Narapidana Lapas Terkena Penyakit Kulit, Ternyata Air Sumur Tercemar
Ratusan Narapidana Lapas Kelas II A Ambarawa menderita penyakit kulit. Usut punya usut ternyata air sumur di lapas itu tercemar magnesium. Penyebaran penyakit itupun semakin cepat dan luas karena padatnya lapas.
Ratusan Narapidana Lapas Kelas II A Ambarawa menderita penyakit kulit. Usut punya usut ternyata air sumur di lapas itu tercemar magnesium. Penyebaran penyakit itupun semakin cepat dan luas karena padatnya lapas.
Karena penyakit ini, banyak dari mereka yang mengeluh gatal-gatal. Mereka pun menjalani pengobatan massal di aula lapas. Lalu seperti apa dampak dari penyakit kulit yang diderita para penghuni lapas Kelas II A Ambarawa? Berikut selengkapnya:
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Kualitas Air Buruk
©YouTube/Liputan SCTV
Pengelola lapas mengatakan bahwa kualitas air yang digunakan untuk mandi dan mencuci pakaian dinilai buruk. Pihak lapas mengatakan bahwa air sumur yang digunakan para narapidana mengandung magnesium tinggi sehingga memicu penyakit kulit seperti dermatitis hingga skabies.
“Untuk 75 persen dari narapidana Lapas Ambarawa ini penyakit kulit. Karena mungkin di sini dari struktur geografis airnya mengandung magnesium. Jadi meskipun sudah kita olah mungkin efek-efek kimianya masih belum bisa tersaring dengan bagus,” kata Reza Aulia Kurniawan, Binadik Lapas Ambarawa, dikutip dari kanal YouTube Liputan6.
Faktor Kepadatan Lapas
©YouTube/Liputan SCTV
Tak hanya air, faktor lain yang menyebabkan penyakit itu cepat menular adalah kepadatan penghuni lapas. Karena keadaan itu, para narapidana diharapkan bisa menjaga kesehatan kulitnya.
“Paling banyak gatal, dematitis, skabies, dan banyak sekali. Kita memberikan edukasi pada pasien-pasien supaya bisa menjaga kesehatan kulitnya, kemudian kita juga melakukan pemberian obat kepada pasien,” kata Erlina, dokter yang memeriksa para narapidana.
Terkait tercemarnya air sumur dengan magnesium, pihak lapas masih mendalami hal itu. Mereka pun rutin memeriksa kesehatan warga binaan untuk menekan penularan penyakit.