Minta Ganja Medis Dilegalkan, Aksi Ibu Ini di CFD Curi Perhatian Andien Aisyah
Ada seorang ibu yang menarik perhatian para warganet di sosial media Twitter. Ibu tersebut menyuarakan pelegalan ganja untuk medis.
Ada seorang ibu yang menarik perhatian para warganet di sosial media Twitter. Ibu tersebut menyuarakan pelegalan ganja untuk medis.
Salah satu publik figur yang turut menaruh perhatian adalah Andien Aisyah. Penyanyi solo tersebut menceritakan sosok ibu yang ditemuinya di Car Free Day (CFD) di Jakarta tersebut.
-
Kapan vape mulai menjadi tren? Vape, atau rokok elektronik, telah menjadi tren yang semakin populer di berbagai negara.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kenapa nama anjing lucu menjadi tren? Rasa sayang sang pemilik membuat mereka memberikan nama anjing lucu.
-
Kapan anggrek Tien ditemukan? Mengutip beberapa sumber, anggrek tien mulanya ditemukan oleh seorang ilmuwan lokal bernama Rusdi E. Nasution bersama J.B Comber pada tahun 1976.
-
Kapan Klenteng Talang dibangun? Klenteng Talang dulunya dibangun tahun 1450 masehi.
-
Bagaimana Tari Gandrung dibawakan? Salah satu ciri khas Tari Gandrung adalah melibatkan penari wanita profesional yang mengajak menari bersama tamu terutama pria dengan iringan musik berupa gamelan.
Ganja Medis
Twitter - Andien Aisyah
Seperti yang dilansir dari akun Twitter pribadi Andien Aisyah, ibu yang diketahui bernama Santi tersebut menyuarakan permintaannya pada Minggu (26/6) pagi. Tak hanya menyita perhatian saja, rasa simpati Andien juga ditujukan pada Santi yang membawa poster cukup besar tersebut.
"Tadi di CFD, ketemu seorang Ibu yang lagi brg anaknya (sepertinya ABK) bawa poster yang menurutku berani banget .. Pas aku deketin beliau nangis .." tulis Andien mengawali unggahannya di Twitter.
Lebih lanjut Andien mengungkapkan bahwa Santi memiliki anak bernama Pika yang diketahui mengidap penyakit Cerebral Palsy. Sedangkan untuk mengobati penyakit tersebut dibutuhkan ganja medis atau Minyak Biji Ganja (CBD Oil).
Surati MK
Twitter - Andien Aisyah
Lebih lanjut, dalam unggahan tersebut Andien mengatakan bahwa Santi akan mengirim surat kepada Mahkamah Konstitusi (MK). Surat tersebut berisi tentang permintaan untuk mendapatkan izin penggunaan ganja medis untuk pengobatan.
Rencananya, Santi akan mengirim surat permintaan tersebut bersamaan dengan Hari Anti Narkotika pada tanggal 26 Juni 2022. Surat tersebut pun sudah dibingkai dan selalu dibawa ketika Santi menyuarakan permintaannya di muka umum.
"Katanya Ibu Santi dan Pika mau jalan ke MK :’) mau kirim surat bertepatan dengan Hari Anti Narkotika Internasional." tulis Andien dalam postingannya.
Dalam thread yang ditulis, tak lupa Andien menuliskan doa terbaik untuk Santi dan anaknya. Ia juga mengungkapkan rasa simpatinya.
"Good luck bu, semoga Tuhan mudahkan usahamu dan Pika bisa cepat dapat terapi yang dibutuhkannya"
"Intinya dalam hal ini aku kesian dan empati sama Ibu tadi. Td beliau sempat cerita Pika itu tadinya anak yang ceria dan suka sepedahan (aku jd inget Kawa).. Dan aku kebayang sih, seorang Ibu pasti akan melalukan whatever it takes untuk kembali melihat senyum di wajah anaknya." pungkasnya dalam postingan di twitter.
Melihat unggahan tersebut, banyak warganet yang membanjiri kolom balasan akun twitter Andien. Tak sedikit yang bersimpati dengan kondisi yang dialami Ibu Santi dan anaknya.
Hingga saat ini postingan Andien telah mengundang puluhan ribu komentar pengguna twitter. Beberapa di antaranya juga telah membagikan ulang di akun Instagram.
Cerebral Palsy
Seperti yang dikutip dari laman alodokter, penyebab cerebral palsy bisa terjadi karena adanya masalah selama kehamilan. Cerebral palsy adalah kelainan gerakan, tonus otot, ataupun postur yang disebabkan oleh kerusakan otak yang belum matang dan berkembang.
Secara sederhananya, penyakit ini bisa disebut dengan lumpuh otak yang menyebabkan gangguan pada gerakan dan koordinasi tubuh. Gangguan perkembangan otak ini biasanya terjadi saat anak masih berada di dalam kandungan.
Namun, kondisi ini juga bisa terjadi ketika proses persalinan atau dua tahun pertama setelah kelahiran.