Rekam Jejak Perkembangan Budaya, 20 Seniman Sleman Gelar Pameran Ini
Sebanyak 20 perupa asal Sleman menggelar acara pameran lukisan bertajuk "Eksotis Art" yang berlangsung selama 6 hari pada 25-30 Oktober 2021. Harapannya pameran tersebut dapat memberi pemahaman masyarakat tentang seni rupa dan sebagai media publikasi pariwisata.
Karya seni bisa menjadi saluran eksplorasi dari para seniman yang membuatnya. Eksplorasi itu bisa bermacam-macam, mulai dari perkembangan budaya, sejarah, keindahan alam, kehidupan masyarakat, dan lain sebagainya. Itulah yang ingin diwujudkan 20 perupa yang tergabung dalam Komunitas Perupa Sleman (KPS).
Mereka menggelar acara pameran lukisan dengan tema “Eksotis Art” yang berlangsung selama enam hari pada 25-30 Oktober 2021.
Menurut Sekretaris KPS Agus Nuryanto, pameran tersebut diselenggarakan setahun sekali yang didanai oleh Dana Keistimewaan (Danais) melalui Dinas Kebudayaan (Kundha Kebudayaan) Kabupaten Sleman.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
“Karena kami menganggap apa yang ada di Sleman merupakan sesuatu yang eksotis yang mampu direkam menjadi karya seni,” ungkap Agus yang juga pengurus HIPPI (Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia) DPC Sleman ini.
Analogi Sebuah Lukisan
©2021 Merdeka.com/Shani Rasyid
Salah satu karya lukis yang ditampilkan adalah karya Zipit Supomo dengan judul “1 bunga di antara 1001 bunga” yang menggambarkan Keberadaan Candi Prambanan yang ada di Kabupaten Sleman. Selanjutnya ada karya Agus Nuryanto dengan judul “Semar
Mbangun Sleman” yang merupakan karya tendensius sosial. Dalam karyanya, Agus menghalusinasikan pembangunan fisik di kabupaten Sleman seperti khayangan bersemayamnya para dewa. Beranalogikan Semar mbangun Kahyangan dalam lampahan wayang kulit.
“Semar ini berada di antara gedung-gedung yang ada di Kabupaten Sleman seperti ada Gedung UGM yang menggambarkan di Sleman ada kota Pendidikan, ada Bangunan Sleman City Hall sebagai bentuk sektor ekonomi, ada gedung DPRD menggambarkan sebagai Pusat Pemerintahan, ada masjid yang menggambarkan bahwa di sini ada spiritual,” jelas Agus dilansir dari pers rilis acara tersebut.
Sambutan Bupati Sleman
©2021 Merdeka.com/Shani Rasyid
Dalam sambutan tertulisnya, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan bahwa kegiatan pameran lukisan itu merupakan sarana edukasi yang dapat memberikan pemahaman pada masyarakat mengenai dunia seni rupa dan juga sebagai media publikasi pariwisata di Kabupaten Sleman.
Selain itu, dia juga mengatakan bahwa pameran itu menjadi wadah bagi para pegiat seni untuk mengekspresikan dan menangkap eksotisme yang ada di Kabupaten Sleman sehingga dapat mendorong apresiasi dari masyarakat.