Tak Pakai Kuah, Ini Keunikan Soto Garing Bu Yati Klaten
Pada umumnya, makanan berjenis soto selalu mengandung kuah. Namun hal berbeda ditemukan pada warung makan Soto Garing Bu Yati asal Klaten yang tidak mengandung kuah. Lantas apa yang membuat Soto Garing memiliki cita rasanya sendiri?
Pada umumnya, makanan berjenis soto selalu mengandung kuah. Namun hal berbeda ditemukan pada warung makan Soto Garing Bu Yati yang berada di Desa Sabang, Kecamatan Delanggu, Klaten, Jawa Tengah.
Melansir dari Jatengprov.go.id pada Senin (15/11), warung tersebut menjajakan soto dengan tidak diberi kuah. Ia memberi nama makanan itu “Soto Garing”. Bukan suatu hal yang baru, kuliner soto garing itu ternyata sudah diwariskan secara turun temurun.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Warung soto ini sudah buka sejak 45 tahun yang lalu. Dulu yang pertama kali jualan soto itu orang tua saya. Namanya Sudiman. Kalau soto garing itu dari inisiatif bapak,” kata Muhammad Irham, penjaga warung soto itu, saat ditemui di warungnya pada Jumat (12/11).
Lantas kalau tidak ada kuah, apa yang membuat Soto Garing memiliki cita rasanya sendiri?
Buka dari Pagi hingga Siang
©jatengprov.go.id
Warung Soto Garing Bu Yati tidak terlalu sulit ditemukan karena warungnya berada tepat di samping kiri Pasar Delanggu, Klaten.
Irham mengatakan, Soto Garing Bu Yati buka sejak subuh hingga siang hari pukul 14.00.
“Subuh sudah buka. Kalau tutup sekitar jam dua siang. Satu porsinya cukup Rp6.000 dan Rp10.000 dengan topping potongan jeroan,” kata salah satu penjaga warung soto Bu Yati.
Keunikan Soto Garing Bu Yati
Melansir dari Jatengprov.go.id, Soto Garing Bu Yati disajikan dengan nasi yang di atasnya ditaburi dengan berbagai macam sayuran seperti kubis, kecambah, daun seledri, dan juga potongan daging ayam.
Setelah itu sedikit kuah resep dari Bu Yati dituangkan di atasnya sehingga menambah cita rasa dari soto garing ini.
Meskipun tetap mengandung kuah, namun kuah pada soto ini tidak terisi penuh seperti halnya soto-soto lainnya. Bahkan hanya membasahi sayuran, daging, dan bagian atas nasi saja. Hal inilah yang membuat soto garing semakin menarik untuk dicoba.