Rumah Dinasnya Dijadikan Pusat Jualan Takjil, Ini Alasan Gibran Rakabuming
Memahami betapa besarnya animo budaya kuliner takjil saat Bulan Ramadan tiba, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menjadikan teras rumah dinasnya, Loji Gandrung, sebagai pusat penjualan takjil khusus pada Sabtu dan Minggu selama Bulan Ramadan 2021. Kalau animonya bagus, ia berencana melanjutkan hingga Lebaran.
Memasuki Bulan Ramadan, biasanya para penjual takjil mulai berjualan pada sore hari. Di sanalah para pemburu takjil membeli menu berbuka puasa pilihannya, untuk kemudian dibawa pulang dan disantap saat waktu berbuka telah tiba.
Memahami betapa besarnya animo budaya kuliner takjil saat Bulan Ramadan tiba, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menjadikan teras rumah dinasnya, Loji Gandrung, sebagai pusat penjualan takjil khusus pada Sabtu dan Minggu selama Bulan Ramadan 2021.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Di teras dan halaman depan Loji Gandrung boleh buat jualan takjil,” kata Gibran mengutip dari ANTARA pada Jumat (16/4).
Lalu apa alasan dia memperbolehkan rumah dinasnya dipakai sebagai tempat jualan takjil? Berikut selengkapnya:
Alasan Gibran
©2021 Merdeka.com
Ketika ditanya alasan menjadikan halaman rumah sebagai tempat jualan takjil, Gibran mengatakan hal itu ia lakukan sebagai bagian dari usaha Pemkot Surakarta memulihkan kondisi ekonomi dari dampak pandemi COVID-19.
Ia mengatakan sampai saat ini sudah ada tujuh titik di Kota Solo yang digunakan sebagai pusat berjualan takjil termasuk halaman rumahnya. Namun, ia tetap mewajibkan para penjual mengemas makanan dan minuman supaya lebih higienis dan taat protokol kesehatan.
Lakukan Koordinasi
Instagram/@gibran_rakabuming ©2021 Merdeka.com
Gibran mengatakan, saat ini dia tengah berkoordinasi dengan lurah dan camat di Kota Solo untuk memastikan pelaku usaha kuliner yang ada di setiap kelurahan memiliki kesempatan yang sama untuk berjualan di lokasi tersebut.
“Kemarin sudah digambar pengaturan tempat berjualannya. Kalau ramai ya saya bikin sampai lebaran,” kata Gibran.
UMKM yang Terlibat
©2019 Merdeka.com/Arie Sunaryo
Sementara itu, Kepala Bagian Umum Setda Pemkot Surakarta, Herwin Nugroho, mengatakan bahwa kegiatan tersebut dilakukan sebagai komitmen Kota Solo dalam pemulihan ekonomi saat pandemi COVID-19. Ia mengatakan ada sebanyak 40 UMKM yang berjualan kerajinan tangan dan kuliner dari lima kecamatan.
“Hari Sabtu dan Minggu kami uji coba. Kalau antusiasmenya bagus, prokes tetap dijaga, rencana kita akan lanjutkan. Untuk jualannya sendiri mulai pukul 15.00-18.00,” kata Herwin mengutip dari ANTARA.