PSIS Semarang Dihukum Larangan Bertanding Tanpa Penonton Sampai Akhir Musim, Ini Faktanya
PSIS berencana melakukan banding karena hukumannya dinilai terlalu berat
PSIS berencana melakukan banding karena hukumannya dinilai terlalu berat
PSIS Semarang Dihukum Larangan Bertanding Tanpa Penonton Sampai Akhir Musim, Ini Faktanya
Perjuangan PSIS Semarang semakin berat dalam mengarungi sisa musim BRI Liga 1 2023/2024. Mereka harus menjalani semua laga kendang sisa tanpa dukungan penonton setianya di stadion.
Sanksi tersebut tak lepas dari kericuhan yang terjadi di Stadion Jatidiri dalam pertandingan antara PSIS Semarang melawan PSS Sleman menjelang pertandingan berakhir.
Lalu apa saja fakta-fakta terkait hukuman ini?
-
Siapa yang didatangkan PSIS Semarang? Pada Selasa (14/11), PSIS Semarang resmi datangkan pemain baru mereka, Evan Dimas Darmono dari Arema FC.
-
Kapan PSSI dibentuk? PSSI sudah hadir sejak zaman penjajahan Belanda dan dibentuk di Yogyakarta pada tahun 1930.
-
Kapan Yoyok Sukawi menjadi Asisten Manajer PSIS Semarang? Pada usia 19 tahun, ia sudah menjadi seorang Asisten Manajer.
-
Mengapa PSSI dibentuk? Organisasi olahraga yang berdiri di zaman kolonial Belanda yaitu Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia atau disingkat PSSI sudah terbentuk sejak tahun 1930. PSSI sendiri sebagai bentuk upaya politik untuk menentang segala macam penjajahan.
-
Dimana PSSI dibentuk? PSSI sudah hadir sejak zaman penjajahan Belanda dan dibentuk di Yogyakarta pada tahun 1930.
-
Bagaimana ciri khas jersey kedua PSIS Semarang? Khusus untuk jersey kedua mereka, ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Di tengah dominasi warna putih ada motif garis monokromatik yang melukiskan aliran sungai dengan permainan warna harmoni yang melambangkan budaya dan gaya hidup masyarakat Kota Semarang.
1. Hukuman Bertanding Tanpa Penonton
Hukuman bertanding tanpa penonton dikeluarkan langsung oleh PSSI selaku induk sepak bola Indonesia.
Berdasarkan surat dari PSSI, PSIS Semarang dianggap melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 karena terjadi pengulangan kejadian yang sama yaitu keributan antara suporter PSIS Semarang dengan suporter klub tamu.
Keributan itu menyebabkan adanya korban luka-luka dan hal itu diperkuat dengan bukti-bukti yang cukup untuk menegaskan terjadinya pelanggaran disiplin.
2. PSIS Keberatan
Terkait hukuman ini, manajemen PSIS Semarang menyampaikan keberatan. Bagi mereka, hukuman tersebut sungguh tidak adil.
“Hukuman sangat berat dan tidak adil karena larangan pertandingan tanpa penonton hingga akhir musim,” kata CEO PSIS Semarang A.S Sukawijaya dikutip dari ANTARA pada Kamis (7/12).
3. Panitia Sudah Berusaha Maksimal
Menurut Yoyok Sukawi CEO PSIS Semarang , dalam peristiwa itu sebenarnya PSIS sebagai tuan rumah yang menjadi korban.
Bagi Yoyok, Panitia Pelaksana Pertandingan PSIS Semarang sudah berusaha maksimal sejak awal hingga bergerak cepat untuk mengatasi kejadian di dalam stadion.
“Bisa mengatasi dengan baik sehingga semua bisa pulang dengan selamat,” ujar Yoyok.
4. Ajukan Banding
Tak hanya hukuman bertanding tanpa penonton, PSIS Semarang juga mendapat denda sebesar Rp25 juta dan hukuman lebih berat jika hal tersebut terulang kembali. Atas hukuman yang dinilai memberatkan, pihak PSIS Semarang berencana akan mengajukan banding.
“Sanksi berat, perjuangan semakin berat. Namun tidak ada kata menyerah. Kami nyatakan banding,” tulis PSIS Semarang dalam akun Instagramnya.
5. Kronologi Kericuhan
Kronologi kericuhan itu bermula dari saling ejek antara pendukung PSIS Semarang, Snex di tribun utara dan pendukung PSS Sleman di tribun barat.
Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan, Agung Buwono dan Yoyok Sukawi mencoba mendatangi tribun untuk menghentikan aksi saling ejek, namun upaya mereka tak dihiraukan sehingga terjadi kericuhan.
Diketahui, dalam pertandingan itu sebanyak 1.600 pendukung PSS Sleman datang ke Semarang. Kericuhan itu tidak sampai berlanjut ke luar stadion dan petugas keamanan berhasil meredakan situasi.