Sudah Muncul Embun Es, Begini Kondisi Terkini Dieng di Awal Musim Kemarau
Dieng Culture Festival rencananya akan digelar akhir Agustus tahun ini.
Dieng Culture Festival rencananya akan digelar akhir Agustus tahun ini.
Sudah Muncul Embun Es, Begini Kondisi Terkini Dieng di Awal Musim Kemarau
Berbeda dengan daerah lain, musim kemarau di Dataran Tinggi Dieng adalah musim dingin. Pada awal Juni ini, sudah muncul embun es pada beberapa lokasi di Dieng.
Hal inilah yang tampak dalam sebuah video yang diunggah pada kanal YouTube Brent Sastro pada 6 Juni 2024 lalu.
(Foto: YouTube Brent Sastro)
-
Mengapa Dusun Banger dinamai demikian? “Wali itu bilang, ‘ini kok air baunya banger tapi rasanya nggak banger? Besok ini namanya Dusun Banger’,” kata Pak Nuryanto.
-
Apa yang terjadi pada embung di Desa Giritirto, Kebumen? Embung itu terletak di daerah perbukitan, tepatnya di Desa Giritirto, Kecamatan Karanggayam, Kebumen. Selintas tidak ada yang salah dengan pembangunan embung itu. Namun sejak dibangun pada tahun 2018 lalu, embung itu tidak bisa digunakan untuk kepentingan warga.
-
Apa yang dimaksud dengan Didong? Didong merupakan pengertian dari kata "Denang" atau "Donang" yang artinya sebuah nyanyian sambil bekerja atau untuk menghibur hati dengan sebuah bunyi-bunyian.
-
Kapan embung di Kebumen itu dibangun? Embung itu terletak di daerah perbukitan, tepatnya di Desa Giritirto, Kecamatan Karanggayam, Kebumen. Selintas tidak ada yang salah dengan pembangunan embung itu. Namun sejak dibangun pada tahun 2018 lalu, embung itu tidak bisa digunakan untuk kepentingan warga.
-
Siapa Ema Dato? Konon salah satu daratan itu selamat karena adanya sebuah makam tokoh Tionghoa.
-
Apa itu nabung emas? Mengutip dari laman Bareksa, pembelian emas batangan dengan cara dicicil sering disebut nabung emas.
Pada pagi hari, suhu di Dieng mencapai 2 derajat celsius. Dalam kesempatan itu, Brent Sastro mengunjungi halaman kompleks Candi Arjuna. Pada area sabana atau rerumputan di kompleks candi itu, tampak beberapa rumput sudah diselimuti embun salju.
Setelah dijelajahi lebih jauh, ternyata telah banyak rumput yang diselimuti salju. Dari kejauhan, rumput itu tampak berwarna putih.
“Ini putih semua teman-teman. Bagi yang ingin melihat embun salju bisa ke sini pagi hari. Munculnya berdasarkan suhu,” kata Brent Sastro yang merupakan orang asli Dieng.
Embun es juga ditemui pada sisi lain kompleks Candi Arjuna, tepatnya di lokasi pacuan kuda. Selain itu, embun es juga terlihat di area pacuan merpati.
Musim kemarau merupakan waktu yang tepat untuk mengunjungi Dieng. Selain selimut embun es, pada puncak musim kemarau, tepatnya 23-25 Agustus 2024 nanti akan digelar acara tahunan Dieng Culture Festival (DCF).
Nantinya acara itu akan diisi dengan konser musik Jazz Atas Awan serta ruwatan anak berambut gimbal yang tetap menjadi acara utama.
Walaupun biasanya rutin digelar setahun sekali, pada tahun 2023 lalu pagelaran Dieng Culture Festival ditiadakan karena adanya proyek penataan kawasan wisata. Rencananya acara itu didukung oleh berbagai pihak, salah satunya Bank Indonesia (BI) Purwokerto.
- Mengenal Festival Bhumi Atsanti di Magelang, Kolaborasi Seniman Lintas Daerah Ajak Kepedulian Masyarakat Terhadap Isu Lingkungan
- Mengintip Karya Seni di Mega Festival Indonesia Bertutur 2024
- Melihat Keseruan Mataram Culture Festival, Cara Bantul Lestarikan Warisan Budaya
- Mengenal Festival Memeden Gadhu di Jepara, Bentuk Keharmonisan Nilai Budaya Manusia dan Lingkungan
"Semoga, nama kami (DCF, red.) masih bisa menjadi nilai tawar tinggi, sehingga BI Purwokerto bisa memberikan dukungan karena kalau melihat animo pengunjung dalam setiap penyelenggaraan DCF cukup tinggi dan tidak hanya dikunjungi wisatawan lokal, juga dari berbagai daerah di Indonesia,"
kata Ketua Pokdarwis Dieng Pandawa, Alif Faozi pada Minggu, mengutip ANTARA (9/6) .