Orografis adalah Hujan di Pegunungan, Ketahui Penyebab dan Proses Terjadinya
Hujan merupakan sebuah fenomena alam yang ada di bumi, meskipun masih ada beberapa orang yang tidak terlalu menganggap hujan sebagai sebuah fenomena alam karena masih banyak fenomena alam di dunia yang menakjubkan lainnya. Jenisnya beragam salah satunya hujan orografis yang khas.
Indonesia dengan iklim tropisnya menghasilkan dua musim, yakni musim hujan dan kemarau. Wajarnya musim hujan terjadi dalam jangka waktu separuh dari musim kemarau setiap tahunnya. Hal unik dari hujan dapat dibedakan menjadi berbagai macam kategori hujan.
Proses terjadinya hujan ialah berasal dari perbedaan suhu, kadar air, dan tempat terjadinya hujan. Misalnya hujan muson yang terjadi karena faktor matahari dan rotasi bumi. Selain itu ada hujan frontal, konvektif, hujan frontal, hingga hujan orografis.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Apa itu Jenang Saren? Jenang Saren adalah kuliner tradisional yang dikenal di beberapa daerah seperti di Solo, Yogyakarta, dan sekitarnya.
-
Kenapa Jurig Jarian muncul? Legenda ini mengisahkan bahwa Jurig Jarian adalah hasil energi negatif yang berkumpul di lokasi tersebut.
-
Bagaimana bentuk Jurig Jarian? Mulai dari perempuan berambut panjang, sosok bertubuh tinggi dan besar sampai yang menyerupai tuyul karena ukurannya yang kecil dan berkepala botak.
-
Kenapa Jenang Saren warnanya hitam pekat? Jenang ini dinamakan “saren” karena warnanya yang hitam legam. Warna hitam ini berasal dari merang yang dibakar.
-
Mengapa pantun hujan lucu penting? Pantun hujan lucu memiliki kepentingan dalam memberikan hiburan dan keceriaan di tengah-tengah cuaca yang sering kali membuat suasana menjadi teduh.
Berbicara mengenai hujan orografis berhubungan dengan topografi daratan Indonesia yang didominasi dengan dataran tinggi dan dataran rendah. Pertemuan dataran ini menghasilkan hujan orografis. Hujan Orografis adalah terjadi karena faktor geografis. Secara khusus, hujan orografis adalah hujan di pegunungan.
Selain itu, proses terjadinya hujan orografis berkaitan dengan tekanan suhu yang berlangsung dalam siklus hujan tertentu. Berikut ulasan hujan orografis melansir dari elib.unikom.ac.id, dan liputan6.com.
Hujan Orografis adalah Hujan Pegunungan
©2021 Merdeka.com/pexels-gabriela-palai
Hujan terbentuk apabila titik-titik air yang terpisah dari awan jatuh ke bumi. Sebelum terjadinya hujan, pasti ada awan karena awan adalah penampung uap air dari permukaan bumi. Air yang ada di permukaan bumi baik laut, sungai, atau danau menguap karena panas dari sinar matahari.
Uap air ini akan naik dan menjadi awan. Awan yang mengandung uap air ini akan terkumpul menjadi awan yang mendung. Pada suhu tertentu di atmosfer, uap air ini akan mengembun dan turun menjadi hujan.
Sebagaimana yang telah diketahui ada banyak sekali jenis hujan yang membasahi bumi. Yang membedakan hujan ini salah satunya ialah faktor penyebab terjadinya hujan tersebut. Salah satu jenis hujan berdasarkan proses terjadinya adalah hujan orografis.
Hujan orografis adalah hujan yang terjadi karena angin yang mengandung uap air bergerak horizontal.
Karakteristik hujan orografis berbeda dengan jenis hujan lainnya. Karakteristik hujan orografis adalah terjadi di pegunungan. Penyebab hujan orografis tidak lain ialah karena angin fohn yang ada di pegunungan. Selain itu, hujan orografis akan turun di kawasan lereng gunung.
Penyebab dan Proses Terjadinya Hujan Orografis
©2021 Merdeka.com/pexels-harrison-haines
Hujan orografis adalah hujan yang terjadi di daerah pegunungan. Naiknya udara yang mengandung uap air ini ke atas akan menyebabkan terjadinya penurunan suhu di atas gunung dan kemudian terkondensasi hingga pada akhirnya menyebabkan terjadinya hujan. Tahapan terjadinya hujan orografis ini terjadi secara runtut dan teratur membentuk sebuah kronologi.
Hujan orografis terjadi karena udara yang mengandung uap air dipaksa oleh angin menaiki lereng pegunungan. Semakin ke atas makin dingin sehingga terjadi kondensasi, terbentuklah sebuah awan hitam atau titik-titik air. Lama kelamaan, titik-titik air ini akan mengalami kejenuhan yang akhirnya terjadilah hujan. Hujan yang jatuh pada lereng yang dilaluinya disebut hujan orografis.
Kondisi suhu pegunungan yang dingin, akan menghasilkan hujan salju. Kondisi berbeda di lereng yang berlawanan, bertiup angin jatuh yang kering dan disebut daerah bayangan hujan. Beberapa kondisi daerah bayangan hujan terjadi curah hujan biasanya rendah.
Dampak Terjadinya Hujan Orografis
©2021 Merdeka.com/pexels-tsvetoslav-hristov
Melansir dari Ilmugeografi.com, beberapa manfaat hujan orografis ialah:
- Memperbaiki kualitas udara yang berada di sekitar lokasi hujan
- Mengurangi tingkat polusi udara
- Meningkatkan ekonomi manusia, yakni yang berperan dalam bidang cocok tanam
- Meningkatkan produktivitas manusia, yakni yang mempunyai mata pencaharian 5. sebagai petani atau nelayan
- Mencegah terjadinya kekeringan karena menyimpan cadangan air hujan
- Memberikan persediaan air bersih
- Menambah persediaan air tanah
- Mendukung keberhasilan dalam bidang pertanian/ perkebunan
- Menjaga agar lingkungan tetap subur
- Menyuburkan tanah karena selalu basah
- Menjaga kelestarian hutan
- Menjaga kelangsungan hidup makhluk hidup yakni manusia, binatang, dan juga tumbuh- tumbuhan
- Salah satu sumber tenaga listrik
- Sebagai salah atau sumber energi
- Menyirami tanaman sehingga terlihat hijau dan subur
Di sisi lain ada dampak buruk hujan orografis di pegunungan.
- Pengaruh hujan terhadap penentuan bentuk tanah bersifat kimiawi dan sebagian bersifat mekanis. Bersifat kimiawi karena air hujan bukan air murni.
- Di atmosfer air hujan menyerap gas-gas atmosfer, yaitu gas oksigen, gas nitrogen, dan karbon dioksida. Disamping gas-gas ini, air hujan menyerap sejumlah asam nitrat, asam belerang, garam-garam, mikroorganisme, dan debu. Sehingga menentukan kualitas tanah di pegunungan.
- Proses mekanis air hujan yaitu air hujan turun sangat deras dapat mengikis dan menggores tanah sehingga terbentuk selokan. Hujan yang turun dengan lebat dapat menghanyutkan tanah berkubik-kubik yang daya angkutnya sama dengan sungai.
- Jika diatas tanah tumbuh pepohonan dan semak belukar, maka tanah ini tidak akan hanyut oleh air hujan. Jika tanah tidak terlindung oleh pepohonan, maka mudah hanyut oleh air hujan.
Proses Umum Terjadinya Hujan
©2021 Merdeka.com/pexels-tobias-bjørkli
Hujan adalah bentuk presipitasi yang berbentuk cairan yang turun sampai ke bumi. Presipitasi adalah proses pengembunan di atmosfer. Proses terjadinya air hujan adalah jalannya bentuk presipitasi berbentuk cairan yang turun sampai ke bumi. Begitu juga berlaku untuk hujan orografis dengan kaki gunung yang bertemu dengan laut, sungai, maupun danau.
Air yang ada di permukaan bumi baik laut, sungai atau danau menguap karena panas dari sinar matahari. Uap air ini akan naik dan menjadi awan. Awan yang mengandung uap air ini akan terkumpul menjadi awan yang mendung. Pada suhu tertentu di atmosfer, uap air ini akan mengembun dan turun menjadi hujan.
Siklus air menurut Mulyo (2004) membedakannya menjadi 3 jenis. Di antaranya ialah:
1.Siklus Pendek
Penguapan air laut - konveksi - kondensasi - terbentuk awan di atas lautan - hujan yang terjadi lautan.
2.Siklus Sedang
Penguapan air laut - konveksi - kondensasi - terbawa angin kemudian air hujan tersebut mengalir kembali ke laut.
3.Siklus Panjang
Penguapan air laut - konveksi - turun hujan - terjadi aliran permukaan dan aliran bawah tanah-kemudian aliran permukaan ataupun aliran bawah tanah tersebut mengalir kembali ke laut. Konveksi adalah aliran. Kondensasi adalah proses terbentuknya awan.