahap kedua pembangunan Balai Kota Surabaya, sebuah monumen dengan panjang 102 meter dan kedalaman 19 meter.
Mengutip Liputan6.com, biaya pembangunan Balai Kota Surabaya diperkirakan sekitar 1.000 gulden. Selanjutnya, Balai Kota Surabaya baru ditempati pada tahun 1927.
Selain Balai Kota Surabaya, beberapa karya monumental lain garapan Citroen di Kota Pahlawan yakni Gereja GKJW Darmo, RS Darmo, dan Jembatan Gubeng.
Citroen juga merombak bekas gedung Societeit Concordia pada tahun 1917-1918, merancang rumah tinggal di Jalan Sumatra pada 1918, perbaikan gedung Suiersundicaat pada 1925. Selain itu juga membangun rumah dinas Wali Kota Surabaya pada 1927, Christ Church di Jalan Diponegoro Kota Surabaya dan rumah tinggal di Jalan Kayoon Kota Surabaya.
Jejak Arsitek BelandaBangunan di Kota Lain
Tak hanya dikenal mengubah wajah Kota Surabaya, Citroen juga terlibat aktif dalam perancangan sejumlah bangunan di Malang dan Semarang. Ia merancang interior Balai Kota Malang dan terlibat dalam pembangunan Lawang Sewu Semarang.
Citroen juga merancang Jembatan Kayu Kebon Dalem pada 1918, yang kini sudah dibongkar serta diganti dengan jembatan beton. Kemudian Jembatan Wonokromo pada 1932, viaduct kereta api di Jalan Pahlawan pada 1933.
Salah satu karya terakhir Citroen yang terkenal yaitu gedung kantor perusahaan Borneo Smatra Maatschappij di Jalan Veteran Surabaya. Citroen meninggal dunia pada 1935, dan dimakamkan di Surabaya, Jawa Timur.