Penyebab Penyakit Diare, Ketahui Gejala dan Cara Mencegahnya
Meskipun termasuk gangguan kesehatan yang umum terjadi, namun Anda perlu mengetahui beberapa penyebab penyakit diare yang dapat mengancam sewaktu-waktu. Beberapa penyebab penyakit diare ini bisa berasal dari infeksi virus, bakteri, dan juga parasit. Bukan hanya itu, konsumsi obat tertentu serta gangguan pencernaan.
Hampir setiap orang tentu sudah pernah mengalami gangguan diare. Gangguan kesehatan yang satu ini umumnya ditandai dengan gejala perut mulas dan buang air besar secara terus menerus. Bahkan, dalam satu hari bisa saja buang air besar hingga 10 kali atau lebih. Kondisi ini biasanya menunjukkan bahwa terjadi gangguan dalam sistem pencernaan sehingga tidak dapat berfungsi dengan normal.
Tidak heran, orang yang sedang mengalami diare sangat merasa terganggu. Pekerjaan atau aktivitas sehari-hari tidak dapat dilakukan dengan baik dan lancar. Sebab, orang yang sedang mengalami diare biasanya merasakan kondisi lemas karena tubuh terpaksa mengeluarkan cairan lebih banyak dari biasanya.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kenapa bantuan pangan diberikan di Jateng? “Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah kepada masyarakat. Hingga saat ini masih banyak masyarakat yang masih membutuhkan,” kata Nana.
-
Siapa yang mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap bencana kekeringan di Jateng? Namun Pak Suharyanto mengingatkan masyarakat bahwa meski tidak ada dampak El Niño, namun bencana kekeringan di Jawa Tengah masih mungkin terjadi, sehingga tetap perlu waspada.
-
Siapa yang menerima bantuan pangan di Jateng? Ada sebanyak 3.583.000 keluarga penerima manfaat di Jawa Tengah yang bakal menerima bantuan tersebut.
-
Bagaimana warga Jateng merayakan kemenangan Timnas Indonesia? Setelah pertandingan selesai, mereka larut dalam euforia. Beberapa warga menyalakan kembang api untuk merayakan kemenangan bersejarah itu.
Meskipun termasuk gangguan kesehatan yang umum terjadi, namun Anda perlu mengetahui beberapa penyebab penyakit diare yang dapat mengancam sewaktu-waktu. Beberapa penyebab penyakit diare ini bisa berasal dari infeksi virus, bakteri, dan juga parasit. Bukan hanya itu, konsumsi obat tertentu serta gangguan pencernaan juga bisa memicu penyakit diare.
Selain mengetahui beberapa penyebab penyakit diare, perlu diketahui pula gejala apa saja yang biasanya terjadi dan bagaimana cara pencegahan yang tepat untuk meminimalisir risiko ini. Dengan mengetahui beberapa informasi ini tentu dapat memudahkan untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat agar terhindar dari berbagai ancaman penyakit.
Dilansir dari Mayoclinic, berikut kami merangkum beberapa penyebab penyakit diare, beserta gejala dan cara pencegahannya yang perlu diketahui.
Mengenal Penyakit Diare
©Shutterstock.com/ Alliance
Sebelum mengetahui beberapa penyebab penyakit diare, perlu diketahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan diare. Diare merupakan kondisi buang air besar dengan tekstur encer atau cair. Biasanya diare hanya terjadi dalam beberapa hari dan dapat sembuh dengan sendirinya. Meskipun begitu, seseorang juga bisa mengalami diare hingga berminggu-minggu.
Jika hal ini terjadi, biasanya menandakan terjadinya gangguan atau masalah kesehatan lain.
Orang yang mengalami diare hingga berminggu-minggu kemungkinan sedang terjadi kondisi iritasi usus besar, atau gangguan lain yang lebih serius, seperti infeksi kronis atau penyakit radang usus. Dengan begitu, jika mengalami kondisi ini sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan keadaan dan mendapatkan penanganan yang lebih tepat.
Penyebab Penyakit Diare
Setelah mengetahui pengertiannya, berikutnya perlu diketahui beberapa penyebab penyakit diare yang biasanya terjadi. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penyebab penyakit diare bisa datang dari infeksi virus, bakteri, jamur, pengaruh obat, atau juga beberapa gangguan pencernaan lain. Berikut penjelasan lengkapnya:
- Virus : diare bisa disebabkan oleh infeksi virus Norwalk, cytomegalovirus dan virus hepatitis. Rotavirus adalah penyebab umum diare akut pada anak.
- Bakteri dan parasit : penyebab diare yang datang dari bakteri dan parasite bisa didapatkan dari konsumsi makanan atau air yang telah terkontaminasi dengan bakteri maupun parasit.
- Konsumsi Obat tertantu : konsumsi obat-obatan juga bisa menyebabkan penyakit diare. Hal ini biasanya terjadi ketika Anda mengonsumsi obat antibiotik. Obat ini dapat menghancurkan bakteri baik dan jahat secara bersamaan sehingga dapat mengganggu keseimbangan alami bakteri dalam usus.
- Intoleransi laktosa : Laktosa adalah gula yang ditemukan dalam susu dan produk susu lainnya. Orang yang kesulitan mencerna laktosa bisa mengalami diare setelah mengonsumsi produk susu. Kondisi intoleransi laktosa ini dapat meningkat seiring bertambahnya usia karena kadar enzim yang membantu mencerna laktosa turun setelah masa kanak-kanak.
- Intoleransi fruktosa : Fruktosa adalah gula yang ditemukan secara alami dalam buah-buahan dan madu. Terkadang ditambahkan sebagai pemanis pada minuman tertentu. Bagi orang yang kesulitan mencerna fruktosa, dapat menimbulkan efek diare setelah mengonsumsinya.
- Pemanis buatan : pemanis buatan juga bisa menyebabkan kondisi diare. Pada sebagian orang, konsumsi permen karet yang mengandung pemanis buatan sorbitol dan mannitol bisa mengalami gangguan diare.
- Pasca operasi : seseorang yang telah melakukan operasi pengangkatan perut atau kandung empedu terkadang bisa mengalami gangguan diare.
- Gangguan pencernaa lainnya : pada kondisi diare kronis biasanya disebabkan oleh beberapa gangguan pencernaan seperti penyakit Crohn, kolitis ulserativa, penyakit celiac, kolitis mikroskopis, dan sindrom iritasi usus besar.
Gejala Diare
©2015 Merdeka.com/shutterstock
Setelah mengetahui beberapa penyebab penyakit diare, terdapat beberapa gejala yang sering muncul saat seseorang menderita diare. Berikut adalah beberapa gejala umum yang terjadi pada penderita diare:
- Tinja encer dan encer
- Kram perut
- Sakit perut
- Demam
- Darah di bangku
- Lendir di bangku
- Kembung
- Mual
- Kebutuhan mendesak untuk buang air besar
Risiko Komplikasi
Setelah mengetahui penyebab penyakit diare dan gejalanya, perlu diketahui pula beberapa risiko komplikasi yang dapat terjadi pada kondisi diare. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa kondisi diare sering kali menyebabkan risiko dehidrasi pada penderitanya.
Jika dibiarkan begitu saja, kondisi dehidrasi ini akan semakin parah dan dapat mengancam nyawa. Terlebih lagi jika terjadi pada anak-anak, kondisi ini dinilai sangat membahayakan karena anak-anak belum mempunyai daya tahan tubuh yang kuat. Berikut beberapa kondisi komplikasi yang dapat terjadi.
Dehidrasi pada orang dewasa :
- Haus yang berlebihan
- Mulut atau kulit kering
- Sedikit atau tidak ada buang air kecil
- Lemas, pusing atau pusing
- Kelelahan
- Urine berwarna gelap
Dehidrasi pada bayi dan anak-anak:
- Popok tidak basah dalam tiga jam atau lebih
- Mulut dan lidah kering
- Demam di atas 102 F (39 C)
- Menangis tanpa air mata
- Mengantuk, tidak responsif atau mudah tersinggung
- Penampilan cekung ke perut, mata atau pipi
Cara Mencegah Diare
©Pixabay
Setelah mengetahui penyebab penyakit diare, gejala, dan risiko koplikasinya, terakhir perlu diketahui bagaimana cara tepat untuk melakukan pencegahan pada gangguan kesehatan ini.
Cara mencegah penyakit diare ini tidak lain dilakukan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehingga terhindari dari risiko infeksi bakteri, virus, dan jamur yang dapat menyebabkan penyakit diare. Berikut beberapa cara pencegahan yang dapat dilakukan:
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyiapkan makanan. Selain itu juga perlu mencuci tangan setelah menyentuh daging mentah, menggunakan toilet, mengganti popok, bensin, atau membuang ingus.
- Gunakan sabun saat mencuci tangan dan menggosok tangan minimal 20 detik. Cara ini dapat membantu membunuh kuman, bakteri, virus, dan jamur dengan efektif.
- Jika jauh dari akses air untuk mencuci tangan, Anda bisa menggunakan bahan pembersih tangan lainnya. Gunakan pembersih berbahan dasar alkohol dengan mengoleskannya ke permukaan tangan, lalu gosok hingga merata untuk membunuh bakteri maupun virus. Gunakan produk yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol.