Mitos Candi Borobudur untuk Pasangan, Dipercaya bikin Hubungan Gagal
Candi Borobudur yang berdiri megah, menyimpan mitos bagi para pasangan yang mungkin ingin dihindari.
Tersusun dari batuan yang kokoh, Candi Borobudur menyimpan beragam mitos, termasuk mitos bagi pasangan.
Mitos Candi Borobudur untuk Pasangan, Dipercaya bikin Hubungan Gagal
Bagi pasangan yang mencari kedalaman makna dan kekayaan sejarah, Candi Borobudur menawarkan lebih dari sekadar kunjungan; ia menawarkan perjalanan melalui waktu, di mana mitos dan legenda menjadi hidup.
Dari mitos Singa Urung yang konon dapat meramalkan masa depan hubungan, hingga kepercayaan bahwa menaiki candi dapat menguji kekuatan cinta, setiap batu dan setiap sudut candi memiliki cerita untuk diceritakan.
Berikut adalah penjelasan mitos Candi Borobudur untuk pasangan.
-
Kapan Candi Borobudur dibangun? Dibangun pada abad ke-9, Borobudur dikenal sebagai salah satu situs bersejarah terbesar dan paling indah di dunia.
-
Di mana Candi Borobudur terletak? Candi Borobudur merupakan salah satu bangunan kuno nan ikonik di Indonesia. Terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
-
Kapan para Bhiksu Thudong tiba di Candi Borobudur? Setelah berjalan kaki dari Semarang selama lima hari, puluhan Bhiksu Thudong akhirnya tiba di kawasan Candi Borobudur.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pertunjukan tari perang di Candi Borobudur? Dalam relief, ada seorang pria tua berjenggot yang bertepuk tangan untuk menjaga irama tarian sang penari.
-
Mengapa Candi Mendut diperkirakan sezaman dengan Candi Borobudur? Berdasarkan temuan inskripsi yang berasal dari bagian atas pintu masuk, diperkirakan usia Candi Mendut lebih tua atau paling tidak sezaman dengan Candi Borobudur.
Singa Urung
Menurut mitos yang tersebar di masyarakat sekitar, ada sepasang arca singa yang dikenal sebagai Singa Urung. Dikatakan bahwa sepasang kekasih yang melewati antara kedua arca tersebut tidak akan sampai pada pernikahan. Dalam bahasa Jawa, ‘urung’ berarti gagal, yang menambah makna mistis pada mitos ini.
Mitos Naik Candi
Ada juga kepercayaan bahwa jika sepasang kekasih menaiki Candi Borobudur, hubungan mereka akan kandas. Banyak yang percaya bahwa meskipun hubungan mereka sudah sangat serius sampai tahap tunangan, mereka bisa putus jika berani menaiki candi tersebut.
Patung Singa
Konon, siapapun yang melewati tangga dengan berkata kasar atau memiliki niat buruk, maka penunggu patung singa dipercaya akan menghantui dalam mimpi. Jika yang lewat adalah pasangan kekasih, konon hubungannya akan kandas dan gagal sampai ke pelaminan.
Bagi pasangan yang berkunjung, ini bisa menjadi cerita menarik untuk dibagikan dan mungkin, bagi yang percaya, menjadi peringatan untuk berhati-hati saat menjelajahi candi yang indah ini.
Mitos Candi Borobudur Lainnya
Candi Borobudur, yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, adalah salah satu keajaiban dunia yang diakui UNESCO dan merupakan warisan budaya yang kaya akan sejarah dan misteri. Berikut adalah beberapa mitos yang terkenal tentang Candi Borobudur lainnya:
- Mitos Pembangunan Candi Borobudur
Salah satu misteri terbesar adalah proses pembangunannya sendiri. Bagaimana mungkin orang-orang di zaman dahulu, tanpa peralatan canggih, mampu membangun struktur megah ini hanya dari batu-batu besar tanpa pondasi yang dalam.
- UFO dalam Relief Borobudur
Ada relief misterius di Borobudur yang dikaitkan dengan kendaraan makhluk luar angkasa. Namun, banyak yang menyangkal klaim ini dan mengatakan bahwa relief tersebut sebenarnya menggambarkan simbol-simbol Buddha kuno seperti 7 permata raja dalam kosmologi Buddha.
- Kunto Bimo
Mitos ini berkaitan dengan stupa-stupa di Borobudur. Dikatakan bahwa siapa saja yang bisa menyentuh arca Buddha di dalam stupa melalui lubang-lubang kecil akan mendapatkan keberuntungan atau keinginannya akan terkabul.
- Misteri Arsitek Borobudur
Hingga saat ini, masih menjadi misteri siapa arsitek yang merancang dan membangun Candi Borobudur yang megah ini.
- Patung yang Belum Selesai
Ada patung Buddha terbesar di kawasan Candi Borobudur yang hingga kini belum terselesaikan. Beberapa teori menyebutkan bahwa hal ini disengaja karena dalam ajaran Buddha, konsep sunyata atau ketiadaan sangat penting, sehingga patung tersebut dibiarkan tidak selesai.
- Mitos Candi Borobudur Sebagai Bangunan Alien
Beberapa orang percaya bahwa Candi Borobudur bukan buatan manusia, melainkan oleh alien atau makhluk halus karena ukurannya yang besar dan teknologi pembangunannya yang canggih untuk zamannya.
Bagikan cerita-cerita ini dengan pasangan Anda saat mengunjungi Candi Borobudur, dan rasakan sendiri aura mistis yang menyelimuti salah satu mahakarya arsitektur ini.
Tentang Candi Borobudur
Candi Borobudur adalah monumen Buddha Mahayana yang megah dan merupakan candi Buddha terbesar di dunia, terletak di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia.
Dibangun pada abad ke-9 selama pemerintahan Dinasti Sailendra, candi ini terdiri dari sembilan platform bertingkat, enam berbentuk persegi dan tiga berbentuk lingkaran, yang diakhiri dengan sebuah stupa pusat.
Arsitektur dan Relief
Candi ini dibangun dari batu andesit abu-abu dan dihiasi dengan 2.672 panel relief dan awalnya 504 patung Buddha. Stupa pusat dikelilingi oleh 72 patung Buddha, masing-masing duduk di dalam stupa berlubang. Monumen ini mengarahkan peziarah melalui sistem tangga dan koridor yang luas dengan 1.460 panel relief naratif pada dinding dan balustrade. Borobudur memiliki salah satu koleksi relief Buddha terluas di dunia.
Sejarah dan Restorasi
Borobudur dibangun selama pemerintahan Dinasti Sailendra dan desain candinya mengikuti arsitektur Buddha Jawa, yang memadukan tradisi pribumi Indonesia tentang pemujaan leluhur dan konsep Buddha tentang mencapai nirvana. Monumen ini adalah tempat suci bagi Buddha dan tempat ziarah Buddha. Bukti menunjukkan bahwa Borobudur dibangun pada abad ke-8 dan kemudian ditinggalkan setelah penurunan kerajaan Hindu di Jawa pada abad ke-14 dan konversi Jawa ke Islam.
Pengetahuan dunia tentang keberadaannya dipicu pada tahun 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang saat itu adalah penguasa Inggris di Jawa, yang diberitahu tentang lokasinya oleh penduduk asli Indonesia.
Borobudur telah dilestarikan melalui beberapa proyek restorasi, dengan proyek restorasi terbesar selesai pada tahun 1983 oleh pemerintah Indonesia dan UNESCO, diikuti dengan pencantuman monumen sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Pentingnya Budaya
Borobudur tetap populer untuk ziarah, dengan umat Buddha di Indonesia merayakan Hari Waisak di monumen ini. Di antara atraksi wisata Indonesia, Borobudur adalah monumen yang paling banyak dikunjungi.
Candi Borobudur tidak hanya penting secara arkeologis, tetapi juga memainkan peran penting dalam membentuk estetika, arsitektur, dan identitas budaya Indonesia. Ini adalah situs yang harus dikunjungi bagi siapa saja yang tertarik dengan sejarah, arsitektur, dan spiritualitas.